Bab 56

473 62 80
                                    

🎧 Teruskanlah—Agnes Mo

Taehyung mengamati istrinya yang sudah tertidur pulas. Setelah mendapatkan apa yang dia mau, dia kelelahan dan tidur. Kehamilannya belum terlihat, tapi Taehyung tahu bahwa payudara istrinya mengalami perubahan, moodnya dalam bercinta dan emosinya.

Sepanjang bercinta, Tzuyu mengingatkannya untuk bersikap lembut jika Taehyung diluar kendali dan anehnya pria itu menurut saja. Dia memikirkan bahwa Tzuyu akan kesakitan jika dia terlalu kasar dan bernafsu. “Kenapa kau harus hamil? Tidak bisa ya kalau kita berdua saja? Aku tidak ingin bayi, Tzuyu. Dan jika semakin lama kita menyingkirkannya—itu akan berbahaya bagi kesehatanmu nantinya.” Taehyung berbisik lembut, dia masih memikirkan bagaimana menyingkirkan anak ini dari tubuh Tzuyu.

Tapi jalan apa yang tidak terlalu berbahaya yang bisa dilakukan?



🌹

“Dimana Kak Taehyung?” tanya Tzuyu pada Hayan saat wanita itu turun untuk sarapan. Pagi ini Tzuyu bersemangat mengira Taehyung akhirnya menerima dia dan paket lengkap Tzuyu.

“Tuan ada perjalanan bisnis ke Taiwan lima hari, subuh tadi sudah berangkat. Dia meminta saya menyampaikan ini pada nyonya.” Hayan berujar dengan ekspresi menyesal. Dan benar, wajah Tzuyu cemberut dan sedih. Oh, nyonya-nya yang malang.

“Tapi... Kak Taehyung tidak mengatakan apa pun kepadaku... Dia... Kami—kami...” Wanita itu tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Dia terdiam dan matanya berkaca-kaca. Bagaimana mungkin seorang istri tidak tahu bahwa besoknya suaminya akan pergi ke luar negeri dan tidak memberitahu istrinya sama sekali. Mereka bahkan bercinta setelah sekian lama. Malam pertama mereka yang dilakukan semalam. Malam pertama setelah pernikahan.

Tzuyu bangkit berdiri dan Hayan langsung mengikutinya. Tzuyu yang sudah naik beberapa tangga menuju lantai dua berhenti dan memelototi tangan kanan Taehyung itu.

“Nyonya, tapi anda harus sarapan...” Kata Hayan frutasi.

“Tidak mau! Aku seorang istri, Hayan.  Mengapa tega sekali melakukan ini padaku?” Tzuyu akhirnya menangis. Apa yang salah dengannya? Mengapa dia dicampakkan seperti ini? Mengapa setelah menikah, bukannya hubungan mereka membaik—mereka malah seperti ini? Dia bahkan tidak menunggu Tzuyu bangun sebelum pergi.

Tzuyu membanting pintu, menangis pilu di kamar dan mengunci dirinya sendiri. Tidak bisa kabur, tidak bisa kemana-mana, tidak bisa menghubungi siapa pun. Sebenarnya untuk apa pernikahan ini? Ini lebih menyakitinya dibandingkan tujuh tahun lalu. Tzuyu ingin melakukan banyak hal bersama Taehyung, pernikahan yang benar dan hubungan romantis, bukan malah mengikatnya dalam obsesi gila tanpa perasaan seperti ini.

🌹

“Nyonya, Tuan Kim ingin bicara. Tolong buka pintunya.” ujar Hayan sambil mengetuk pintu.

Tzuyu yang lemas karena sejak pagi tidak makan dan minum apa pun hanya diam mendengar hal itu. Menatap ke matahari tenggelam dalam kamar remang, ia juga memilih tidak menghidupkan lampu karena lelah menangis dan lemas tanpa asupan. Sejak tadi perutnya sudah berbunyi, tapi ia memilih hanya berbaring menatap keluar jendela, betapa menyenangkannya bebas.

Dia ingin itu. Dia ingin makan bersama suaminya. Dia ingin keluar bersama suaminya. Bukan ditinggalkan sendirian dalam rumah suaminya.

“T-tidak... Tidak mau...” gumamnya yang sudah pasti tidak bisa di dengar siapa pun. Meskipun tak lama suara kunci di putar dari luar dan Tzuyu menangis lagi, merasa tidak memiliki privasi. Ini kamarnya, bagaimana seorang pelayan bisa masuk dengan kunci lain tanpa seizin nyonya rumah. Bagaimana jika Tzuyu telanjang? Bagaimana jika...

Ya, meskipun Tzuyu bisa mendengar suara pelayan lain yang berbisik mengatakan bahwa Tzuyu tidak sedang telanjang atau tidak senonoh. Tapi tetap saja itu tidak sopan. Kamar ini miliknya. Dia pemilik kekuasaan disini bukan orang-orang kepercayaan Taehyung.

[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang