#CIPIKA-CIPIKI PENGARANG
Haii wargaaa
Gimana kabar kalian sekarang?
Semoga bae bae terus ya biar bsa baca cerita aku yang lainnya, wkwkwk.Sorry banget semalem chapter ini ke up gaess 😭 Terimakasih klian sudah nunggu sampe akhir. ❤️
HOWAAA GAK KERASA BESOK SUDAH BERGANTI TAHUN LAGII
SELAMAT TAUN BARU GAEESSS
SEMOGA TAHUN SELANJUTNYA AKAN LEBIH BAIK DARI TAHUN SEBELUMNYA.
SEMOGA SEMUA HARAPAN DAN CITA-CITA KALIAN SATU PER SATU TERKABUL YA!!BAHAGIA SELALU UNTUK KALIAN ❤️
Chapter 35 aku up di jam-jam terakhir 2023. Gimana perasaan kalian nemenin aku sampe chapter 35?
TIGAPULUH LIMA : END
Okey enjoy reading!!
***
"Itulah masa laluku, Mas,"
Perempuan yang tengah mengusap perut besarnya tersenyum sembari menerawang kenangan masa lalu yang enggan hilang itu. Sudah 10 tahun berlalu baru kali ini dia menceritakan kisah pilu itu kepada orang lain.
"Jadi itu sebabnya kamu mau ngasih nama anak kita Agamza Viran Alathas, hm?"
Perempuan itu mengangguk semangat. Kemudian menoleh sembari melemparkan senyuman pada suaminya, "Kamu gak keberatan kan, Mas?"
Nampak pria itu mengetuk-ngetuk dagunya, sedang menimbangkan permintaan istrinya, "Boleh dong sayang. Mas gak akan keberatan kok," katanya kemudian.
Perempuan itu tersenyum lalu beringsut memeluk suaminya. "Mas memang terbaik!"
Keduanya tertawa dengan kedua tangan saling memeluk satu sama lain. Mungkin benar untuk mencapai kebahagiaan sejati seseorang harus melewati jurang curam dan mengecap rasa lelah terlebih dahulu. Kata lelah pasti ada tetapi jangan sampai menyerah.
"Gauri,"
Perempuan yang tengah bersandar di dada bidang suaminya mendongak, "Iya, Mas?"
"Aku sangat berterima kasih pada Tuhan sudah mempertemukan kita. Aku bahagia bisa bertemu kamu dan memiliki kamu. Terimakasih sudah hadir di kehidupanku, Anjaliya Gauri. Tetaplah bersamaku selamanya, ya."
Perempuan itu tersenyum. Tangannya memeluk erat suaminya. Seharusnya dia yang berterima kasih karena sudah dicintai oleh pria baik sepertinya. Setelah sekian lama akhirnya dia bisa merasakan cinta dan kebahagiaan yang sebenarnya.
"Aku mencintaimu, Mas Al,"
"Aku lebih mencintaimu,"
Alathas Fredly Januartha. Pria yang meyakinkan Anjaliya Gauri untuk kembali menerima dan mempercayai pria. Butuh dua tahun untuk Al mendapatkan Gauri. Cukup susah karena Gauri sungguh menutup diri seolah membangun benteng kokoh antara dirinya dan seorang pria.
Namun, usaha Al membuahkan hasil. Perlahan Gauri bisa menerimanya. Mungkin karena sikap sabar dan lembut pria itu mampu meluluhkan hati Anjali. Al memang penyayang dan perhatian. Siapapun yang terus diperlakukan baik akan luluh juga. Ibaratnya batu lambat laun akan retak juga oleh titisan air hujan.
"Oh iya Mas, kenapa manggil aku Gauri gak Anjali?"
Ah iya Al juga kerap memanggilnya Gauri ketimbang Anjali.
"Itu kan nama kamu."
Gauri mendelik, "Iya tapi kan orang lain panggil aku Anjali. Kamu doang nih yang panggil aku Gauri."
"Kamu lupa? Dulu waktu kita kenalan kamu bilangnya Gauri loh,"
Gauri menautkan kedua alisnya. Berpikir keras mengingat awal pertemuan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengenang Rasa
Romance"Kamu tau Ryanti kan?" Tidak bisa dipungkiri, mendengar nama itu lagi setelah 3 tahun menikah membuat tubuh perempuan yang tengah menata piring di meja makan sempat terhenti. Ryanti. Perempuan pemilik hati suaminya sejak dulu dan mungkin sampai seka...