Sasusaku 43 ( S 2 )

2.4K 141 3
                                    



Hari demi hari, Sakura merasakan mual terus menerus. Sasuke sebagai suaminya harus memproritaskan istrinya yang sedang mengandung anaknya.

Sasuke terus memijit telungku sang istri untuk meredakan mual yang menjalar keseluruh perut sang istri.

" Anata, sudah cukup. Aku tidak mau lagi." Sakura menekankan kepada suaminya untuk berhenti melakukan yang aneh - aneh.

Sasuke mengangguk, ia pasrah jika istrinya mengatakan hal itu. Sasuke membantu Sakura untuk duduk di tepi ranjang.

" Dari mana kau mendapatkan gaya seperti itu Anata? " Sasuke terdiam memikirkan jawaban untuk istrinya.

" Aku dapat dari Dobe dia bilang kalau istri hamil, kita harus memanjakannya dengan memberikan cairan kita . Dobe bilang itu untuk memperkuat janin." Jelas Sasuke.

" Jadi Anata percaya? "

" Hn. " Angguknya.

Sakura memijit pelipis, rasa mual mulai mereda kala ia menyentuh perutnya lalu telapak tangannya mengeluarkan cahaya warna hijau.

Emerald Sakura terus memandang wajah polos suaminya itu. Tidak di habis pikir suaminya menyuruh untuk memasukan milik sang suami ke dalam mulut lalu menyuruhnya untuk menelan isi cairan tersebut.

Rasa mual hampir kembali lagi ketika ia membayangkan bagaimana rasanya menelan hidup - hidup cairan milik suaminya itu.

Berharap ketika anaknya nanti tidak terlalu mirip dengan suaminya. Jika ia, mulai hari ini ia akan terus belajar bersyukur telah melahirkan seorang bayi dari orang yang ia sayangi yaitu Uchiha Sasuke.

" Anata "

" Hn? "

" Kau taukan, aku seorang dokter dan aku tau bagaimana caranya merawat ibu hamil bahkan merawat anak. "

Sasuke mengangguk " Iya Sakura, aku tau. Kau mempunyai klinik yang isinya mereka semua. "

" Kalau begitu aku minta tolong ke diri mu ya, jangan pernah percaya begituan lagi. Maupun itu Naruto- bakka! " Hardik Sakura, sedikit menekannya nama Naruto disana.

" Hn."

Sasuke merasa dirinya memang bodoh, seharusnya dia tidak melakukan apa yang Naruto katakan. Kenapa harus dirinya yang menjadi korban? Dari omongannya Naruto.

" Anata "

" Nani? " Sasuke menoleh dengan cepat.

" Aku rasa kita harus membuat batu besar di kediaman komplek Uchiha sebagai rasa hormat kita untuk mereka. Aku juga ingin mengunjungi dan bersembayang sebentar di sana. Boleh?"

Sakura benar. Sasuke harus membangun dan membuat batu besar disana yang dimana disana akan ada lambang Uchiha dan juga beberapa lilin untuk memperingati kematian mereka termasuk ayah dan ibunya.

" Boleh Sakura. Aku akan selalu mengizinkan mu untuk mengubah dan mengatur wilayah Uchiha, karna kau sudah menjadi bagian kami. " Balas Sasuke.

Rasa hangat yang Sasuke berikan kepada Sakura membuatnya bahagia, merasa orang yang paling beruntung di muka bumi ini.

Sasuke memeluk Sakura dengan erat dan penuh kasih sayang. Tak pernah berpikir bahwa ia telah menyesal menikahinya, melainkan bahagia telah mendapatkan perempuan yang cantik dan juga setia bahkan berbakat dan pinter.

" Terimakasih anata. "

.


Saat Sasuke dan Sakura beranjak dari ranjang. Sakura membuka pintu terlebih dahulu lalu mengambil kain selendang untuk menutupi bahunya sebagai penambah di musim dingin ini.

Sasusaku Canon  [bahasa indonesia] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang