S2;3

95 14 0
                                    

Keesokkan harinya...






Hasil tes DNA telah keluar. Dan Fajar benar-benar anak dari pria itu. Satu hal yang mereka takutkan, terutama oleh Bintang, adalah Fajar yang kemungkinan besar akan tinggal bersama keluarga kandung nya.

" Terimakasih telah merawat anak saya selama ini. Jika tanpa kalian entah bagaimana putra saya" ucap pria itu.

" Sama-sama" ucap Langit.

Pria itu menoleh ke arah Fajar yang duduk dekat dengannya.

" Mau pulang ke rumah Papa?" Ucap pria itu kepada Fajar.

Fajar terlihat gusar. Ia tak dapat menjawab pertanyaan pria yang merupakan Papa nya itu.

" Papa paham apa yang Kamu rasakan. Kamu bisa berpikir dulu. Besok Papa akan datang lagi" ucap Pria itu.

Ia memeluk Fajar, setelah itu pulang.



~~~~~~~~~~~






Malam harinya...



Rembulan bersinar dengan terangnya menerangi malam yang diselimuti kegelapan.

Disebuah kamar, seorang pemuda duduk di tepi ranjang nya. Kamarnya Ia biarkan gelap, hanya sinar rembulan yang menelusup masuk lewat jendela.

Dalam remang-remang tersebut, ada air mata yang sedari tadi terus mengalir.

Tak ada isakan maupun suara. Kebimbangan melanda hatinya. Kenapa dan bagaimana.

Kenapa disaat Ia sudah nyaman bersama keluarga nya sekarang, keluarga kandung nya datang dengan tiba-tiba.

Bagaimana kah sekarang? Mana yang harus Ia pilih. Kedua-duanya sama-sama berarti.

" Gue harap... pilihan Gue gak nyakitin siapa pun" ucap nya.





~~~~~~~~~~~







Pria itu datang bersama 2 lelaki yang sebelumnya datang di hari pertama kali mereka ke sini.

Mereka berkumpul di ruang tamu. Tanpa diketahui oleh siapapun bahkan oleh Fajar, Bintang diam-diam menelpon teman-temannya dan juga Mahen. Agar juga dapat mendengar pembicaraan ini.

" Jadi, apa keputusan Fajar?" Ucap Langit.

Semua yang disana menanti jawaban yang akan keluar dari mulut Fajar. Bahkan mereka yang ditelepon ikutan deg-degan.

Fajar menghela nafas dan menunduk.

" Fajar milih...... ikut Papa" ucap Fajar.

Seketika Bintang cs, Langit dan Bulan merasa sedih. Tetapi mereka tak boleh egois, karena bagaimanapun juga itu lebih berhak dengan Fajar.

























































" Tapi... Fajar punya syarat"












To be continued



Sorry for typo



Komen dongggg




See you 🌼🌼🌼🦊🐬

Bintang FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang