S2;19

103 9 0
                                    

Sementara itu...

Dika datang dengan sebuah map ditangannya. Begitu masuk, anak buah Sergio langsung menodongkan senjata ke arah Dika.

" Turunkan" ucap Sergio.

Senjata pun diturunkan. Dika maju ± 3 meter dari Sergio dan Roseanna.

" Dimana Putraku?!" Ucap Dika.

" Putramu baik-baik saja. Serahkan itu kepadaku" ucap Sergio.

" Kenapa kalian melakukan hal ini? Rose, bukankah Winda adalah adikmu sendiri. Kemana hati nurani mu?!" Ucap Dika.

" Kau ingin tahu? Dia selalu mendapatkan segala hal, bahkan yang bukan miliknya. Ayah Ibu selalu mengelu-elukan namanya. Dan sekarang Aku akan mengambil yang seharusnya menjadi milikku" ucap Rose.

Dika pun melemparkan map tersebut kepada mereka berdua.

" Sekarang lepaskan putraku" ucap Dika.

" Jika Aku tidak mau? Serang Dia" ucap Rose.

" Bedebah. Sekarang!" Ucap Dika.

Bala bantuan datang dan perkelahian tak terelakkan. Dika berhadapan dengan Sergio. Kekuatan mereka seimbang. Sergio memukul Dika saat Ia lengah.

" Bughh "

" Kau bukan tandingan ku" ucap Sergio.

" Bughh "

Tiba-tiba saja Bintang datang dan memukul Sergio hingga tersungkur.

" Bocah sialan " umpat Sergio.





Di sisi lain...

" Ceklek "

Fajar mengernyit bingung ketika Hadif membuka pintu jeruji besi.

" Hadif?" Ucap Fajar.

" Cepetan keluar. Belok kanan dan lurus" ucap Hadif.

" Tapi Lo-"

" Cepetan!" Ucap Hadif.

Fajar keluar dari ruangan itu.

" Makasih" ucap Fajar dan pergi ke arah yang ditunjuk Hadif.

Di lorong itu Ia mendengar derap langkah kaki. Fajar seketika merapat ke tembok. Tapi tunggu, bukankah itu...

" Kalian?" Ucap Fajar.

" Fajar!" Ucap mereka serentak.

Mereka adalah Haikal, Jeremy, Varel dan Rafa.

" Kalian disini?" Ucap Fajar.

" Selamatin Lo lah. Cepetan kita pergi" ucap Jeremy.

Mereka pun pergi ke luar.

" Papa !" Teriak Fajar.

Ia berlari ke arah Dika.

" Fajar! Kamu terluka nak?" Ucap Dika.

" Gak Pa" ucap Fajar.

Sergio? Udah pingsan dipukul Bintang.

" Takkan ku biarkan" ucap Rose.



































" Dorrr"




" Fajar!"

" Akkhh!"




































" Hadif" gumam Fajar.


Yang terkena tembakan bukanlah Fajar melainkan Hadif. Ia memeluk Fajar dan menjadi tameng untuk Fajar.

Haikal yang melihat gelagat si Tante yang aneh langsung membidik tangan si Tante dengan ketapel. Alhasil pistol itupun jatuh.

Sergio dan Rose serta anak buahnya diamankan polisi. Hadif yang tertembak segera dilarikan ke rumah sakit.







~~~~~~~~~~











" Beruntung peluru tak mengenai jantungnya. Pasien perlu istirahat yang cukup" ucap dokter.

Yang disana menghela nafas lega.

" Pa, Hadif jangan dipenjara ya" ucap Fajar.

" Kenapa?" Ucap Dika.

" Karena..."

Fajar pun menceritakan tentang Hadif.

" Kurang ajar banget" geram Rafa.

" Hm,,, Baiklah" ucap Dika.

" Makasih Pa" ucap Fajar.



















End?







Sorry for typo













See you 🌼🌼🌼🦊🐬

Bintang FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang