Sudah seminggu sejak kejadian di ruangan Osis, Tzuyu tidak memberitahu siapapun apa yang Taehyung lakukan padanya. Gadis itu kini kembali menjadi sosok gadis sibuk yang fokus pada apa yang dia mau. Dan Taehyung, pria itu juga menghilang, tidak terlihat dimanapun selama seminggu. Tzuyu tidak berniat bertanya pada Kai karena kakaknya disibukan dengan pelajaran yang dimana sebentar lagi mereka akan lebih sering menghadapi ujian. Meskipun Kai terlihat badung, anak lelaki Chou itu nampaknya serius ingin meneruskan bisnis sang ayah.
"Hai..." Tzuyu menoleh pada seseorang yang baru saja duduk didepan kursi, ada Yanan dengan beberapa camilan. Tzuyu sejak tadi disibukkan membaca buku dibawah pohon dekat kelasnya.
"Hai..." Tzuyu tersenyum simpul menyadari siapa yang datang. Kepolosannya dengan wajah cantik itu membantunya banyak.
"Kakak tidak masuk kelas? Apa hari ini ada ekstrakurikuler atau aku ada jadwal merapikan buku?"
Mata Yanan menoleh ke kanan dan ke kiri dengan wajah geli. Berganti menatap mata Tzuyu sebentar dan meneguk minuman kemasan yang ia bawa. "Apa aku tidak boleh berbincang denganmu? Maksudku, oh ayolah Tzu. Apa harus ada hubungan dengan perpustakaan dulu baru kita bisa berkomunikasi?"
"Tentu tidak." Tzuyu tertawa renyah, menggelengkan kepalanya dan menatap waswas ke sekeliling, takut bahwa ia akan kembali didudukkan di meja kepala sekolah setelah ini.
"Kau ada acara weekend ini?"
"Mmm-sepertinya hanya jalan-jalan keluarga. Maksudku, quality time dengan keluargaku atau berkencan dengan kakakku yang paling menyebalkan sedunia, kak." nada Tzuyu terdengar malas. Tapi dia tidak bermaksud begitu. Kai adalah kakak yang hebat.
"Mau mengatur ulang jadwal denganku?" Yanan memajukan wajahnya meminta Tzuyu mempertimbangkan.
"Kemana, kak?"
"Pameran. Aku akan menjemputmu Minggu pagi atau kita bisa ke pasar malam jika kau ingin keluar Sabtu sore."
Tzuyu mempertimbangkan, wajahnya tampak menimbang-nimbang. Ia memang takut kalau-kalau Taehyung tahu. Tapi pria itu tidak ada hak untuk mengganggunya. Maksud Tzuyu, Taehyung bahkan bukan siapa-siapanya. Pria itu hanya mau mengancamnya saja. Dia selalu begitu sejak kanak-kanak. Jika Tzuyu mendapat teman baru lelaki kecil, dia akan mulai berkelahi atau mengganggu anak baru itu. Pokoknya Tzuyu tidak boleh main dengan siapapun kecuali dengan kakaknya, Taehyung dan Sana. Selain itu semuanya adalah lawan di mata Taehyung.
Membuat Tzuyu menjadi seorang ansos yang menyebalkan. Maksudnya bukan Tzuyu yang menyebalkan, tapi kemampuannya yang tidak bisa bertemanlah yang menyebalkan.
"Bolehkah aku memikirkannya atau membicarakan ulang jadwal dengan orangtuaku? Aku..."
"Daripada memikirkan ulang jadwalmu, lebih baik kau ajak saja dia ikut." sebuah suara membuat keduanya menoleh serempak. Kai di pohon satunya lagi bersandar dengan gadis cantik berasal dari Jepang yang ia ketahui bernama Momo. Kakaknya bilang tidak ada hubungan, tapi menyebalkan saat tahu tangan besar itu selalu merayap dipinggang gadis itu atau dibahunya.
Tzuyu memberi tatapan, 'Apaan sih?' pada kakaknya. Tapi kakaknya dan Momo berjalan mendekati mereka dan ikut duduk bersama.
"Keluargaku dan keluarga Taehyung akan melakukan trip seharian penuh di vila keluarga. Mungkin ada pesta barbeque, kau boleh ikut karena aku juga akan mengajak Momo bersama. Dan aku pastikan Taehyung tidak akan sendirian, kau bisa jadi teman membaca Tzuyu disana nanti."
Kai berujar dengan santai. Momo bersandar dirangkulannya. Menjijikan! Tzuyu bersumpah ini bukan ide yang bagus. Dia lebih baik ditinggal di rumah sendirian daripada membawa Yanan ke hadapan Taehyung. Dia bersumpah ini bukan sesuatu yang bagus. Dan Yanan...
KAMU SEDANG MEMBACA
[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐
Romance"Mama, nanti kalau sudah dewasa, Tzuyu mau jadi istrinya Kak Taehyung saja, Tzuyu menyukai Kak Taehyung. Seperti mama dan papa tinggal satu rumah, Tzuyu juga mau tinggal satu rumah selamanya dengan Kak Taehyung." 🥀 "Kak Taehyung pacaran sama Kak Ji...