Hallo!! Terimakasih yang masih ngikutin sampe sini dan vote cerita ini.
Sebelumnya saya mau mengenalkan cerita baru saya.
Perjalanan Cinta Lova.
Bocoran Part 1
"Akash! Boleh aku ikut sekolah bareng?"
Jam 6 pagi aku sudah siap pergi sekolah. Seragam hari Rabu sudah melekat di tubuhku. Namun sayangnya, begitu papa bilang dia tidak bisa mengantarkan ke sekolah karena ada urusan kantor. Parahnya lagi Jennie sedang di bengkel. Sudah seminggu motor itu ngadat. Cukup menyusahkan aku tapi bagaimanapun Jennie bukan sembarang motorku saja, namun sebagai anak pertamaku.
"Aduh kayaknya gak bisa. Aku mau agak siangan ke sekolahnya." Dari sebrang telefon Akash menyahut.
"Gapapa kok, Kash. Papaku gak bisa nganter soalnya. Motorku juga lagi di bengkel."
Tidak ada balasan dari seberang. Sudah 5 detik aku hitung barulah suara deheman Akash terdengar.
"Hm ... bagaimana ya. Yaudah deh."
Dengan suara tidak bergairah Akash menjawab. Berbeda dengan diriku yang sangat bahagia bukan kepalang karena akan boncengan dengan Akash.
Waktu itu aku sangat bodoh. Tidak menyadari keterpaksaan Akash. Keengganan Akash.
Andai saja waktu bisa diulang aku tidak akan melalukan itu. Sungguh memalukan.
Namun, asal kamu tahu Akash. Setelah satu tahun kita tidak bertegur sapa, tidak face-to-face ... bukan, maksudku tidak menukar kabar rasa ini masih tetap sama. Tidak hilang atau berubah sedikit pun.
Untuk sesaat aku berpikir cinta akan pergi seiring berjalannya waktu. Ternyata aku salah, walaupun mata ini tidak melihat wajahmu selama setahun. Tapi otak ini masih mampu mengukir senyum manis kamu, tawa kamu, dan tingkah cool kamu.
Jujur saja aku merindukan mu, Akash. Sangat.
Aku menatap hamparan bintang yang mempercantik langit malam. Sangat indah.
Mungkin saja kamu tengah melakukan hal yang sama dengan ku. Walau sudah berbeda kota namun waktu kita masih sama. Di sana langit tengah menggelap kan, Kash?
Mau tau tentang aku dan Akash di waktu dulu? Tidak banyak kebahagiaan di sana. Sungguh. Hanya kepahitan namun gak cukup untuk menghilangkan rasa cintaku ke Akash.
Kisah akan dimulai di chapter selanjutnya!!
Sambil nunggu MR ( Mengenang Rasa ) update, boleh lah ramein PCL! Thanks.
*
DELAPANBELAS : ANYA SEKARAT.
"Anak manis, makan dulu ya nanti kamu bisa sakit, sayang,"
Sore ini Ryanti masuk ke dalam kamar yang ditempati Anya. Sudah beberapa kali bujukkan dia lontarkan kepada anak itu. Namun tetap saja Anya tidak mau membuka mulutnya.
"Anya, makan dulu ya. Tante suapin deh."
Ryanti mengangkat sendok penuh nasi ke arah Anya.Prank.
Tanpa mampu Ryanti cegah Anya melempar sendok beserta mangkok di tangan Ryanti. Pecahan beling yang bercampur dengan nasi berserakan di lantai.
"Anyaaaa," gemas Ryanti namun hal itu tidak membuat perempuan itu marah. Dia mencoba membawa Anya ke atas pangkuannya. Sudah dipastikan Anya menolak. Anak gadis itu menjaga jarak dari Ryanti dengan beringsut mundur.
"Mau es krim?"
Mungkin kalau bukan Ryanti yang menawarinya dengan senang hati Anya akan bersorak gembira dan memborong semua es krim favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengenang Rasa
Romance"Kamu tau Ryanti kan?" Tidak bisa dipungkiri, mendengar nama itu lagi setelah 3 tahun menikah membuat tubuh perempuan yang tengah menata piring di meja makan sempat terhenti. Ryanti. Perempuan pemilik hati suaminya sejak dulu dan mungkin sampai seka...