Bab 11

345 26 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kedua kelopak mata gadis itu bergerak-gerak lembut, hingga kemudian terbuka perlahan-lahan sembari meregangkan sekujur tubuh nya. Namun kemudian ia mengernyit, merasa seperti ada sesuatu yang menahan tubuh nya hingga tidak bisa bergerak lebih. Dia menunduk, dan baru menyadari jika ada tangan seseorang di pinggul nya. Yuki mendongak, lantas terkekeh geli melihat wajah malaikat kekasih nya yang tengah terlelap. Hembusan nafas lelaki itu terasa hangat menerjang wajah nya.

Dengan gerakan kecil Yuki bergeser ke atas, sampai kini wajah nya berhadapan dengan wajah Al. Di elusnya wajah tampan itu dengan lembut dan penuh sayang. Bibir tipis Yuki tersenyum, dia mendekatkan wajah nya lantas mengecup pucuk hidung mancung lelaki itu. Dia kembali terkekeh, menyadari perbuatan nya adalah sebuah kejahilan. Beruntung Al tidak terganggu akan ulah nya.

"Si mancung tukang cemburu." Gumam nya sembari mencibir.

"Bikin gemes aja kalau lagi marah. Tapi nyebelin juga sih." Dia kembali mengelus pipi Al. Namun kali ini gadis itu terkejut ketika tangan Al yang berada di pinggul nya menarik gadis itu merapat ke tubuh nya, memeluk erat dengan erat.

"Tapi bikin kangen juga kan?" Al membalas dengan suara seperti orang mengigau. Yuki menjauhkan wajah nya, menatap pada pria itu sembari mengernyitkan dahi. Sementara Al masih tetap memejamkan kedua mata nya.

"Ish. Pura-pura tidur yah dari tadi?"

"Enggak. Ini masih merem." Yuki terkikik. Kedua tangan jahilnya menyentuh dua mata Al yang tertutup itu kemudian memainkan nya dengan membuka lalu menutup kembali kelopak mata pria itu. Yuki melakukan nya berkali-kali.

"Oohh mulai jahil. Siap-siap terima balasan yah nanti." Mendengar ancaman itu Yuki langsung menghentikan aksinya. Dia menggeliat, berusaha membuka kedua tangan Al dari pinggang nya.

"Aku mau ke kamar mandi, please." Pinta gadis itu memelas. Al tidak menghiraukan nya. Dia masih bertahan dengan mata terpejam dan makin mengeratkan pelukan nya.

"Iih aku enggak bohong. Pengen pipis, serius." Ujar Yuki sekali lagi. Sebelah mata Al terbuka untuk melihat gadis itu yang sudah memasang wajah melas nya.

"Beneran? Bukan untuk menghindar dari pembalasan aku, kan?" Yuki mengangguk polos. Al pun kemudian melepaskan rangkulan nya dari tubuh Yuki. Setelah menghela nafas, Yuki beranjak turun dari ranjang kemudian berlari kecil menuju kamar mandi. Al terkekeh melihat tingkah lucu gadis nya.

Pintu kamar mandi tertutup bersamaan dengan ketika Al menguap kemudian meregangkan tubuh nya yang nampak kaku. Al melihat arloji di pergelangan tangan nya, sudah siang rupanya. Dan dia melewatkan jam makan siang karena tertidur. Sekali lagi Al menguap sebelum kemudian mengubah posisi nya menjadi duduk bersandar di pangkal ranjang.

Al mengedarkan pandangan nya ke sekitar kamar Yuki. Ini kali pertama dia berkunjung ke rumah gadis itu. Diam-diam Al mengulas senyum, dia tidak menyangka ternyata gadis nya tipe orang yang rapih. Terlihat dari barang-barang yang ada di kamar itu semuanya tertata dengan teratur. Pandangan Al jatuh pada meja kecil tempat foto-foto di pasang. Dengan pandangan mata yang sedikit kabur dia seperti melihat seorang lelaki yang tak asing lagi baginya.

Sang PramugariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang