Bab 37

509 49 62
                                    

Air mata menggenang di wajah Tzuyu mengingat bagaimana panasnya mereka bercinta semalam. Taehyung tidak berhenti memanggil namanya seperti nama yang diberikan kepada Tzuyu adalah kata-kata yang berasal dari surga.

Murni, indah dan nikmat untuk diucapkan.

Mereka bertengkar dan Tzuyu selalu kalah. Tidak ada makan malam baginya, tapi Taehyung memakan tubuhnya dengan puas malam itu.

Begitu saja kejadian itu berlangsung, sudah dua minggu Tzuyu dijemput dan mendatangi pria itu yang ternyata sudah membeli apartemen baru dekat rumah sakit. Jadi, Tzuyu bisa bermalam disana tanpa takut terlambat atau tidak terlalu lama datang saat Taehyung membutuhkannya, secepat yang wanita itu bisa. Tzuyu selalu menghubungi kakeknya dengan segala kebohongan yang diciptakan agar Taehyung tidak perlu repot menjumpai pria renta itu. Tzuyu tidak sudi Taehyung bertemu siapa pun dalam keluarganya.

Tzuyu juga makan seadanya, tidak merawat dirinya dengan baik lagi, dia tidak ingin cantik lagi dihadapan pria ini, tidak mau! Dia tidak mau Taehyung senang memandanginya. Dia tidak bisa jorok, tapi setidaknya dia bisa meminimalisir perawatan pada tubuhnya.

Jika di masa lalu dia selalu ingin tampil sempurna demi memikat pria itu, kini tidak lagi. Tzuyu kehilangan berat badan hampir menyentuh 5 Kg dalam dua minggu. Mereka selalu makan siang bersama saat Taehyung tidak sibuk, selalu makan malam bersama saat Tzuyu tidak dalam shift nya dan jelas selalu sarapan bersama karena mereka tidur di rumah yang sama.

Saat makan siang, Tzuyu terkadang merindukan masakan buatan dokter Wei yang mereka makan bersama di kantin rumah sakit. Pria itu sengaja menyiapkan dua bekal, atau terkadang Tzuyu yang memasak makan siang untuknya. Mereka manis sekali sebelum kedatangan monster jahat itu. Dan Tzuyu menghindari bertemu dokter Wei, tidak ingin Taehyung marah atau membuat keributan tidak masuk akal lagi. Jadi begitulah hal itu terjadi. Dokter Wei mengirimnya pesan tidak ia balas, di telepon tidak ia angkat.

“Tzuyu...” suara tegas membangunkan Tzuyu dari lamunannya. Dan disana dia, monster itu sedang memandanginya tajam, meneliti wajahnya yang kebingungan sehabis melamun.

Tzuyu mengaduk-aduk makannya tidak selera. Dia tidak sudi makan dengan lahap dari tangan pria ini.

“Makan-makananmu!” perintahnya. Dan Tzuyu masih saja melakukan gerakan yang sama. Taehyung menghela nafas kasar sebagai bentuk peringatan.

Tzuyu menunggu apa lagi yang akan pecah diantara tubuhnya, tapi tidak ada. Taehyung hanya memandanginya seperti itu. Lama. Membuat Tzuyu tidak nyaman dan meliriknya. “Mengapa kau memandangi aku seperti itu?”

“Kau ingin makan sesuatu yang lain? Apa kau tidak suka makanannya?”

Tzuyu mengamati piring dan meja dengan ragu. Tidak, semuanya sangat enak. Terlalu mewah untuk dinamakan sarapan. Tapi bukan sarapannya yang salah, pria ini yang salah karena sudah menempatkannya di situasi ini.

“Kalau kau tidak suka, aku akan pecat...”

“Jangan! Jangan! Tidak perlu sampai seperti itu, Taehyung. Jangan lakukan itu.” Tzuyu menjelaskan dengan panik, tidak membayangkan seseorang kehilangan pekerjaan hanya karena dia kesal dengan pria ini. Mau tidak mau Tzuyu menyendok satu suap sup jagung hangat ke dalam mulutnya. Tapi Taehyung masih memandanginya.

“Berhenti melihatku seperti itu!” wajah Tzuyu kesal, saat melihat tajam Taehyung pria itu menaikkan satu alisnya. Wajahnya yang tampan tanpa ekspresi berhasil membuat wajah Tzuyu memerah sampai ke telinga. Dia benci selalu bereaksi seperti ini.

“Jika kau makan dengan baik hari ini, aku berjanji akan mengabulkan satu permintaanmu.” Taehyung bersuara dengan tenang. Melepaskan sendok di tangannya seperti gerakan sudah selesai makan lalu melipat kedua tangan di pangkuannya seraya menyender di kursi makannya. Dia anggun.

[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang