' Tok tok tok '
' Ceklek '
" Kamu murid kelas sebelah kan?" Ucap seorang guru yang membuka pintu.
" Iya Bu" ucap anak itu.
" Silahkan masuk" ucap Bu guru.
Anak itu pun masuk ke dalam. Ia tak berani menatap teman sekelas nya yang baru.
" Anak-anak. Mulai hari ini dia akan pindah ke kelas kita. Saya harap, kalian berteman baik dengan dia. Silahkan duduk" ucap Bu guru.
Anak itu pun duduk di bangku belakang yang kosong. Tak sengaja matanya bersitatap dengan orang yang dimaksud oleh Kepsek.
Bu guru melanjutkan pelajaran, hingga tak terasa jam istirahat telah tiba. Murid-murid di kelas ini sangat ramah, berbanding terbalik dengan teman sekelas nya dulu.
Ada yang mengajak nya ke kantin, tapi ia tolak karena tak merasa lapar. Tinggal ia berdua dengan 1 murid lainnya. Kaki nya melangkah menuju bangku murid tersebut.
" Makasih. Karena Lo udah ngasih video itu ke Kepsek" ucap nya.
" Hmm. Lain kali. Jangan diam. Lawan" ucap murid itu.
" Kenalin Gue Rafa. Nama Lo?" Ucap anak itu yaitu Rafa.
" Bintang" ucap murid itu yaitu Bintang.
" Temenan yuk" ucap Rafa.
" Terserah" ucap Bintang kemudian pergi keluar kelas.
" Eh, tungguin Gue Bin" ucap Rafa mengejar Bintang.
Semenjak hari itu, mereka semakin dekat. Dimana ada Bintang pasti ada Rafa.
Flashback off 🍂
Rafa tersadar dari lamunannya ketika Varel menepuk pundak nya.
" Bintang pasti bisa lewatin masa kritisnya kok" ucap Varel yang diangguki oleh Haikal dan Jeremy.
Haikal tiba-tiba melihat seseorang yang tak asing.
" Fajar!" Ucap Haikal saat melihat Fajar yang berada dalam gendongan seseorang.
Fajar yang menyadari adanya Haikal dan yang lain, langsung meminta Mahen untuk menurunkan nya didekat mereka.
Mahen ingin menolak karena kondisi Fajar yang tak baik-baik saja. Tetapi Fajar menyakinkan Mahen.
Fajar langsung dipeluk oleh Haikal.
" Lo kemana aja, jar?" Ucap Haikal.
Fajar tak menjawab, perasaan nya bertambah tak enak.
" Siapa yang sakit?" Ucap Fajar.
" Bintang kecelakaan" ucap Rafa.
Kaki Fajar terasa seperti jelly. Untung Mahen dengan sigap memegang Fajar. Tiba-tiba pula dokter dan perawat dan dokter berlari ke IGD.
"Ada apa dok?!" Ucap Rafa panik.
" Kondisi pasien tiba-tiba saja menurun. Kami akan berusaha semaksimal mungkin" ucap dokter dan masuk ke dalam.
" Bintang..." Ucap Bintang yang telah menangis.
Semuanya dirundung gelisah serta takut kehilangan. Tak lama kemudian dokter keluar.
" Maaf. Pasien tak dapat kami selamatkan" ucap dokter.
" Nggak. Nggak mungkin! Bintang!" Ucap Fajar menerobos masuk ke dalam.
" Jangan di lepas! Adek Gue masih hidup bangsat!!" Ucap Fajar ketika para perawat akan melepaskan alat bantu medis.
" Bintang! Lo denger Gue kan?! Jangan pura-pura mati! Jawab Gue! Jawab! Jangan mati! Bangun!" Ucap Fajar histeris.
Rafa, Haikal, Varel, Jeremy, dan Mahen hanya bisa terdiam sembari menangis.
" BINTANGGGGGG!" Teriak Fajar.
To be continued
Sorry for typo
Komen dongg..
See you 🌼🌼🌼🦊🐬
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Fajar
Fanfiction" Gue nggak pantes jadi abang Lo" ~ Fajar Anggara " Sedarah atau nggak, Lo tetap abang Gue" ~ Bintang Aksara # 2 . Broken home , 30 nov 23