Duapuluh Empat

3.7K 145 13
                                    

DUAPULUH EMPAT: TUNTUTAN APRIL

#CIPIKA-CIPIKI PENGARANG

UNTUK YANG SELALU NANYA, KOK CHAPTERNYA DIKIT BANGET SIH EMG BRPA WORDS? TERUS KNPA LAMA UPDATE?

JADI GINI YAH GUYS DI SINI CHAPTERNYA EMG PENDEK GAK NYAMPE 1500 WORDS WKWKWK. SENGAJA AJA KARENA AKU GAK SUKA BANYAK WORDS UJUNGNYA MALAH BIKIN BOSEN. TP UNTUK CHAPTER INI AKU USAHAIN AGAK PANJANG LAH YAK KHUSUS BUAT KALIAN YANG MASIH NGIKUTIN MR SMPE SEKARANG. SARANGHEO POKONYA BUAT KLEAN.

TRS LAMA UPDATE NYA Sorry JUGA SOALNYA KESIBUKAN AKU GAK DI DUNIA OREN DOANG LOH YA.

POKONYA TEMBUS 200 VOTES UPDET AGAK CEPET DEHHH SERIUSAN MAKANNYA AYOK BANYAKIN VOTE DAN KOMEN YAKKK.

LOVE YOU,

OKEY MARI MULAI!!! enjoy reading!

***

"Kak, gue dateng ke sini mau nanyain anak gue yang lo buang."

Ryanti tersenyum miring. Matanya menatap April senewen. Pagi-pagi sekali perempuan itu sudah menggedor pintu rumah. Membangunkan Ryanti yang baru saja tidur jam 4 pagi.

"Ngapain nanyain dia sekarang?" Ryanti menyilangkan kedua tangannya. Perempuan itu menguap untuk kesekian kalinya.

"Kata Reksa lo yang buang anak gue. Kemana lo buang dia?"

Ryanti tertawa kecil, "Kenapa baru sekarang lo peduli sama July. Kemana 3 tahun lalu saat July butuh sosok seorang ibu, hah? Dia sudah gue buang ke panti asuhan. Sekarang sudah ada yang adopsi kali."

Ryanti mengedikan bahunya terlihat tidak peduli, "Gue masih ngantuk. Lo pulang gih."

Ryanti mengibaskan tangannya. Tanpa mau repot menutup mulut, Ryanti membiarkan mulutnya terbuka lebar, Ryanti kembali menguap untuk kesekian kalinya. Matanya juga sudah berair dan memerah pertanda harus menutupkan matanya segera.

"Liat mata gue sudah hampir gak bisa melek."

"Setidaknya lo kasih tahu panti asuhan mana, kak?" April menahan tangan Ryanti. "Biar gue gampang nyari July!"

"Kenapa lo keras kepala mau bertemu July? Lo mau jual anak lo itu?"

April menautkan alisnya tidak suka, "Mulut lo kak. Lo lebih tahu kenapa gue ninggalin July sama Reksa dulu. Reksa gak mau nikahin gue kak. Apa kata orang kalau gue bawa bayi hah? Gue bisa di bunuh sama orang tua gue."

"Apa bedanya sama sekarang?"

"Gue bisa hidupin anak gue sendiri tanpa sepengetahuan mereka."

Tiba-tiba tawa Ryanti pecah, "Seyakin itu? Sudahlah, Pril July sudah bahagia sama keluarga barunya."

"Jadi lo tahu keberadaan July sekarang?" Ada setitik harapan di mata April yang membuat Ryanti tertegun. Sebenarnya Ryanti tahu betul keberadaan anak itu sekarang. Karena dari dulu sampe sekarang Ryanti selalu mematai-matai July secara diam-diam. Tanpa sepengetahuan Reksa.

Ryanti sudah tenang ketika July di adopsi walaupun itu oleh pasangan yang dibencinya. Namun, setidaknya Agam dan Anjali menyayangi July seperti anak mereka sendiri.

"July sudah bahagia sama keluarganya, Pril. Lebih baik lo ikhlasin July dan jangan cari keberadaan dia."

"Kak! Cuman lo yang bisa gue andelin apa lo tega ngejauhin ibu sama anak kandungnya, hah?"

Ryanti menghela napas pelan, lalu memegang bahu April, "Dengerin gue. Kalau lo tahu keberadaan July lo gak bakalan ambil dia kan?"

April terlihat mengerutkan dahinya, pertanyaan Ryanti sangat tidak masuk akal. Tentu saja April akan membawa anaknya.

Mengenang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang