S2;2

94 14 0
                                    













" Anak yang kalian adopsi adalah anak saya" ucap pria itu sembari menunjukkan sebuah foto bayi.


Langit dan Bulan sangat terkejut.




" Tolong pertemukan kami dengan nya" ucap pria itu.

Walau berat,tapi Bulan berbalik hendak memanggil. Tetapi tak jadi karena kedua buah hatinya berada di belakang mereka.

Keduanya sedari tadi mendengar perkataan pria itu. Fajar yang sadar bahwa ia yang dimaksud langsung maju, mendekati pria itu.

' Deg '

Ketiga lelaki berbeda usia itu tersentak. Rupa Fajar persis seperti wanita yang mereka cintai.

' Grepp '

Pria itu langsung memeluk buah hatinya yang selama ini hilang.

" Kamu sudah besar. Maafkan Papa yang baru menemukan Kamu" ucap pria itu.

" Jadi... Aku bukan dibuang?" Ucap Fajar yang masih dalam pelukan pria itu.

" Kamu tidak dibuang, tetapi hilang" ucap pria itu.

" Tapi Aku butuh bukti yang pasti" ucap Fajar.

" Baiklah. Kita ke rumah sakit untuk tes DNA" ucap pria tersebut.





~~~~~~~~~




Sesuai dengan perkataan Varel kemarin. Saat ini Varel, Haikal, Jeremy plus Rafa telah berada di rumah ortu nya Bintang.

For your information guys, Bintang dan Fajar akhirnya memilih menetap di rumah Langit dan Bulan. Alasannya karena capek bolak balik nginep.

Bu Desi selaku guru biologi, memberikan tugas untuk membuat sebuah makalah. Sedari tadi, Fajar hanya diam termenung.

Haikal yang menyadari Fajar termenung segera mengode yang lain. Ia memegang pundak Fajar.

" Jar, Lo kenapa?" Ucap Haikal.

Fajar terkejut ketika Haikal menepuk pundak nya serta semua pandangan tertuju padanya.

" Eee... Gue gpp kok. Eh, Gue ke kamar mandi dulu ya, mules" ucap Fajar dan pergi ke kamar mandi.

Ini si Fajar beneran mules ya guys.

Setelah Fajar tak terlihat, Haikal, Varel, Jeremy dan Rafa, serentak menatap Bintang meminta penjelasan.

Yang ditatap menghela nafas panjang. Ia pun menceritakan kejadian kemarin.

" Kata Om itu, hasil tesnya keluar besok. Yang Gue takutin, kalo bener Abang anak Om itu, otomatis Abang harus balik ke keluarga nya" ucap Bintang.

" Emm... Gue sih antara senang dan sedih. Senang karena Fajar ketemu keluarga kandung nya, sedih karena Fajar mungkin bakal jarang ama kita" ucap Varel.

" Pokoknya kita doain yang terbaik lah buat Fajar" ucap Rafa.

For your information guys. Mereka tetap manggil Fajar tanpa embel-embel Abang, karena Fajar sendiri yang minta. Katanya gak mau keliatan tua, kecuali Bintang yang tetap manggil Abang.

" Kita lanjutin ini yok. Keburu Fajar dateng" ucap Jeremy.

Mereka pun melanjutkan tugas. Tak lama kemudian Fajar kembali dari kamar mandi.

" Lama amat Lo. Tidur apa gimana?" Ucap Jeremy.

" Gak lah anjir. Sakit perut Gue" ucap Fajar.

" Lo gak lupa cebok kan Jar?" Ucap Haikal.

" Ya nggak lah bego! Lo ada-ada aja deh" ucap Fajar.

" Udah ah Lo berdua. Kerjain nih. Ntar dihukum Bu Desi, berabe kita" ucap Varel.

Abis Varel ngomong gitu, diem lah mereka berdua. Kadang mereka takut sama omongan Varel plus badan kekarnya gitu.






To be continued





Sorry for typo

Komen dongggg





See you 🌼🌼🌼🦊🐬

Bintang FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang