Bab 39

443 36 46
                                    

Taehyung tahu bahwa ia sudah gila.
Ia memang gila dan ia akan terus gila.
Jika memang harus demikian mengembalikan Tzuyu padanya, dia akan selalu segila itu.

Matanya yang tajam menatap bangga pada begitu banyak hadiah yang dia beli untuk wanita cantik yang dalam perjalanan kemari dijemput supirnya. Lagi dan lagi pesan berisi ancaman datang pada Tzuyu yang tidak bisa menolak apa pun, dan... hadiah itu berada dalam paper bag beragam ukuran yang memenuhi kamar apartemen Taehyung. Kamar sebesar itu bahkan hampir penuh akan ke-kalapan Taehyung berbelanja dan melupakan apakah itu memiliki nilai guna atau tidak.

Taehyung baru saja selesai bersih-bersih, ia menyajikan banyak makanan di atas meja. Ini sudah larut sesampainya di apartemen, karena Taehyung memilih memimpin rapat di pagi hari dan mendatangi kantor notaris selesainya sampai menjelang malam.

Taehyung mendengar pintu yang dibanting dengan Tzuyu yang menatapnya marah. Ia selalu saja tidak siap jika diundang kemari, selama apa pun supir menunggu Tzuyu bersiap atas perintah Taehyung, Tzuyu tidak pernah menampilkan penampilan yang rapi dan cantiknya di rumah sakit, karena sekali lagi Taehyung tahu bahwa Tzuyu tidak akan sudi melakukannya. Tapi tidak papa, sejak dulu Tzuyu selalu menampilkan sesuatu yang mengesankan seperti ini.

“Mengapa kau kembali?!” teriak Tzuyu putus asa, dia tidak peduli bahwa malam ini dia akan di hukum lagi atas ke kurang-ajarannya, dia frustasi sekali saat Taehyung kembali lebih cepat dari yang ia janjikan. Ia bahkan berdoa semalam suntuk kepada Tuhan untuk tidak mengembalikan pria ini, tapi ternyata Taehyung tiba lebih cepat dari cuti pembebasannya.

Taehyung menahan ekspresinya, urat menegang di lehernya tapi sebisa mungkin ia menatap Tzuyu dengan tenang. Tzuyu kikuk sendiri saat Taehyung tidak kunjung bicara dan hanya memandanginya.

“K-katamu kau akan pergi lama. Kenapa kau tiba jauh lebih cepat?”

Taehyung masih diam. Memandangi wajah Tzuyu yang semakin menarik karena memerah sampai ke telinganya.

“Untukmu. Aku kembali untukmu. Bukankah lebih cepat aku kembali, lebih baik bagimu?”

Tzuyu menunjukkan terang-terangan kekesalan dalam wajahnya, dia bahkan tertawa mengejek seolah mengatakan, Apa kau melihat rona bahagia di wajahku? Apa aku terlihat bahagia?!

“Jangan berpura-pura Taehyung, aku tidak bahagia atas apa pun yang menyangkut dirimu.” kata Tzuyu penuh emosi.

Taehyung tetap tidak menunjukkan apa-apa selain diam yang diam.

“Lalu?”

“Lalu? Lalu katamu?! Berhenti melakukan ini! Apa salahku padamu? Apa aku pernah menyakitimu? Apa yang aku lakukan di masa lalu adalah bentuk dari apa yang kau lakukan padaku! Jangan berpikir bahwa kau dicintai semua orang karena tidak ada yang begitu. Kau marah pada takdirmu dan kau malah mengekang aku seperti ini. Kau sakit jiwa. Mina... Wanita itu...”

“Kau berani padaku, Chou?” Taehyung memotong pembicaraan Tzuyu. Suaranya tenang tanpa nada ancaman, hanya suara lelaki biasa dengan sorot mata yang tajam tapi tidak marah sama sekali.

“Kenapa aku harus takut? Sekalipun kau mengancam membunuh aku, aku tidak akan takut.” Tzuyu angkat bicara setelah hening yang kelam satu menit. Ia ragu harus mengatakan apa, tapi dia harus mempertahankan keberanian ini agar Taehyung tahu dan menyadari.

“Lalu mengapa kau datang kemari, dan abaikan saja pesanku atau suruh supirku pergi, mengapa kau setuju datang kemari?”

Tzuyu kehabisan kata-kata dan Taehyung bangkit. Pria itu tersenyum sebelum meraih Tzuyu untuk dia pangku di atas sofa. Tzuyu menegang takut dan keberanian menguap begitu saja saat sentuhan tangan Taehyung mengelus punggungnya lembut, pria itu tampak sangat tenang dan tidak marah. Dia hanya diam seraya menarik Tzuyu untuk dipeluk lebih erat dalam pangkuannya, Tzuyu merasakan seluruh bulu kuduknya berdiri.

[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang