" Abang! Lempar ke sini bola nya!" Ucap Bintang.
" Oke" ucap Fajar kemudian melempar bola ke arah Bintang.
Tetapi bola tersebut tak berhasil ditangkap oleh Bintang. Bola itu malah menggelinding ke jalan raya.
" Bintang ambil dulu " ucap Bintang dan berlari ke jalan.
Tak disangka, di ujung jalan sebuah mobil melaju dengan ugal-ugalan.
Fajar yang menyadari hal itu langsung berlari ke arah Bintang.
" Bintang! Jangan kesana! Berhenti! " Teriak Fajar.
Mobil semakin dekat dengan Bintang tetapi Fajar berhasil Bintang. Mereka terjatuh dan membentur aspal dengan begitu keras.
" Syukur kamu gapapa.." ucap Fajar kemudian pingsan.
" Abang.." lirih Bintang kemudian pingsan karena pusing yang mendera.
" Abang!"
Bintang terbangun dengan peluh sebesar biji jagung membanjiri tubuhnya.
Mimpi itu datang lagi. Hari dimana terakhir kalinya ia melihat Fajar.
Dulu mungkin Bintang akan menangis histeris, karena yang ia tahu Fajar meninggal akibat kecelakaan itu.
Tetapi sekarang tak lagi. Ia meyakini mimpi itu muncul sebagai pertanda ia semakin dekat dengan akhir pencarian Fajar.
Jam menunjukkan pukul 04.30 pagi. Bintang tak bisa tidur lagi, memilih untuk mandi dan bersiap untuk sekolah.
~~~~~~~~
Sesampainya di sekolah, ia melihat sekolah masih sangat sunyi. Hanya satu dua murid yang berlalu lalang.
Bintang berdiam diri di parkiran selama beberapa menit. Tak lama kemudian, Rafa tiba dengan motor matic nya.
" Eh, Bin? Tumben awal datang Lo" ucap Rafa.
" Awal bangun" ucap Bintang.
Keduanya pun berjalan beriringan ke kelas.
" Yang semalam, maafin gue ya Bin. Gue gak tau kalo temannya bang Theo ama bang Jeffrey itu orang yang Lo hindarin" ucap Rafa.
" Gpp. Bukan salah Lo" ucap Bintang.
" Eumm.. Bin" ucap Rafa.
" Apa?" Ucap Bintang.
" Lo udah pilih mau gabung ekskul yang mana?" Ucap Rafa.
Bintang menggeleng.
" Cepetan pilih Bin. Setiap orang harus masuk ekskul. Pendaftaran nya ditutup lusa" ucap Rafa.
Bintang berpikir sebentar.
" Gue masuk ekskul lukis" ucap Bintang.
" Hah?" Ucap Rafa terkejut.
" Napa?" Ucap Bintang mengangkat sebelah alisnya.
" Gak gak. Gue nggak nyangka aja kalo itu pilihan Lo" ucap Rafa.
" Abang gue suka ngelukis" ucap Bintang.
" Ouh" Ucap Rafa sembari mengangguk.
Keduanya masuk ke kelas sembari melanjutkan obrolan.
Sementara itu di parkiran...
Haikal, Jeremy, dan Varel sedang menunggu Fajar. Varel melihat kelakuan kedua temannya. Mereka lagi....
" Tuh tuh si Renjun imut banget" ucap Jeremy.
" Aigoo kiyowok!" Ucap Haikal.
Haikal dan Jeremy sedang nonton MV NCT Dream yang baru rilis. Lagi dan lagi, keduanya meleleh akibat imutnya penampilan Renjun.
( For your information, Sya juga gitu guys. Sampe adek aku bilang: " Kak Sya udah gila". 😭)
Varel hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua sobatnya ini.
Tak lama kemudian, yang ditunggu tunggu pun tiba. Tetapi dengan kondisi yang beda dari biasanya. Mata nya bengkak.
Varel, Haikal, dan Jeremy tak bertanya apapun. Mood Fajar kali ini tengah buruk.
" Yuk ke kelas" ucap Varel.
Keempat nya berjalan ke kelas tanpa obrolan apapun.
To be continued
Sorry for typo
See you 🌼🌼🌼🦊🐬
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Fajar
Fanfiction" Gue nggak pantes jadi abang Lo" ~ Fajar Anggara " Sedarah atau nggak, Lo tetap abang Gue" ~ Bintang Aksara # 2 . Broken home , 30 nov 23