Bab 8

320 23 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Maaf ya.. Jadi nangis gini pacar nya Al ya? Tadi sibuk sayang, bukan di cuekin." Al berbisik lembut di telinga Yuki, mencoba menenangkan wanita cantik itu.

Ia lalu menatap Iqbal yang rupa nya tengah menatap kearah nya juga. Iqbal menatap Al dengan tatapan tak mengerti. Al memberi isyarat agar Iqbal menghampiri nya. Iqbal yang mengerti langsung menghampiri Papa nya, dan bertanya 'kenapa Pa?' Tanpa suara.

"Tolong bawain tas Mama, sayang. Kita pulang ke rumah. Mama kayak nya udah kecapean banget ini."

Iqbal mengangguk patuh pada Al, lalu menyambar tas selempang milik Yuki yang tergeletak di atas sofa. Ia melangkah keluar terlebih dahulu meninggalkan Al dan Yuki di ruangan CEO yang berada di kantor pabrik pengelolahan kelapa sawit milik Al.

Al menghapus airmata Yuki dengan ibu jari nya, ketika wanita itu melepaskan pelukan tangan nya di leher Al. Lelaki itu mengecup dahi sang kekasih cukup lama, lalu memandang wanita itu dalam-dalam.

"Istirahat di rumah Iqbal kita ya sayang ya. Kamu terlalu capek, aku bisa lihat dari wajah kamu. Maka nya kamu juga jadi ngambekkan gini sama aku. Istirahat kita ya, ok?"

Yuki mengangguk lemah.

Al lalu berdiri, membantu Yuki bangun dari sofa, dan menggandeng wanita itu keluar dari ruangan sebelum kemudian masuk ke mobil Iqbal.

...

Sambil menunggu Papa nya masuk ke dalam mobil, pria berparas imut itu menyanyikan lagu milik Chris Brown yang berjudul 'Yeah Yeah Yeah' dari playlist mobil nya. Iqbal tampak bersantai nyaman di balik kemudi nya. Mobil yang ia pakai saat ini, merupakan hadiah dari Al sebagai kado untuk ulang tahun Iqbal yang ke 17 tahun.

Iqbal tampak sangat bahagia dengan kunjungan Al ke Medan saat ini. Mengingat sudah 3 bulan ia tidak bertemu dengan sang Papa karena terlalu sibuk di perusahaan, dan juga di kampus nya. Iqbal sangat menyayangi Papa angkat nya itu, ia tak mau membuat Al kecewa, marah, dan apapun itu. Karena berkat Al, Iqbal menjadi seperti sekarang ini.

"Love you Papa Al. Iqbal sayang banget sama Papa." Ucap nya keras-keras, tanpa menyadari sang Papa sudah duduk di jok belakang bersama kekasih nya.

"Love you to anak Papa. Papa juga sayang banget sama Iqbal. Jangan kecewa'in Papa ya, nak."

Iqbal terkesiap mendengar suara yang berasal dari jok belakang. Ia menoleh dan mendapati Al sudah duduk manis bersama Yuki.

Mungkin karena terlalu asyik dengan pikiran nya sendiri, Iqbal tidak menyadari bahwa sang Papa sudah masuk ke dalam mobil sejak beberapa saat yang lalu.

Iqbal memberi cengiran imut nya pada Al. "Love Papa." Ucap nya.

"Papa love you to." Di usap nya puncak kepala Iqbal, lalu mencium nya dengan sayang.

"Yuk berangkat. Hati-hati nyetir nya jagoan."

Iqbal mengacungkan jempol nya, lalu membalikkan tubuh nya ke depan. Ia mulai memindahkan persneling, menginjak pedal gas, lalu memutar roda kemudi nya hingga akhir nya Fortuner hitam mengkilap itu melaju meninggalkan area pabrik perkebunan.

Sang PramugariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang