[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐

Bab 46

Dalam pesawat Wei menggenggam tangan Tzuyu tidak henti-hentinya. Gadis itu terlihat sangat pucat semenjak kepergian mereka hari ini menuju Seoul. Sesuai permintaan Taehyung, Wei sudah pindah ke rumah sakit lain dan intensitas kedekatan Taehyung dan Tzuyu semakin erat. Pria itu seperti memiliki kekasih dan kekasih gelap. Dia sembunyi-sembunyi mendekati Tzuyu dan mengenalkan Nancy sebagai kekasihnya di depan semua orang. Tzuyu tahu itu sangat menjijikan, namun Tzuyu sepertinya memiliki rencana.

Sesuai dugaan kakeknya, Taehyung datang bertamu malam itu. Dia membawakan banyak sekali makanan. Tidak ada acara bercinta, mereka hanya diam dan diam. Taehyung memeluknya sambil menonton televisi, sedangkan Tzuyu menahan tangis sampai jatuh tertidur. Dia tidak mengatakan pesan kakeknya, mengetahui jelas bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi. Tzuyu memancingnya, tapi Taehyung tidak menunjukkan minat, dia malah semakin gencar membawa Nancy kemanapun dia pergi.

Sampai Wei pergi ke luar kota pun, Taehyung masih sama sikapnya. Tzuyu menuruti semua keinginan Taehyung, kapan pun pria itu menginginkannya—Tzuyu datang dengan patuh. Dia tidak menolak saat disentuh, tidak menolak saat Taehyung menciumnya, dan dia tidak mengatakan apa pun saat berita kencan Taehyung dan Nancy menyebar secepat angin ribut. Kakek hanya diam, karena seperti yang diketahui bahwa kakek mengizinkan 3 bulan Taehyung menentukan niatnya sebagai lelaki sejati kepada cucunya. Dalam norma tertulis di Taiwan atau Korea sebenarnya tidak ada larangan untuk tidur bersama sebelum dinikahi. Tapi kakek hidup di zaman semua orang harus berlaku sopan, di zamannya harus menikah dulu lalu dikawini—namun, dia memahami anak-anak ini hidup di zaman semua dipermudah.

Dan siapa memangnya yang tidak meniduri orang lain diluar pernikahan di zaman aneh ini? Jadi, biarkan saja Taehyung meniduri cucunya sampai pinggangnya patah, asal dia melihat keseriusan pria itu dalam tiga bulan ini. Jika tidak, dia akan bertindak tegas. Bahkan kejam.

“Cucuku, jika dia mencintaimu—dia akan mengikatmu dalam ikatan yang suci dan memilikimu dengan bangga. Bukan hanya menidurimu saat dia butuh. Jika dia datang hanya saat dia sedang tinggi—apa bedanya kau dengan pelacur? Bahkan pelacur dibayar sesuai tarif mereka. Itu kejam, tapi kau bisa menilainya sendiri.”

Kata-kata itu terngiang dalam kepala Tzuyu setiap kali dia melamun. Dan Taehyung tidak menunjukkan keseriusannya sampai detik ini. Dia tidak dibayar, Taehyung datang hanya saat sedang bernafsu. Apa bedanya dia dengan pelacur?

Taehyung sempat bertanya padanya, mengapa Tzuyu bersikap manis belakangan, tidak rewel dan membuat Pria Kim sangat senang. “Kau sangat patuh belakangan ini. Tidak marah dan meledak-ledak. Apa ada yang kau rencanakan, Chou?” tanyanya sambil memeluk Tzuyu dari belakang. Saat itu mereka bercinta dari jam makan siang sampai sore. Lalu ketiduran, memiliki banyak waktu untuk saling memeluk dan berbagi kasih sayang di tempat tidur sampai malam sebelum Tzuyu harus pulang ke rumah kakeknya.

Tzuyu memucat, tapi karena dia membelakangi Taehyung dia bisa tenang sedikit dan menyembunyikan binar mata kagetnya. Dia menutup matanya dan berdoa agar kebohongannya tidak tercium. “Rencana apa?” tanyanya serak.

“Kau berniat kabur dariku, hal semacam itu.”

“Apa kakak pikir aku bisa kabur? Saat setiap detiknya kau menyuruh Hayan mengikutiku, memasang GPS di mobilku. Kemana aku akan kabur saat kau mengenal semua anggota keluargaku?” katanya lembut, tapi dalam hatinya timbul tekad kuat.

Taehyung tersenyum, mengecup leher Tzuyu sekali lagi. Tengkuknya terasa sangat wangi dan lembut.
“Ya, kau benar. Bahkan aku mengenal setiap jengkal lekuk tubuhmu. Jangan berani merencanakan sebuah pelarian dariku, atau aku akan menghancurkan semua yang ada dihidupmu.”

Tidak ada rasa sayang yang seperti ini, Tzuyu. Tidak ada. Naluri gadis itu memperingatkan dirinya sendiri.

Mereka berencana akan datang ke Seoul bersama-sama saat pernikahan Kai. Tzuyu menyetujuinya. Tapi, seminggu sebelumnya dia sudah memesan tiket berdua untuk pulang ke Seoul bersama Wei. Pria itu mengambil cuti tanpa curiga, dan sekarang mereka pergi bersama. Tzuyu sudah lama mengambil cutinya dan Taehyung tidak tahu keberangkatan yang tiba-tiba ini. Pria itu terlalu sibuk mengurus ini dan itu di Taiwan karena juga akan mengambil cutinya selama beberapa hari.