DUABELAS : REKSA ASTATINE ALATHAS.
KALO BOLEH TAU KALIAN BISA NEMU CERITA INI GIMANA?
Warning : Typo berserakan.
***
Hari ini Irma jatuh sakit jadilah Anjali yang harus mengantar jemput anaknya. Selepas mengantar Anya, taksi yang ditumpangi Anjali melesat menuju kantor.
Namun, di tengah perjalanan tiba-tiba mesin mobil mati membuat Anjali kelimpungan. Anjali sungguh tidak punya banyak waktu.
"Maaf ya bu, padahal kemarin sudah saya servis. Tapi masih aja mati ini mobil. Saya benar-benar minta maaf tolong jangan kasih bintang 3 ya, Bu."
Bibir Anjali tertarik sebelah dengan dahi mengerut. Keadaan sedang spaneng gini pak supir masih sempatnya mikirin bintang.
"Iya, Pak. Tapi tolong saya dulu untuk carikan mobil ataupun ojek. Saya sudah tidak ada waktu lagi ini,"
"Baik, Bu."
Anjali menarik napas dalam-dalam menenangkan pikirannya. Sambil menunggu pak supir, Anjali segera memesan taksi online. Namun tidak ada satupun yang nyangkut. Bisa-bisanya kedua aplikasi kebanggaannya tidak berguna di saat keadaan genting seperti ini.
"Bu, ini saya udah dapet taksinya!"
Teriakan pak supir mengalihkan perhatian Anjali dari ponselnya.
"Mana, Pak?"
Pak Supir menunjuk mobil BMW hitam yang terparkir tidak jauh dari sana. Dengan penasaran Anjali mendekati mobil tersebut. Baru kali ini Anjali melihat taksi online memakai mobil keluaran Jerman tersebut. Apalagi dilihat dari bodynya, mobil tersebut keluaran terbaru, pikir Anjali.
"Maaf Bu, hanya Bapak ini yang bersedia memberi tumpangan. Katanya dia kenal sama Ibu kok. Yaudah saya mau benerin mobil saya dulu. Sekali lagi tolong jangan kasih bintang 3 ya bu."
Anjali menggeleng heran melihat tingkah supir itu. Namun yang lebih mengherankan adalah Anjali tidak punya teman kaya raya, lantas siapa orang itu yang mengaku kenal padanya.
Sebelum tangan Anjali mencapai kaca pengemudi. Pintu mobil terbuka menampilkan sosok pria dengan senyuman sopan seperti biasanya.
"Anjali,"
"Loh, Reksa?"
Begitu pria itu keluar dari kursi pengemudi tidak di sangka ternyata orang tersebut adalah Reksa. Dengan stelan rapi khas orang besar saat pergi ke kantor. Terlihat berbeda saat Anjali menemuinya waktu di Bali.
Nampak Reksa tersenyum canggung menawarkan bantuan, "Bareng sama saya aja, Jal?"
"Eh emang gapapa? Bos kamu gak akan marah?" Anjali melirik ke arah kursi penumpang. Walaupun tak terlihat apapun karena kaca mobil terlihat gelap.
Sejenak Reksa menaikkan kedua alisnya dan tertawa renyah, "Gak kok. Ayok masuk!"
Anjali berjalan memutar menuju kursi di samping pengemudi sebelum membuka pintu mobil dengan hati-hati.
Begitu dirinya berbalik ke arah kursi belakang dirinya dikagetkan ternyata tidak ada siapa-siapa. Niatnya ingin sungkem kepada bosnya Reksa sudah bersedia memberi tumpangan.
"Eh?"
Reksa terkekeh pelan, "Nyari siapa? Kamu kira saya supir, ya?"
"Hah? Enggak kok." Walaupun bibir Reksa tertarik lebar, namun Anjali takut menyinggung perasaan pria itu.
Nampak Reksa menganggukkan kepala, "Mau ke kantor AX Group kan? Sebentar lagi nyampe nih," masih dengan senyuman ramah, Reksa membuyarkan lamunan Anjali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengenang Rasa
Romance"Kamu tau Ryanti kan?" Tidak bisa dipungkiri, mendengar nama itu lagi setelah 3 tahun menikah membuat tubuh perempuan yang tengah menata piring di meja makan sempat terhenti. Ryanti. Perempuan pemilik hati suaminya sejak dulu dan mungkin sampai seka...