Bab 6

441 34 1
                                    

***

Di dalam pesawat, dua sejoli itu tampak sibuk dengan aktifitas nya masing-masing. Al sibuk dengan membaca berkas-berkas perusahaan, sedang Yuki sibuk merapihkan make up di wajah nya.

Yah wajar saja, seorang pramugari harus terlihat selalu fress di depan semua orang kan?

"Al.." Yuki memanggil Al dengan lembut.
Pria itu masih tampak fokus pada berkas yang ia baca, namun masih sempat menjawab panggilan Yuki.

"Ya sayang.."

"Aku kembali ke ruangan aku dulu ya. Nggak enak dong sama yang lain pada kerja, sedangkan aku duduk manis di sini. Kalo bos tau, aku bisa di pecat."

Al tersenyum mendengar penuturan Yuki. Ia menutup berkas nya, lalu memandang paras cantik wanita nya itu.

"Kalo kamu di pecat, ya kerja sama aku aja dong. Nanti aku gaji 300 juta satu bulan."

Yuki kaget setengah mati mendengar ucapan ngasal bin ngawur dari sosok tampan di sebelah nya.

"Nyebelin deh ah. Lagi serius juga, kamu malah becanda gitu."

"Siapa yang becanda, sayang? Kamu bakalan aku gaji 300 juta selama satu bulan." Ucap Al yakin.

Yuki mengerutkan dahi nya. "Emang kerja nya ngapain aja, kok gaji nya ngelebihin pilot?"

"Jadi istri aku."

Jawaban singkat Al, sontak membuat Yuki menjadi salah tingkah dengan wajah merah merona. Al yang merasa gemas langsung menarik Yuki ke dalam dekapan. Tak peduli di lihat oleh para penumpang di dalam kabin pesawat.

Al seperti sengaja terang-terangan menunjukkan kepada semua orang di sana bahwa Yuki adalah kekasih nya. Bahkan Al sangat berharap salah satu penumpang di pesawat ini ada yang berprofesi sebagai wartawan, dan menyebar kemesraan ia bersama Yuki saat ini. Tujuan nya, agar wanita-wanita di luar sana tidak ada yang mengejar dan merubungi nya lagi.

...

Berhubung pesawat sudah dalam keadaan stabil di udara setelah beberapa menit yang lalu Take Off dari Bandara Soekarno Hatta, Al menyetel kursi kabin agar bisa duduk lebih nyaman dan lebih dekat dengan Yuki.

"Apa alasan kamu nerima aku jadi pacar kamu, sayang?" Al bertanya dengan suara lembut, bahkan amat sangat lembut hingga nyaris terdengar seperti bisikan di telinga Yuki.

"Karena kamu lembut, karena kamu perhatian sama aku."

Jawaban Yuki membuat Al senang. Ia mengelus lembut pipi Yuki dengan jemari nya, dan wanita itu semakin nyaman berada dalam dekapan Al dengan kepala bersandar mesra di bahu pria tampan yang sudah berstatus sebagai kekasih nya itu.

Sang PramugariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang