***
Setelah menemui Iqbal di kolam renang, Al kembali masuk ke rumah. Dia berniat kembali ke kamar untuk menemui istrinya yang memang sedang kurang sehat, sekaligus akan mandi. Karena memang sejak bangun tidur, Al belum sempat mandi. Namun baru aja Al menginjakkan kakinya ditangga pertama, dia dikejutkan oleh seorang wanita yang terkulai diatas lantai tidak sadarkan diri. Dengan berlari sekencang mungkin, Al menghampiri wanita itu dan membawanya dalam dekapan.
"Yuki.. Hey sayang.. Yuki..! Bangun sayang... Yukiiiii..!!" Al menepuk-nepuk pelan pipi wanita itu yang ternyata adalah istrinya sendiri. Melihat sang istri tak kunjung membuka mata, Al berteriak murka memanggil para pelayan sialan yang tak tau diri telah membiarkan Nyonya rumah ini yang tak sadarkan diri diatas lantai.
"PELAYAN!!! DIMANA KALIAN SEMUA?!! DEMI TUHAN AKU AKAN MEMECAT KALIAN SEMUA JIKA TERJADI SESUATU YANG BURUK PADA ISTRIKU..!!!"
Seperti disihir, seluruh pelayan rumah mewah itu tampak merubungi Al. Bahkan bodyguard yang berjaga diluar pun, ikut masuk ke dalam karena mendengar teriakan Al yang cukup menakutkan.
"Maaf Tuan be--"
"DIAM! Cepat panggil dokter!"
...
Yuki sudah berada didalam kamar, dan sedang diperiksa oleh dokter. Wanita itu belum sadarkan diri. Sebelumnya, Yuki hendak mengambil air minum di dapur, namun tiba-tiba sakit dikepalanya terasa begitu menyengat. Hingga membuat Yuki tak kuasa menahan tubuhnya.
Dikamar itu ada Stefan, Natasha, Iqbal, dan juga Al yang begitu mencemaskan keadaan istrinya. Sampai ketika dokter selesai memeriksa Yuki dan tersenyum padanya, membuat Al mengerutkan kening.
"Selamat Tuan Al, Nyonya Kohler sedang mengandung."
Jika Stefan, Natasha, dan juga Iqbal tampak begitu bahagia dengan kabar ini, Al justru memandang cengo pada sang dokter.
"Usia kehamilan Nyonya Kohler baru dua minggu. Sangat muda, dan rawan keguguran. Jadi kita harus menjaganya dengan ekstra hati-hati." Dokter itu menjelaskan, lalu mengarahkan tatapannya pada Al. Seolah mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh CEO kaya raya tersebut. "Pada saat program, Nyonya Kohler baru saja selesai menstruasi. Itu adalah masa subur bagi para wanita, sehingga mempercepat proses pembuahan dan pembentukkan janin."
Al mengangguk mengerti.
"Kalau begitu, saya permisi Tuan Al."
Al membalas jabatan tangan sang dokter. "Ok! Terima kasih, dok."
...
Wanita itu sudah siuman, dan masih terbaring dengan lemah diranjang mewahnya. Di tepi ranjang, ada sang suami yang menemaninya. Yuki sudah mengetahui bahwa dirinya telah mengandung. Dia sangat bahagia. Menjadi seorang wanita yang mengandung benih janin dari seorang Al Kohler sungguh sesuatu yang sangat membahagiakan, bukan? Selain itu, Iqbal putra mereka sangat menyambut hangat kehamilannya saat ini.
"Papah.."
Hey, baru saja Yuki memikirkan Iqbal. Putra tampannya itu langsung menunjukkan batang hidungnya. Dia berdiri di ambang pintu menatap Papah nya.
"Katanya ada yang pengen Papah omongin sama Iqbal?"
Al mengangguk. Dia ijin terlebih dahulu pada sang istri, dan mengajak Iqbal ke ruang kerjanya.
"Apa?!" Iqbal dan Al sudah berada diruang kerja. Dia menatap sang Papah yang duduk di kursi kekuasaannya dengan tatapan kaget.
"Iya sayang, Mamah ngidam. Buruan ke showroom, dan beli satu unit motor warrior. Buat berkas-berkas nya atas nama Mamah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pramugari
RomanceCerita ini aku ambil dari facebook ka Alkivers Mom's seinget aku nama aslinya ka ella tapi sekarang sudah jarang aktif di facebook semoga jika ka ella liat aku izin ya ka untuk update disini mengobati kangen ketika story alkivers lagi boming di fac...