24

2.8K 284 26
                                    

Di luar rumah cuaca sangat terik, puanas sekali. Di rumah Marsha kini anggota keluarga sedang berkumpul. Papi Marsha, Mami Marsha, Fiony semua ada di rumah. Sekarang hari libur, niat hati Fiony ingin mengajak adiknya itu untuk ke taman cuci-cuci mata liat cowo-cowo ganteng kalau kata Fiony. Namun, dengan terpaksa harus mengurungkan niat karena cuaca yang panas ini. Fiony tak ingin nanti kulitnya akan belang karena terkena panas. Dasar cewe.

Dan pada akhirnya mereka menggabutz di rumah. Satu keluarga itu sedang berkumpul di ruang keluarga, menonton acara keluarga di siang hari. Tv dikuasai oleh Mami dan Papi. Fiony hanya bisa pasrah ikut menonton sambil memakan keripik yang dia beli di indoapril. Sedangkan Marsha merebahkan tubuhnya sambil memeluk boneka dino serta memainkan game di ponsel miliknya.

Sesekali Marsha melihat pesan yanh dia kirim pada kekasihnya yang sampai sekarang belum di baca bahkan di balas. Jujur saja Marsha sangat merindukan kekasihnya itu yang akhir-akhir inu sangat amat sibuk, sehingga sulit untuk meluangkan waktu untuknya.

Bahkan hari ini saja Zee sedang ada pekerjaan bersama Papanya di luar kota tiga hari ke depan. Zee sudah memperingati Marsha untuk tidak melakukan hal yang mengkhawatirkan, mengingat kejadian beberapa bulan lalu. Pasti kalian mengingat itu kan?

"Ish, bubu mah!" Kesal Marsha, karena sudah lama dia menunggu kabar dari kekasihnya.

"Kenapa sayang?" Tanya Papi Marsha yang menyadari kekesalan anaknya.

"Bubu ga ada kabar Papi. Marsha kesal."

"Siapa tau Zee masih di perjalanan. Jadi belum bisa bales pesan kamu," kata Papi Marsha mencoba memberi alasan yang positif.

"Marsha kangen bubu. Bubu selalu sibuk," lirih Marsha. Dia sudah meletakkan ponselnya beralih memeluk boneka dini dengan erat.

Mereka yang mendengarnya tentu saja ikut sedih. Mereka tau betapa sibuknya Zee sekarang. Bahkan pagi tadi Zee tak bisa pamit langsung bertemu dengan Marsha saat akan berangkat. Dia hanya pamit lewat video call saja pada waktu pagi-pagi buta. Tentu saja hal itu membuat Marsha semakin sedih.

"Sabar Sha. Dia kerja kalau dapet duit juga nanti buat jajanin kamu. Buat ajak jalan kamu," sahut Fiony.

"Marsha tidak mau uang Bubu, Marsha maunya Bubu," kata Marsha sambil menatap boneka dino yang dia peluk. Boneka ini wanginya seperti Zee, makanya Marsha sangat suka jika memeluk lama-lama boneka ini.

Suara bel rumah terdengar di telinga mereka. Mereka saling tatap, karena tiba-tiba ada tamu yang datang perasaan tak ada janji dengan orang yang akan datang ke rumah.

"Siapa?" Pikir Fiony.

"Paket kamu kali Kak," jawab Mami Marsha.

"Aku, ga ada pesen paket," jawab Fiony.

"Yaudah buka aja kak, kasihan tamunya nunggu lama," kata Papi Marsha.

Fiony bangkit kemudian pergi untuk membuka pintu. Dia juga kepo siapa yang siang-siang begini bertamu.

Ceklek~

Fiony terdiam melihat siapa tamu yang kini berdiri di depannya. Raut wajah Fiony menjadi dingin dan datar.

"Mau apa lo ke sini?" Tanya Fiony dengan dingin.

"Siang kak," sapa orang itu yang ternyata adalah Revaldo tanpa memperdulikan pertanyaan Fiony yang terdengar dingin itu.

"Gausah sok asik. Mau apa lo?" Ketus Fiony.

"Emm... ini kak, aku di suruh ngasih kue buatan mama untuk kalian," jelas Revaldo dengan canggung. Fiony masih menatap datar ke arah Revaldo.

"Kan sekarang aku dan keluarga pindah ke sini, rumah kami ada di sebelah persis kak. Jadi Mama berniat membangun tali silahturahmi antar tetangga, makanya Mama buat kue dan bagiin ke tetangga. Nih kak, kuenya," jelas Revaldo lagi.

"Makasih," ucap Fiony sambil menerima kue itu. Tanpa basa-basi lagi Fiony ingin menutup pintu rumah, tapi Revaldo menahannya.

"Eh, kak-kak."

"Ada apa lagi?"

"Emm, Marshanya ada?"

"Buat apa lo cari adik gue?"

"Emm, boleh ketemu? Aku, mau main," ungkap Revaldo.

"Ga! Mending lo pergi sekarang! Jangan lo pikir gue, lupa sama apa yang lo lakuin ke adik gue, beberapa tahun yang lalu. Muka lo ini, udah gue, tandain! Jangan bikin adik gue, jadi orang sesat lagi karena pergaulan lo yang kayak setan!" Kata Fiony dengan penuh penekanan.

"Kak maafin aku, kak. Aku, ngaku aku, salah. Maafin aku, kak. Aku, mau ketemu Marsha mau minta maaf kak. Jujur aku, nyesel atas perbuatan-ku beberapa tahun lalu."

"Makan sana kata-kata maaf lo, pergi lo dari sini!" Usir Fiony lagi. Dia tak memperdulikan apa yang Revaldo katakan. Karena setiap dia melihat Revaldo, ingatannya akan kembali ke masa lalu dimana adiknya dibuat menjadi gadis yang bodoh karena cowo tak tau diuntung ini.

"Apa apa ini ribut-ribut?" Papi Marsha muncul di ikuti Mami dan Marsha di belakangnya.

"Kamu?"

"Siang om," sapa Revaldo tersenyum canggung.

"Mau apa kamu ke sini?"

"Saya, disuruh mama mengantarkan kue buatan Mama saya om."

"Terus kenapa sekarang malah membuat keributan di rumah saya?"

"Saya hanya ingin bertemu Marsha om jika diperbolehkan," kata Revaldo sambil menatap Marsha yang berdiri di belakang Papi sambil dirangkul oleh Mami Marsha.

"Jangan boleh Pi! Dia laki-laki ga bener!" Pungkas Fiony.

"Aku, cuma mau minta maaf kak."

"Ga ada, pergi lo!"

"Udah-udah ayo masuk dulu. Ga enak didenger tetangga," kata Papi Marsha.

"Apa-apaan sih Pi? Kok disuruh masuk?" Kesal Fiony.

"Ssttt!" Papi Marsha kembali masuk diikuti Revaldo dan yang lainnya.

~~~

Perasaan Fiony sangat kesal. Dia terus saja memantau Marsha yang kini terlihat masih canggung bermain dengan Revaldo. Karena setelah pembicaraan antara keluarga mereka dengan Revaldo, keluarganya malah memutuskan untuk memaafkan Revaldo. Karena katanya kejadian sudah lama, dan kemungkinan memang Revaldo telah menyesal dengan apa yang sudah dia lalukan di masa lalu.

Jika Mami dan Papinya sudah memaafkan, tapi tidak dengan Fiony. Dia terus menatap ke arah Revaldo, terus memperhatikan pergerakan Revaldo dengan tatapan setajam silet. Dia tak mau jika Revaldo diam-diam melakukan hal buruk pada Marsha. Meskipun Marsha dan Revaldo sedang bermain mobil remot control dengan perasaan senang.

"Gue pantau lo Do," gumam Fiony seperti penuh dengan dendam.























Yaaa, kok revaldo dah di maapin aja sama ortu marsha.

Siap masuk konflik?🙊
Katanya udah pada siap ngadepin konflik, yaudah nih udah gua siapin:v

Dah gitu aja maap buat typo.

CHILDISH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang