16

3.6K 304 39
                                    




Zee kini berada di sekitar Indomei. Dia berdiri sambil memainkan ponsel miliknya, tentunya sedang membalas pesan yang dikirim oleh kekasih Childisnya itu.

Jadi kini Zee jadi pergi untuk menemui Papanya dan juga untuk menginap beberapa hari. Bagaimana dia bisa berhasil dari tahanan Marsha? Ya tentunya di bantu oleh orang tua Marsha juga. Mereka membujuk Marsha agar membiarkan Zee untuk pergi. Toh hanya beberapa hari.

Zee juga sudah menjanjikan akan mengajak Marsha ke kebun binatang untuk jalan-jalan di sana. Jadi begitulah, akhirnya Zee bisa ke sini. Oke balik lagi ke Zee.

Saat hendak memasukkan ponselnya ke dalam saku, tiba-tiba sebuah tangan merampas ponsel Zee begitu saja, lalu dengan cepat pelaku berlari menjauh.

"WOI, COPET!" Pekik Zee dengan sekuat tenaganya. Hal itu mengambil atensi para orang-orang di sekitar.

Zee berlari mengejar copet itu. Dia bisa saja merelakan ponselnya, tapi sekarang tidak karena banyak kenangan bersama kekasihnya di ponsel itu. Kalau waktu dulu, Zee juga pernah kecopetan tapi di biarkan begitu saja karena menurut dia tak ada yang penting di dalam ponselnya itu.

Tapi sekarang dia rela berlari mengejar copet itu untuk mendapatkan ponselnya lagi. Zee terus mengejar copet itu melewati lorong-lorong yang sempit. Sampai Copet itu berbelok ke lorong lain dengan gesitnya. Tapi Zee bukanlah remaja jompo, jadi dia langsung mengambil jalan tengah yaitu parkor, melompat ke atas tembok yang tebalnya sekitar satu meter, dan melompat ke bawah tepat mengahadang pencopet itu yang hampir nyosop karena terkejut, Zee sudah berada di depannya.

"Balikin hp gue," pinta Zee dengan nada dingin.

Poncopet itu bukannya balikin ponsel Zee malah berbalik ingin kembali lari. Namun, tidak semudah itu Jamal. Zee dengan cekatan menahan baju belakang pencopet itu. Pencopet itu menangkis tangan Zee dan terjadilah pertengkaran di gang cukup sempit itu.

Dubrak!

Dubrak!

Dubrak!

Jeng jeng jeng!

Meongggg!

Klontang!

Prak!

Tak sengaja ponsel Zee terlempar dari tangan copet itu, mengenai tembok dan retak, tapi gatau masih bisa nyala atau kagak dah. Zee yang sudah emosi pun tetap menghajar copet itu sampai tak berdaya dan meminta ampun.

Akhirnya perkelahian itu berakhir karena ada warga yang memisahkan mereka. "Ada apa mas, gelud-gelud gini?" Tanya orang satu.

"Dia copet hp saya pak!" Jawab Zee dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Wahh copet ternyata pak, ayo-ayo bawa ke kantor polisi," kata bapak dua.

Kerumunan orang berjumlah lima itu membopong copet yang sudah setengah sadar ke kantor polisi. Sedangkan Zee sedang mengatur napasnya karena cape juga abis gelud kan.

Teringat dengan ponselnya, Zee mengambil ponsel yang retak. Dia mencoba untuk menyalakannya, tapi ternyata ponsel itu tidak bisa nyala. Byuhhh, pusing dah si Zee. Bagaimana jika bayinya nanti mencarinya sedangkan Zee tak bisa menghubungi kekasihnya.

"Sialan!" Desis Zee.

Karena hari sudah akan mendekati jam makan siang, Zee beranjak untuk kembali ke tempat awal dimana mobilnya berada, dan pergi ke kantor milik Papanya.

~~~

"Pa," panggil Zee saat memasuki ruangan Sean, papa Zee.

"Hei, anak ku." Sean menampilkan senyuman miringnya, agak mengesalkan memang. Sedangkan Zee memutar matanya malas.

"Ayo duduk. Kamu tadi Papa telpon ga di angkat kenapa?" Tanya Sean sambil duduk di sofa dalam ruangan miliknya.

"Rusak," jawab Zee sambil memperlihatkan ponselnya.

"Nanti Zee benerin," lanjut Zee.

"Kenapa ga beli baru aja?"

"Ada dokumen negara di sini Pa."

"Dokumen negara? Bokep ya?" Tebak Sean.

"Astaghfirullah, kamu jangan solimi," celetuk Zee.

"Astaghfirullah, kamu Kristen nak," balas Sean.

"Salam toleransi," balas Zee sambil menunjukkan dua jarinya.

(Disini gue bikin Zee agamanya kristen ya ges🙏)

Zee mendatarkan kembali wajahnya saat dia mengangat bahwa hubungannya dengan ayahnya ini kurang baik.

"Kamu udah makan?" Tanya Sean.

"Belom."

"Kita makan siang dulu. Papa tadi udah pesen nasi padang untuk makan siang."

"Halah gausah lama-lama deh. Sekarang aja Papa mau ngomong apa?"

"Kamu ini ga sabaran banget," balas Sean.

"Pasti yang mau papa bicarain ga jauh-jauh dari urusan kerjaan," tebak Zee.

"Nah itu kamu tau."

"Udahlah Zee. Papa minta maaf ya kalau banyak salah ke kamu. Papa cuma mau yang terbaik buat kamu Zee," kata Sean.

"Terbaik apa Pa? Papa nyuruh aku, buat kerja di kantor Papa. Sedangkan Papa aja tau kalau Zee maunya jadi koki, bukan pengusaha Pa," balas Zee.

"Ga ada salahnya di coba dulu Zee, buat pengalaman."

"Ga ada, Zee maunya jadi Koki!"

"Zee, kamu bisa belajar ngelolah perusahaan buat nanti kalau kamu mau bangun restaurant tempat saji. Kamu bisa jadi koki di restaurant kamu sendiri nantinya. Papa akan ajarin itu ke kamu, tapi kamu harus mau bantu Papa buat ngurusin perusahaan. Cuma sementara kok Zee, nantinya kalau kamu mau bangun usaha sendiri bakal Papa bantu. Papa juga ga ngelarang kamu kalau pengen jadi koki."

Zee terlihat seperti melunak mendengar tawaran dari Papanya ini. "Papa seriusan ga bakal larang Zee jadi koki?"

"Enggak boyy," jawab Sean sambil mengajak rambut putranya.

"Oke, Zee setuju."

"Good boy!" Sean memeluk tubuh anaknya gemas.

Hati Zee mengahangat mendapat perlakuan seperti ini. Apalagi dia sudah lama tidak mendapat perlakuan hangat dari sang Papa karena hubungan mereka yang merenggang sebelumnya. Zee jadi mempunyai pikiran untuk beberapa hari lagi tinggal di sini.
~~~




Di dalam sebuah ruangan satu keluarga ini sedang panik dan heboh melihat keadaan anaknya yang memburuk.

"Aku mau Zee sekarang!"

"Zee kenapa harus pergi!"

Prang!

Prang!!

"Sayang jangan gini, Zee bakal ke sini kok!"

"Aaaaa! Aku mau Zee!"

Dokter keluarga yang baru datang menyuntikkan sebuah obat penenang dengan bantuan keluarganya yang memegang tentunya, agar gadis ini bisa tenang dan tidak lagi berulah.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada anakku Zee?" Gumam orang tua gadis itu.


























Siapa toh yang ngamuk?👀

Apa ada hubungannya dengan zee?? Aku pun tak tau awokaawokawok.

Dah maap buat typo.

Bersyukur ges mau partnya panjang atau pun pendek, itu dah tergantung kapasitas ide yg gue punya buat lanjutin crita wkwkwk. Penting up dah, itukan yg klean mau?

CHILDISH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang