Bab 53

412 55 80
                                    

🎧[Menjadi Dia—Tiara Andini]
[Mashup Pesan Terakhir x Trauma—LyodraxElsya]



Taehyung memasuki rumah. Jam menunjukkan pukul setengah 10 malam, dia ingat bekerja sampai larut. Dia ingat minta dibelikan makanan oleh Hayan namun dia tidak bisa mengingat istrinya yang ada di rumah. Semenjak kehamilan istrinya, Taehyung seolah bisa melupakan wanita itu. Wanita yang nyaris menjadi alasan dirinya lenyap.

Taehyung mengira bahwa Tzuyu sudah tidur, nyatanya wanita itu masih duduk di ruang makan sambil menonton televisi. Karena Taehyung masih belum memberikan ponselnya dan sejauh ini belum ada yang menghubungi Tzuyu. Istrinya baik-baik saja tapi tampak seperti kurang sehat, wajahnya pucat dan tersenyum lembut saat menonton hiburan di televisi. Ada dua porsi bubur dengan toping bawang goreng di meja. Dua-duanya belum tersentuh.

Tak lama Tzuyu menyadari bahwa Taehyung sudah kembali saat pria itu asyik memandangi buburnya dengan ekor mata. Tzuyu tersenyum lembut, matanya bersinar indah dari cahaya televisi dan lampu.

“Kau belum tidur?” tanyanya, suara dingin tanpa ekspresi.

Tzuyu menggeleng, dia mencoba bangkit menyambut suaminya. Tapi refleks Taehyung menggeleng dan mengisyaratkan Tzuyu untuk duduk saja. Tzuyu yang kebingungan menurut. Tapi bibirnya tidak berhenti tersenyum. “Aku menunggu kakak pulang. Setiap hari kakak pulang larut bahkan sampai subuh, sangat banyak pekerjaan dan aku merindukan kakak. Kalau pagi sudah pergi sangat pagi jadi aku menunggu disini sampai pulang.” jawabnya terdengar seperti anak kecil yang kesepian. Semenjak pertengkaran itu, Tzuyu tidak mau melawan Taehyung lagi. Ia tidak ingin pria itu marah dan berakhir mengancam keselamatan bayi mereka.

Tzuyu pikir Taehyung tidak membahas aborsi, itu sudah cukup baginya—Taehyung pasti akan menginginkan bayinya walaupun masih ragu.

“Lalu... Apa ini?” Taehyung menunjuk dengan jemarinya. Bubur itu seperti bubur hambar untuk diberikan kepada orang sakit.

“Kau sakit lagi?” tanyanya, matanya memandang Tzuyu dingin seolah mengatakan bahwa jika bayi itu mengancam keselamatannya, maka Taehyung akan mengambil tindakan tegas. Tapi dengan sabar Tzuyu menggeleng.

“Tidak. Kami baik-baik saja, Kak Taehyung. Aku... Koki tidak memasak dari pagi, mereka bilang bahwa persediaan makanan mentah sudah habis. Jadi, dari pagi aku makan bubur ini. Karena hanya ada nasi yang bisa diolah dan biskuit serta roti. Aku sudah pesankan Hayan untuk memberi uang untuk belanja dan membelikan aku buah-buahan. Tapi Hayan belum mengirim uang dan membelikannya untukku. Mungkin Hayan banyak pekerjaan, jadi dia tidak ingat.”

Taehyung memerintahkannya. Semuanya. Bahwa segala stok makanan harus dikosongkan di rumah ini. Semua pekerja di rumahnya tinggal di paviliun disebelah rumah utama. Disana makanan berlimpah, segala hal berlimpah tanpa kekurangan. Mungkin semua pekerjanya makan dengan baik disana saat istrinya hanya bisa makan roti dan bubur di rumah mewah ini. Tapi itu pun Taehyung tahu, karena semuanya atas perintahnya. Dia ingin melenyapkan bayi itu tanpa mengotorkan tangannya di depan Tzuyu.

“Lalu mengapa ada dua bubur?” Taehyung masih berdiri di tempatnya, tidak berusaha untuk duduk dengan baik di sisi sang istri seperti pengantin baru yang selalu harmonis.

“Ah—ini. Ini aku masak buat kakak dan aku, aku pikir kakak juga belum makan. Ini hanya bubur Taiwan sederhana, sebenarnya harus pakai ayam dan telur juga kaldu. Tapi di kulkas semuanya kosong, hanya punya nasi dan bawang goreng. Aku belum makan karena menunggu kakak pulang untuk makan malam bersama.” hati dingin Taehyung bahkan tidak tergerak sedikit pun oleh belas kasihan mendengarkan semua itu. Istrinya dan bayinya dalam kandungan. Tzuyu tersenyum canggung, bingung bagaimana mengatakannya dan mengajak Taehyung untuk duduk dan makan bersamanya. Menghabiskan bubur yang sudah dingin dan berair itu. Tapi mau bagaimana lagi? Hanya itu yang mereka punya. Para pekerja juga sudah balik ke paviliun, meninggalkan mereka berdua dan penjaga pintu agar Tzuyu bahkan tidak bisa menginjakkan rumput saat malam sudah tiba. Lebih tepatnya agar Tzuyu tidak kabur.

[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang