Seperti pada umumnya, hari pertama sekolah hanya di isi dengan perkenalan antar siswa dan guru.
Tak terasa pula jam pulang telah tiba. Semuanya bergegas untuk pulang. Baik siswa maupun guru.
" Bin, abis ini mau kemana?" Ucap Rafa.
" Pulang" ucap Bintang
" Ikut gue yuk. Nongki bentar" ucap Rafa.
" Gak" ucap Bintang kemudian pergi meninggalkan Rafa.
" Eh, Gue ditinggal. Dasar kulkas. Tunggu Gue, Bin!"ucap Rafa.
Rafa pun berlari menyusul Bintang yang hampir sampai di parkiran.
Di sisi lain...
" Eh, si ibu aslinya tambah cantik ya" ucap Haikal sambil membayangkan betapa cantiknya si ibu wali kelas.
" Lo kalo ada yang beningan dikit langsung mleyot " ucap Fajar.
" Gue kan mengagumi keindahan" ucap Haikal.
" Sekedar kagumin aja Kal. Jangan lebih. Udah punya suami beliau" ucap Jeremy.
" Lah? Udah punya suami?" Ucap Haikal.
" Ho'oh, pengantin baru" ucap Jeremy.
" Baru aja mau dekatin" ucap Haikal.
" Bukan rejeki Lo. Sabar Bro" ucap Varel
" Hahahaha. Gue duluan ya" ucap Fajar.
Ketiganya mengangguk.
Fajar pun mengayuh sepedanya ke arah rumah. Sejam lagi ia akan ke perpustakaan kota. Fajar mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga perpustakaan dari jam 3 hingga jam 6.
Fajar pulang sebentar ke rumah untuk mandi. Ia juga menyiapkan minuman teh kesukaan nya.
Fajar memasukkan nya ke Tote bag, beserta dompet dan ponsel. Setelah itu ia langsung pergi ke perpustakaan dengan sepedanya.
~~~~~
Harum lemon menguar begitu Bintang keluar dari kamar mandi. Tak ada agenda apapun.
Seperti biasanya, Bintang akan duduk di balkon sembari menatap langit malam. Hanya duduk termenung tak melakukan apa-apa.
' Drrtt '
Ketenangan tadi seketika buyar ketika ponsel nya berdering akibat panggilan masuk. Tertera nama Rafa di sana.
" Hm"
" Ck. Gak bisa lebih ramah lagi apa, Bin? Halo kek gitu"
" Gue tut-"
" Eh eh, jangan dong. Gue mau ngajakin Lo ke cafe dekat rumah gue. Please jan nolak. Sekali-kali kek temenin gue please!!!"
"..."
" Woy! Bintang! Please!"
" Ok. Share Loc"
Bintang langsung mematikan panggilan tanpa menunggu jawaban Rafa. Diseberang sana Rafa menggerutu, kenapa punya sahabat sedingin kulkas.
' Ting '
Pesan berupa share loc dari Rafa masuk. Bintang segera mengganti bajunya dan pergi ke tempat yang di beritahu Rafa.
Sementara itu di sebuah minimarket...
" Totalnya 53.000 ribu. Ada tambahan Mbak?" Ucap Fajar yang bekerja sebagai kasir minimarket.
" Boleh minta nomor hp mas gak?" Ucap Mbak pembeli.
" Maaf Mbak. Itu tak tersedia dari pihak kami" ucap Fajar tersenyum.
Si Mbak tadi cuma bisa senyum malu dan membayar belanjaan nya. Abis tu ngacir entah kemana.
Fajar menghela nafas lelah. Tinggal 20 menit lagi dan ia akan pulang. Sehabis dari perpustakaan kota, Fajar langsung pergi ke minimarket untuk kerja part time sebagai kasir.
Lelah sudah pasti. Tapi ia tak mungkin menggunakan tabungan terus menerus. Suatu saat pasti akan habis. Lagi pula ia hanya sendiri. Ia tak ingin menyusahkan orang lain lagi.
Lamunan nya buyar ketika ada pelanggan. Ia pun melayani mereka dengan sepenuh hati.
To be continued
Sorry for typo
See you 🌼🌼🌼🦊🐬
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Fajar
Fanfiction" Gue nggak pantes jadi abang Lo" ~ Fajar Anggara " Sedarah atau nggak, Lo tetap abang Gue" ~ Bintang Aksara # 2 . Broken home , 30 nov 23