Bab 65

629 66 82
                                        

“Kenapa membawa pelayanmu, sayang?” Taehyung berujar panik saat Tzuyu datang ke mobilnya membawa Lyn ikut serta.

Lyn menatap nyonya-nya.

“Kenapa dia tidak boleh ikut?”

“Karena kita akan kencan, Nyonya Kim. Kita akan kencan berdua—itu janjimu, kan?” Taehyung berujar dengan raut wajah keberatan. Dia memandangi istrinya dan Lyn bergantian. Lalu saat melihat raut wajah Tzuyu yang tidak akan merubah keputusannya, Taehyung menarik nafas berat. Tak lama bunyi mesin mobil yang dihidupkan terdengar. Lalu mereka pergi seperti seorang supir yang membawa dua nyonya-nya pergi jalan-jalan.

Taehyung hanya mampu diam. Jika tidak ada Lyn disini dia akan melakukan gencatan senjata. Tadinya dia ingin mengajak Tzuyu jalan-jalan ke Taman atau ke tempat sepi yang bisa membuatnya bicara. Tapi wanita itu sepertinya tidak mau dan memilih ke tempat makan lagi. Tzuyu menghindari bicara berduaan dengan Taehyung atau ke tempat dimana hanya ada mereka berdua. Ini hari ketiga dia disini dan besok harus pulang ke Seoul untuk berganti dengan Hayan tapi Taehyung tidak pernah bilang akan bergantian kepada Tzuyu. Jadi dia memaksimalkan waktunya sebisa mungkin, tapi Lyn seolah tidak bisa lepas dari sang istri.

Sesampainya di pasar makanan pun tidak ada bedanya. Tzuyu terus saja menggenggam tangan Lyn dan mengajaknya kesana dan kemari. Taehyung hanya mengikut dari belakang. Tidak mau membantah atau membuat Tzuyu kehilangan moodnya hanya karena keegoisannya lagi, biarkan Tzuyu senang dan tenang selama ada Taehyung. Jika istrinya belum siap bicara maka Taehyung tidak akan mengajaknya membicarakan masalah mereka. Tapi jika terlalu lama pun, Taehyung tahu bahwa Tzuyu sudah mulai mencari pengacara untuk mengurus perceraian mereka. Dia kenal istrinya dengan baik.

“Kau mau makan Mee Sua Tiram, Lyn?” Taehyung hanya duduk dihadapan mereka. Restoran sederhana Taiwan. Taehyung tidak pernah makan di tempat terlalu terbuka seperti ini, tidak makan di tempat yang terlalu ramai. Biasa mengunjungi tempat makan yang di reservasi, jadi aneh sekali rasanya. Tapi satu lagi, dia tidak ingin istrinya kecewa lagi padanya.

Kedua wanita itu sama-sama melihat buku menu. Sedangkan dia hanya menunggu sambil melihat kanan dan kiri. Tainan lebih ramai dibandingkan Seoul, jadi wajar jika Taehyung seperti ini. Tidak juga pernah tinggal lama disini. Sudah satu jam lebih mereka jalan-jalan dan makan, Taehyung dan Tzuyu bahkan tidak bicara apa pun. Tugas pria itu hanya urusan membawakan belanja dan membayar.

“Aku akan ganti uangmu sampai di rumah. Sejak tadi kau tidak makan apa pun dan hanya minum air kemasan. Kau tidak lapar?” tanya Tzuyu setelah makanan mereka dipesan.

Taehyung menatap istrinya, mengapa harus diganti? Dia kan istriku. Taehyung bertanya sedih dalam hatinya, “Kau ingin aku makan apa, sayang? Kau khawatir padaku ya?” malah itu yang keluar dari bibirnya. Tapi sejak tadi ia menunggu momen untuk berdua saja dengannya tanpa Lyn. Dia dengan terang-terangan menatap sepasang pria dan wanita yang makan bubur Taiwan di sudut ruangan. Hanya dia yang tahu karena Tzuyu menghadap ke arah pintu keluar bersama Lyn, sedangkan dirinya menatap ke dalam restoran.

Dia juga ingin makan seperti itu berdua saja dengan Tzuyu-nya.

“Bahkan kau pergi pun aku sudah tidak peduli lagi.” kata Tzuyu dengan kejam. Tapi jelas hanya mereka berdua yang mengerti hal itu, karena disisi mereka dipenuhi penduduk lokal.

Taehyung menatap mata Tzuyu lama, membuat istrinya sadar bahwa dia sangat salah. Tidak seharusnya bicara begitu. Tapi Taehyung malah tersenyum sangat tulus padanya, “Kalau aku pergi kau sudah bisa sendirian?” tanya Taehyung dengan nada canda. Tapi sebenarnya dia tersakiti.

“Bukan urusanmu aku bisa sendirian atau tidak. Kau pernah peduli memangnya?”

“Hati-hati bicara Tzuyu, kadang itu bisa menjadi kenyataan. Jika memang kau sudah bisa menjaga anakku sendirian dan ingin bercerai...”

[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang