39

3.7K 295 63
                                    

"Kenapa kita ke sini kak?" Tanya Marsha pada Revaldo.

"Aku mau kamu nemenin aku, ketemu temen aku bentar sayang," kata Revaldo.

Marsha masih menatap ke arah pintu kaca sebuah gedung yang bertuliskan Club. Ingatan Marsha jadi kembali dimana dia pernah pergi ke sini bersama Revaldo yang berakhir hubungannya bersama Revaldo putus pada saat itu.

"Ayo turun," ajak Revaldo.

"Kita pulang aja deh kak," kata Marsha. Dia tak mau terjadi hal yang tidak-tidak seperti pengalaman yang sudah-sudah.

"Nanggung, sayang. Ayo masuk, temen aku udah nungguin. Kamu tenang aja, aku bakal jagain kamu kok. Kamu ga bakal kenapa-kenapa. Percaya sama aku." Revaldo masih berusaha meyakinkan Marsha.

"Sebentar doang sayang."

"Okey," putus Marsha. Revaldo tersenyum mendengarnya. "Makasih sayang," ucap Revaldo.

Revaldo menggandeng tangan Marsha dan masuk ke dalam club malam itu. Suara musik disko yang sangat keras dam lampu kelap-kelip itu membuat kepala Marsha menjadi pusing. Apalagi mencium aroma alkohol yang sangat menyengat, serta rokok yang menjadi campuran membuat Marsha ingin muntah rasanya.

Jika tidak menemani Revaldo, pacarnya itu, Marsha tak mau masuk ke dalam tempat ini lagi. Revaldo terus menggenggam tangan Marsha tak melepaskannya sampai di meja dimana teman-temannya berkumpul.

"Hei bro." Revaldo melakukan tos dengan tiga orang temannya.

"Sorry, nunggu lama ya?" Tanya Revaldo.

"Nggak papa, santai aja. Lagian kita nikmatin di tempat ini," jawab Roni teman Revaldo.

"Btw ini pacar lo?" Tanya Roni, sambil memperhatikan Marsha yang hanya diam.

"Iya ini pacar gue. Sha kenalin diri kamu," kata Revaldo.

"Hai, kalian bisa panggil aku, Marsha," ucap Marsha dengan canggung. Dia masih belum terbiasa dengan situasi seperti ini.

"Cantik juga pacar lo Do," puji Yanto teman Revaldo yang lain.

"Kamu mau minum apa sayang? Biar sekalian aku pesenin," kata Revaldo.

"Kasih alkohol aja Do, biar kita mabuk bareng, ye nggak gaes? Hahah..." celetuk Rudy teman Revaldo yang sudah setengah mabuk.

"Ck! Jangan dengerin mereka Sha. Aku pesenin jus aja ya buat kamu," kata Revaldo yang di angguki Marsha.

Marsha yang sudah terpantau duudk sendirian tanpa pengawasan Revaldo, membuat teman-teman Revaldo memanfaatkan waktu untuk menggoda pacar teman mereka ini.

"Udah berapa kali begituan sama Revaldo lo?" Tanya Yanto iseng. Marsha hanya menggeleng sebagai jawaban. Tak hanya Yanto yang menggoda Marsha, tapi anak-anak yang lain pun sama. Jujur saja rasa tak nyamannya semakin meningkat, ingin rasanya dia segera pulang.

Sesekali mata Marsha melihat ke arah Revaldo yang masih memesan minum di bartender. Marsha berharap Revaldo segera kembali agar ke-tiga laki-laki ini tak semakin kurang ajar padanya.

"Ini Jus mangganya."

"Tambah wine satu botol Mas," kata Revaldo.

"Oke siap." Bartender itu sibuk mengambilkan wine pesanwn Revaldo.

Sedangkan Revaldo terlihat memperhatikan sekitar, serasa aman dia mengeluarkan sebuah lipatan kertas dari saku jaketnya. Revaldo membuaka lipatan kertas itu yang ternyata isinya seperti bubuk berwarna putih. Kemudian bubuk itu dituangkan ke dalam minuman jus mangga pesanan Marsha.

Entah bubuk apa yang Revaldo itu masukkan. Setelah mendapatkan wine pesanannya, Revaldo membawa jus itu dan minumannya ke meja dimana mereka kumpul.

"Nih, aku pesenin jus mangga buat kamu," kata Revaldo.

CHILDISH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang