S2;9

74 10 0
                                    

" Arghhh! Seharusnya kita sendiri yang membunuh bayi itu. Dan sekarang posisi kita terancam. Aku tak terima hal ini. Kita harus bergerak" ucap ?

" Tenang sayang. Bukankah kita licik? Apa yang kita inginkan akan menjadi milik kita" ucap ?





~~~~~~







Saat ini Fajar tengah berada di sebuah toko buku. Ia pergi sendiri tidak memberitahu yang lain. Lagian ia kan sudah besar. Tak perlu kemana-mana mesti ditemani, pikir Fajar.

For your information guys. Luky dan Hengky lagi tidur terus Dika yang pasti dikantor.

Di toko buku, Fajar membeli beberapa buku dan juga novel. Selesai membayar,ia pun ke parkiran untuk mengambil sepedanya.

For your information again guys. Sepeda yang ia pakai saat ini adalah sepedanya dulu, tak akan ia ganti karena penuh dengan kenangan.

Di perjalanan pulang,ia mengayuh sepedanya dengan santai. Tetapi sesuatu yang tak terduga terjadi.

" Ckiitt"

" Braakk"

Sebuah motor sport, tiba-tiba menyerempet sepedanya dan kabur begitu saja. Alhasil Fajar pun terjatuh dan terperosok ke semak-semak. Jalan yang ia lalu juga sedang sepi.

" Aduhh" ringis Fajar kesakitan.

Begitu ia lihat ternyata lengannya tergores aspal dikarenakan baju lengan pendek yang ia kenakan. Dan sepertinya kaki sebelah kirinya terkilir.

" Everywhere I Go Bring the Beatbox~~~"

Handphone nya berdering. Dengan susah payah ia menggapai handphone yang berada di saku celana. Tertera " Bintang 🐬" di sana.

" Halo" ucap Fajar lirih

" Abang? Abang kenapa?!" Ucap Bintang yang panik.

" Abang keserempet. Cepetan ke sini. Abang share loc" ucap Fajar dan mematikan panggilan, tak lupa dengan share loc.

Beberapa menit kemudian Bintang & kawan-kawan, beserta Dika dan Langit tiba di sana.

" Abang!" Teriak Bintang.

Fajar di buat kaget ketika hampir semua orang terdekatnya datang.

" Kamu gpp nak?" Ucap Dika.

Fajar menunjuk lengannya yang tergores dan kakinya yang terkilir.

" Kita ke rumah sakit sekarang!" Ucap Langit.

Mereka pun bergegas menuju rumah sakit.





~~~~~~





Ketika selesai di obati...

" Gimana bisa kek gini sih, Jar?" Ucap Haikal.

" Tadi Gue diserempet motor" ucap Fajar.

" Kurang asem emang tu orang" ucap Jeremy.

" Hush... Gak boleh kasar" ucap Varel.

Varel ngomong gitu, karena di ruangan tersebut masih ada Dika dan Langit.

" Abang juga ngapain pergi sendiri. Mana gak kabarin Aku ama yang lain lagi. Lihat kan sekarang. Abang jadi luka-luka" ucap Bintang.

Terkadang, Fajar suka Bintang mode kulkas dari pada Bintang mode mak-mak.

" Iya iya. Maafin Gue" ucap Fajar.

" Gimana om, ketemu gak pelakunya?" Ucap Rafa.

" Om gak tau siapa. Tetapi dia seorang remaja laki-laki" ucap Dika.

" Kita akan selidiki lebih lanjut. Takutnya ada motif lain dari pelaku, selain karena ugal-ugalan" ucap Langit.

" Yuk pulang. Eh, Abang mana Pa?" Ucap Fajar.

Yang ia maksud adalah Luky dan Hengky.

" Waduh. Papa lupa kalo kamu punya Abang" ucap Dika.

Hadeuh, si Bapak.











Di sisi lain...

Asap rokok mengepul dari seorang pemuda yang duduk di jok motornya. Sebuah smirk muncul di wajahnya.

" Itu baru permulaan. Ayo kita bermain" ucap nya.





To be continued





Sorry for typo




See you 🌼🌼🌼🦊🐬









Bintang FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang