Bab 67

775 60 93
                                    

Sekembalinya mereka dari rumah sang kakek, Hayan tidak dapat menahan senyuman di bibirnya saat melihat tuan dan nyonya yang tampak sangat akrab dari Bandara. Itu terlihat saat mereka berdua makan malam di rumah dan terlihat sangat romantis satu sama lain.

Bahkan wanita hamil yang dulunya kemana-mana dan melakukan apa pun sendiri kini hanya diam dan duduk manis di bangkunya, seolah tidak punya kaki dan terlihat sangat dijaga. Taehyung yang siaga dan terus saja menjagai sang istri.

“Segini cukup, sayang?” kata Taehyung saat menyendok daging ikan yang sudah ia pisahkan dari durinya. Sejak tadi Tzuyu sudah bilang bahwa ia bisa melakukannya sendirian, istrinya itu hamil bukan lumpuh. Tapi Taehyung tidak mau mendengar apa pun.

“Terima kasih, Kak Taehyung. Tapi sungguh aku bisa melakukannya sendirian.” Tzuyu tersenyum geli sembari memandangi makanan di piringnya dan menyendok sesuap penuh ke dalam mulutnya.

“Ya, tapi menghasilkan adik dalam perutmu juga memerlukan kerjasama kita, sayang. Jadi biarkan aku ikut andil dalam merawatnya.” Tzuyu ingin bilang itu sangat konyol, tapi wanita cantik itu hanya nyengir halus dan dibalas senyuman geli dari sang suami.

“Aku ingin berkencan dengan istriku besok setelah pulang dari kantor.”

“Besok mau menginap di rumah mama. Ingin tidur dengan mama.”

Mereka terlihat tenang mengunyah. Tapi Taehyung agak sedikit keberatan dengan jawaban itu. Ia ingin melakukan banyak hal disini berdua saja dengan istrinya, tapi dia tidak bisa mengatakan apa pun. Dia terbiasa begitu kan sejak dulu. Lagi pula mungkin itu keinginan sang bayi.

“Mama saja yang kesini ya sayangku, nanti kalau kau menginap disana aku dengan siapa disini?”

“Hayan.” kata Tzuyu enteng. Mendengar itu Taehyung benar-benar ingin menangis. Bagaimana menjelaskan pada sang istri bahwa dia sangat merindukan wanita dihadapannya ini.

“Hayan tidak bisa diajak tidur bersama, Tzuyu. Hayan tidak enak dipandang, Hayan bukan dirimu.” katanya sakit hati. Dia jadi lebih sensitif jika membahas sang istri dan dirinya. Dia makan tanpa memandang Tzuyu, dia takut pada respon istrinya tentang ini tapi dia benar-benar merindukannya.

Tzuyu terkikik geli dalam hatinya melihat wajah cemberut itu, bagaimana pun dia akan memberinya sedikit pelajaran. Seperti malam di rumah kakek Bowen, Tzuyu ingat saat selesai mandi mereka berciuman dengan mesra melupakan Tzuyu yang telanjang, bahkan wanita itu sudah berbaring di ranjang dan Taehyung sudah mengangkanginya. Jika saja Tzuyu tidak tiba-tiba badmood karena Taehyung tidak memakai kaos kesukaan Tzuyu, maka itu akan menjadi malam pertama mereka setelah menikah berbulan-bulan lamanya.

Tzuyu menolak pria itu seperti tidak ada harganya, alasannya sederhana bahwa, “Aku tidak suka kakak memakai kaos putih. Lepaskan aku.”

Taehyung yang sedang tinggi-tingginya menatap nanar sang istri sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Dia coba membujuk Tzuyu bahkan menggodanya kembali dengan sentuhan dan ciuman yang panas, tapi Tzuyu malah menangis dan mengatakan bahwa Taehyung mau memperkosa dan memaksanya lagi. Dan itu berakhir begitu saja, mereka tidak jadi melakukan kegiatan itu yang membuat Taehyung gelisah sepanjang malam.

Belum lagi saat hendak permisi ke kamar mandi untuk menunaikan hasratnya yang sudah membumbung tinggi, Tzuyu malah minta dipeluk sepanjang tidur. Ia tidak akan menolak hal itu apalagi Tzuyu bilang bahwa ia merindukan suaminya. Jadi dengan mencuri-curi kesempatan Taehyung mencoba membujuknya, tapi tetap tidak berhasil karena akhirnya Tzuyu benar-benar tidur dan melupakannya.


🌷

Taehyung membuka tangannya lebar-lebar saat Tzuyu baru datang dari toilet untuk buang air kecil. Mereka mau menonton film kesukaan mereka dan bernostalgia saat SMA.

[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang