CHAPTER 43

2K 133 0
                                    

Happy Reading All

💙⭐

*Typo bertebaran....



"H-halo om, ada apa?"

'W-wilexa saya minta tolong agar kamu mencarikan siapa pelaku yang sudah menabrak kay. Apa kamu bisa?'

"Saya usahakan untuk mencarinya om... oh iya, tapi gimana keadaan kay sekarang?"

'Terimakasih sebelumnya wilexa, Dan untuk sekarang masih belum ada informasi dari dokter terkait keadaan kay, karena dari tadi dokter masih tengah menangani kay.

"Aaahh begitu, ya udah kalo gitu saya tutup dulu teleponnya om..."

Setelah mengakhiri panggilannya dengan papa, wilexa langsung akan mencari siapa pelaku tersebut. Karena saat kejadian waktu itu wilexa tidak sempat melihat siapa orang yang sudah menabrak kay.

Wilexa pun segera bersiap-siap dan langsung menuju lokasi dimana kay tertabrak. Meskipun hari sudah sangat malam, namun hal ini tidak membuat wilexa menunda tugasnya untuk mencari pelaku itu.

Sesampainya di lokasi wilexa turun dari mobilnya dan memperhatikan daerah sekitar, hingga matanya pun menangkap sebuah kamera pengawas yang tidak jauh dari TKP. Dia tersenyum kala melihat benda itu, kemudian segera mencari keberadaan tempat yang menjadi tempat penjaga kamera pengawas tersebut.

Namun saat tengah mencari tempat pengawas itu, wilexa tak sengaja melihat seseorang yang tengah berdiam diri di daerah sekitar. Orang itu terlihat seperti sedang menangis, karena penasaran wilexa menghampirinya.

Seseorang itu masih menangis terisak-isak di sebuah kursi. Namun sesaat tangisannya terhenti ketika merasakan kedatangan seseorang yang duduk di sebelahnya.

"N-ngapain lo di sini?" Tanya wilexa pada orang di sebelahnya.

Orang yang berada di sebelahnya tidak menjawab dan malah terus terisak.

"Hiks hiks gue merasa gagal jadi seorang adik" ujarnya sambil menangis.

Wilexa menunggu kelanjutan orang itu untuk cerita.

"Wil, gue bener-bener minta maaf kalo selama ini kaka gue udah bikin lo gak nyaman dan sampe buat hubungan lo sama kay putus. Tapi mulai sekarang lo gak bakal ngerasa ada yang gangguin lo lagi karna orangnya udah gak ada" jelas Andira.

"M-maksud lo?" Tanya wilexa yang samasekali tidak mengerti apa yang di ucapkan andira.

"Larissa meninggal setelah kecelakaan mobil" jawab andira kemudian menangis lagi.

Wilexa yang mendengarnya langsung menatap tidak percaya dan terkejut saat mengetahui Larissa meninggal dunia.

"Tunggu atau jangan-jangan yang nabrak kay itu adalah Larissa?"

Andira mengangguk-angguk saja karena dia tidak sanggup untuk berbicara. Dirinya merasa sangat bersalah meskipun bukan yang dia yang menyebabkan ini semua.

"Gue mohon maafin Larissa dan terutama gue, wil" ucap andira.

Sebenarnya ada perasaan kesal pada andira dan rasanya ingin sekali langsung menghajar orang di sebelahnya ini sebagai bentuk pembalasan kecil, meskipun bukan Andira yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut dan membuat gadisnya hampir hilang dari hidup wilexa.

𝐒𝐇𝐄 𝐁𝐎𝐃𝐘𝐆𝐔𝐀𝐑𝐃 (𝔼𝕟𝕕)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang