Bab 66

727 68 109
                                    

"Tuan Kim kecelakaan. Apa saya harus kesana?"

Tzuyu yang mendengar itu dari bilik kamar tempat Hayan menginap langsung masuk begitu saja melupakan sopan santun. Pria ini belum ada sampai di rumah kakeknya 24 jam atau setidaknya 12 jam, tapi Tzuyu sudah sangat terkejut mendengar kabar itu. Mengapa selalu ada kejadian beruntun seperti ini?

"Saya rasa Nyonya Kim akan baik-baik saja di bawah pengawasan kakek Bowen."

"..."

"Baiklah, saya akan tetap disini."

Hayan menutup telepon dan saat berbalik dia begitu terkejut melihat Tzuyu ada disana. Wanita itu sedang memandanginya dalam raut wajah yang tidak bisa ia tebak sama sekali. Karena Tzuyu tidak pernah menunjukkan kebingungan, ego serta kekhawatiran dalam satu waktu seperti ini. Tapi inilah dia.

"Selamat malam, nyonya. Apa saatnya makan malam?" kata Hayan bahwa seolah apa yang ia bicarakan lewat telepon tidak ada hubungannya dengan wanita disisinya. Tapi bukankah Tzuyu tidak peduli lagi? Untuk apa Hayan menyampaikannya?

Tzuyu diam. Ia ingin Hayan mengatakan sesuatu tanpa Tzuyu harus bertanya.

"Ya." jawab Tzuyu akhirnya dengan pasrah setelah keheningan yang lama. "Kakek menunggu di ruang makan."

Hayan mengangguk dan keluar dari kamar meninggalkan Tzuyu yang masih mematung.

Pasti tidak apa-apa, kan? Pasti baik-baik saja sehingga Hayan masih bisa disini. Kalau terjadi sesuatu yang buruk, Taehyung pasti akan menyuruh Hayan pulang ke Seoul. Tapi bagaimana... Bagaimana kalau dia tidak baik-baik saja tapi tetap dengan keras kepala membiarkan Hayan disini?

Semenjak hari itu Tzuyu lebih banyak diam dan merenung sendirian. Dia suka jalan-jalan di taman dekat rumah kakeknya untuk melihat banyak bunga yang cantik atau ke kebun teh dan jalan-jalan saja disana. Tapi kali ini tidak, dia pergi sendirian dan merenung. Melupakan Lyn yang selalu ikut dengannya. Kadang dia pergi sendirian tanpa Lyn. Ia marah jika Lyn ikut tapi Hayan langsung mengejar istri bosnya itu. Bagaimana pun Tzuyu menolaknya, itulah kegunaan Hayan disini. Untuk selalu disisi Tzuyu kemana pun Tzuyu pergi.

"Nyonya, kita pulang ya. Hari sudah sore dan nyonya harus bersih-bersih serta makan malam." Hayan akhirnya memberanikan diri menyadarkan Tzuyu dari lamunannya dan kebiasaannya melihat orang-orang dalam kegembiraannya di taman.

Gengsi Tzuyu terlalu besar untuk bertanya bagaimana keadaan Taehyung. Dan biasanya pria itu selalu ikut kemana saja jika dia pergi. Merepotkannya sebisa mungkin, tapi kehampaan ini cukup membuatnya kebingungan. Dan dia khawatir.

Tzuyu bangkit dan berjalan di depan Hayan.

Perjalanan menuju mobil sangat lama. Dan sampai di mobil ia masuk ke bagian paling depan. Entah mengapa dia ingin saja duduk di samping supir.
Lalu mengingat dimensi dimana Taehyung menggunakan mobil yang sama. Mempertanyakan padanya mengapa Lyn ikut mereka kencan. Dia bahkan tidak sudi duduk di samping suaminya dan malah duduk di kursi penumpang. Hal itu benar-benar mengganggunya karena dia jadi memikirkan perasaan Taehyung.

"Lusa aku akan pulang. Tapi besok kau sudah berganti dengan Taehyung menjaga disini. Jam berapa dia akan datang besok?" tanyanya saat mereka sudah berada di jalan beraspal.

"Sepertinya tuan tidak akan datang sampai nyonya pulang. Jadi saya akan disini sampai nyonya kembali ke Seoul."

"K-kenapa?" Jantung Tzuyu serasa diremas.

"Pergelangan tangan tuan sebelah kanan terkilir karena jatuh dari tangga di rumah. Jadi kemungkinan untuk menyetir tidak bisa. Siapa yang akan mengantar nyonya jika ingin berburu kuliner atau jalan-jalan lagi? Tuan setiap hari ke kantor dengan supir sekarang, tapi membawa mobil belum bisa-jadi saya rasa saya akan disini sampai saya dan nyonya kembali ke Seoul lusa."

[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang