S2;11

53 10 0
                                    


" Fajar! Awas!"




" Braakk"

" Brukhh"

Jika telat sedikit saja mungkin pot bunga itu akan jatuh mengenai Fajar. Tetapi Hadif dengan sigap mendorong Fajar.

" Fajar! Lo gpp?" Ucap Hadif.

" Gpp" ucap Fajar tetapi nafasnya mulai tak beraturan dan akhirnya pingsan.

" Fajar!" Ucap Hadif panik.

Ia menggendong Fajar dan membawanya ke UKS.






~~~~~~~






" Braakk"

Pintu UKS dibuka dengan tidak berperikepintuan oleh oknum yang berinisial B-A .

" Abang!"

💯 Buat kalian yang mikir itu Bintang. Tak hanya Bintang saja yang datang ke UKS, tetapi yang lain juga.

" Hadif, gimana si Fajar?" Ucap Haikal.

" Fajar cuma pingsan. Gak ada luka" ucap Hadif.

" Syukur deh" ucap Jeremy.

" Tapi..." Ucap Hadif menggantung.

" Tapi apa?" Ucap Rafa.

" Tadi pas kita mau ke perpus. Gue berhenti bentar ngikat tali sepatu. Pas Gue liat ke atas, ada seseorang yang mau jatohin pot ke atas Fajar. Untungnya Gue cepetan dorong Fajar" ucap Hadif.

Yang lain dibuat kaget dengan penuturan Hadif, terutama Bintang.

" Fajar syok abis tu pingsan. Kata petugas UKS, bentar lagi sadar" ucap Hadif.

" Siapa?"

Semuanya dibuat merinding kala ucapan penuh aura dingin milik Bintang terlontar.

" Gue gak tau. Gak jelas. Tapi keknya cowok deh" ucap Hadif.

" Eungh"

Semuanya mendekat ke ranjang kala Fajar sadar.

" Kok Gue disini?" Ucap Fajar.

" Abang pingsan. Yuk, Bintang anter ke rumah Papa" ucap Bintang.

Fajar mengangguk dan kemudian diantar pulang oleh Bintang.





~~~~



Setelah kejadian hari itu, Fajar banyak mendapatkan teror dari nomor asing itu. Ia tak memberi tahu siapapun, termasuk Bintang.

Saat ini mereka tengah dalam jam pelajaran. Kebetulan yang mengajar adalah Bu Vika.

" ... Jadi, apakah ada pertanyaan?" Ucap Bu Vika.

Fajar mengangkat tangan nya.

" Ya, Fajar. Apa pertanyaan mu?" Ucap Bu Vika.

" Eee.. saya bukan mau nanya Bu. Mau ijin ke toilet" ucap Fajar.

" Ouh, ya sudah. Silahkan" ucap Bu Vika.

Fajar pun langsung pergi keluar. Koridor sangat sepi dikarenakan jam pelajaran sedang berlangsung. Sesampainya di toilet, ia langsung menuntaskan hasrat ingin buang air kecil nya.

Saat di wastafel untuk mencuci tangan,ia mendengar langkah kaki mendekat. Ia abai untuk melihat siapa karena wajar saja kan jika pergi ke toilet.

" Sreett"

" Hmmhh"

Tiba-tiba saja seseorang membekapnya. Ia mencoba memberontak. Tetapi karena obat bius yang terhirup dari kain tersebut,ia pun lemas dan tak sadarkan diri.

Seseorang tersebut bersmirk dan pergi dari sana dengan menggendong tubuh Fajar seperti karung beras.

Readers, who's that?


To be continued


Sorry for typo




See you 🌼🌼🌼🦊🐬

Bintang FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang