Regret Always Places Behind

593 82 37
                                    

Pagi guys, sesuai janji, gue update lagi nih.
Happy reading y'all🥰🥰🥰

Happy reading y'all🥰🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Lisa hanya ingin masalah ini cepat selesai, secepat satu klik Delete lalu menghilang habis.

Namun ia harus datang ke pengadilan. Bertemu dengan Jennie yang menangis meminta maaf sambil memeluknya. Juga melihat kedua orang tua Jennie yang tengah pakai baju tahanan di seberang kursi sana.

Ia juga melihat Rosie, yang biasanya kelihatan anggun nan seksi.

Kini berseragam rapi dengan ekspresi serius yang tampikan segala kebalikan dari yang biasanya ia lihat kemarin-kemarin.
Seperti orang yang berbeda, dan entah kenapa. Rasa kecewa mendalam ini membuat Lisa tak bisa melihat Rosie seperti bunga yang jatuh diantara pandangannya lagi.

Bohong putih sangat menyakitkan. Meskipun kau bilang putih, tapi pada akhirnya kau melibatkan sebuah kebohongan.

Mau bagus atau tidak, tetap membuat luka menganga.

Sampai ketukan palu, hukuman permanen. Dan selesai diadili. Lisa lebih memilih mengasingkan diri.

Ia membiarkan Jennie hidup dengan dunianya sendiri. Membebaskan sang sepupu untuk tidak selalu hidup diantara keberadaannya.

Lisa pun, akan mengurung kehidupannya jauh dari kota luas dan hingar-bingar godaannya—godaan ingin menemui Rosie.

Terakhir ia melihat perempuan itu, dari sebuah acara televisi. Yang hadirkan siaran pendek soal penghargaan yang didapatkan Timnya karena telah menguak pelaku penculikan lima belas tahun yang lalu.

Dalam kamera yang menyoroti, Rosie tidak kelihatan tersenyum, dan hanya mengangguk sambil basa-basi terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayai kerja kepolisian.

Jangan pedulikan. Lisa harus hindari rasa sebelum kesakitan.

Jadi Lisa matikan saja siaran itu lalu mengurung diri untuk membaca buku komik yang lain, atau series drama yang lain, atau marathon nonton Harry Potter sambil pakai jubah Slytherin-nya.

Namun suatu hari, rumah di tengah pedesaan dan sawahnya itu kedatangan tamu.

Lisa pikir itu pasti hantu. Apalagi melihat jam dinding tunjukkan pukul sebelas malam. Jelas saja ia takkan membuka pintu itu dibuka.

Mau seberapa keras hantu itu menggedor, Lisa takkan mau membuka namun badan serta tongkat di tangan siap hadapi kalau ternyata yang muncul malah maling dan ingin membunuh nyawanya yang tak punya harga diri ini.

“SAMPAI KAPAN KAMU MAU BERSEMBUNYI TERUS DASAR ANAK TENGIL! KELUARLAH DAN HADAPI KENYATAAN! KAMU TAK BISA TINGGALKAN MANUSIA LAIN HANYA KARENA KELAKUAN PENGECUTMU!”

Mendengar suara menggelegar Jennie, Lisa sontak langsung terbirit lari dan buka pintu, dan yang ia dapatkan adalah cekikan membunuh dari sepupu yang telah diselamatkannya dari hukuman penjara itu.

Be With Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang