Bab 69

566 56 70
                                    

🎧Love Wins All —IU

“Kak Taehyung, aku lapar...” Tzuyu mengguncang tubuh suaminya yang sedang tidur. Dini hari di jam 2 pagi, pria itu masih dalam masa-masa tidak sadarnya dan Tzuyu terbangun untuk minta makan.

Tapi Taehyung seperti tidak ada tanda-tanda untuk sadar. “Kak Taehyung...” Tzuyu memanggilnya lagi tapi tetap saja Taehyung tertidur dengan lelap.

Tangan putih Tzuyu mengelus rambut suaminya yang lebat dengan lembut, dan itu berhasil membuatnya sadar. Wajah bantalnya terlihat jelas dan Tzuyu tersenyum dengan lembut, “Lapar...”

Taehyung duduk, mengusap matanya dan mengusap perut istrinya yang sudah berumur 9 bulan. Mengecupnya sekilas lalu kembali berbaring, “Tidurlah sayang, besok saja ya. Besok saja makannya. Kau harus pikirkan kesehatanmu juga makan jam segini.”

Entah hal apa yang terjadi, mata Tzuyu langsung berembun. Ibu hamil biasanya sensitif, tapi itu di awal kehamilan dan ini sudah 9 bulan... Mungkin karena anaknya tahu bahwa baru-baru ini dia bisa mendapatkan perhatian penuh ayahnya, tidak tersiksa seperti di awal dia hadir di perut mamanya.

“Aku ke rumah mama, ya. Aku lapar!” Tzuyu mengencangkan suaranya protes, lalu dia menangis tersedu-sedu.

Detik itu juga Taehyung bangkit, dia mengacak rambutnya kasar dan langsung bangkit dari tempat tidur. Ia pandangi istrinya dengan frutasi karena dia benar-benar mengantuk tingkat dewa. Setiap hari ada saja keinginan Tzuyu yang sulit didapatkan sampai membuatnya kelelahan, pulang kerja ada saja keinginan istrinya dan itu tidak masuk akal. Dan jika tidak dituruti, istrinya ini akan mengancamnya banyak hal... Yang terburuk adalah menangis seharian dan tidak mau berbicara dengannya.

“Sayang...” katanya dengan lembut, ia duduk dihadapan Tzuyu yang menangis menatapnya. Hendak dikecupnya pipi Tzuyu, tapi wanita itu menghindar. “Tzuyu, kumohon...” dia semakin frustasi.

“Mau mama...”

“Kan ada aku disini, sayang. Ada aku... kenapa masih butuh mama? Maafkan aku ya Tzuyu, aku tidak akan seperti itu lagi. Aku janji.” lagi-lagi dia harus melakukan itu agar keras hati istrinya yang manja ini bisa melembut padanya.

“Kata kakak besok saja makannya, ya sudah besok saja. Tidak usah repot-repot, bukankah dari dulu kakak seperti ini?” Tzuyu menghapus air matanya yang terus turun dan bersiap melangkah dari tempat tidur.

Mati sudah! Hanya karena penolakan sekali dan Tzuyu sudah mengatakan hal itu.

“Mau kemana, Tzuyu?”

“Kan sudah kukatakan dari tadi mau ketemu mama!” pekiknya kasar dekat dengan pintu kamar. Taehyung langsung bangkit berdiri dan mengejarnya.

Taehyung sampai berlutut dan memeluk perut istrinya. “Anakku, tolong jangan mempersulit papamu seperti ini. Iya, papa sangat salah di awal kehadiranmu. Tapi... Papa sangat lelah, nak. Tolong jangan mainkan emosi mamamu yang cantik ini, kasihan dia.” bisik Taehyung dalam hatinya sambil terus memeluk perut istrinya dan menciuminya dengan sering yang lembut.

Taehyung bangkit dan memeluk istrinya, “Mau kemana, sayang? Mau makan apa, aku siapkan ya.” dikecupnya pipi Tzuyu sesering mungkin dan untungnya tidak ditolak oleh istrinya yang ngidam di kehamilan tuanya.

“Mee sua tiram...”

Oh, keturunan Taiwan yang satu ini mewariskannya juga pada keturunan Taehyung. Bagaimana mungkin dia menginginkan makanan khas itu di Korea Selatan pada jam segini?

Baru memikirkannya saja sudah membuat Taehyung pusing.

“Aku masak di bawah, kau carikan resepnya ya sayang.”

[TaeTzu]; Menjadi Juwita Seperti Yang Engkau Minta🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang