Bab X

729 48 4
                                    

Happy Reading

***

_________________________________________

"Kan, apa kata gua juga. Pasti dilabrak sama tu kaum hawa," ucap Anisa yang sedang memainkan sedotan minumannya.

"Udah sabar aja, namanya juga kaum hawa ya iri gitu deh," ujar Cahya.

"Keknya gua harus bilang sama pak Arga, gua gak mau karna sering ke Campus bareng mahasiswi jadi mikir yang aneh aneh," ucap Anisa.

"Itu terserah lu, gua ikut aja," final Cahya.

Bel jam kedua sudah berbunyi dan kini mahasiswa/siswi memasuki ruangannya masing masing,terima kasih.

Jam pelajaran dosen Rizki kini seperti biasa tidak ada yang bolos, tidak seperti biasanya.
Mungkin dikarnakan mahaswa/siswi yang nakal sedang ingin belajar.
Pikirnya.

Pelajaran sudah selesai kini mahasiswa/siswi saatnya untuk bergegas untuk pulang.

"Nis, gua duluan ya sama rico," ucap cahya.

Rico adalah teman baik Anisa dan cahya, tetapi ada yg lebih mengejutkan lagi ternyata rico sudah lama memendam rasa kepada cahya.
Hanya saja rico tidak atau belum mau mengungkapkannya kepada cahya.

"Iya, udah deh sono," ucap Anisa.

"Tu dosen mana si lama banget gua tungguin," gerutu Anisa sambil melihat benda pipih ditangannya.

"Gua chat aja deh," monolognya.

Pak dosen
Anisa,sebentar lagi saya menuju keparkiran kamu tunggu di dekat halte saja.

Me
Iya pak.
Red

"Anjir halte kan jauh masa iya gua jalan kaki ke halte," ucap Anisa dalam hati.

"Ya udah deh gak papa," ucapnya lagi dengan wajah pasrah.

"Hai, sendirian aja nih?" tanya Dio.

"Nggak, ada temen gua nih. Ya iyalah gua sendiri gak liat apa," ucap Anisa dengan sewotnya.

"Yey, biasa aja kali gak usah sewot gitu," ujar Dio.

"Bodo amat."

"Mau bareng gua?" tanya Dio.

"Gak usah gua dijemput, tapi mau nunggu di halte." ucap Anisa.

"Ya udah gimana kalo gua anterin lu ke halte aja biar lu gak cape?" tawarnya.

"Ya udah deh, karna gua capek jalan kaki gua mau," ucap Anisa

Setelah Dio mengantarkan Anisa ke depan halte kini mobil dosen itu tiba.

"Maaf menunggu lama," ucap Arga dengan bersalahnya.

"Iya, ya udah ayok pulang," ujar Anisa sambil masuk kedalam mobil dosen itu.

Diperjalanan hanya ada keheningan dan sampai rumah dengan selamat dan tidak ada kendala.

"Terima kasih pak," ucap Anisa.

"Sama-sama,kalo begitu saya permisi," ujar Arga.

_________________________________________

Ketika Anisa memasuki rumah kini Anisa melihat ayah dan ibu nya sedang membicarakan sesuatu dan sepertinya pembicaraan itu sangat penting hingga Anisa yang sifatnya sangat kepo ingin sekali mendengarkan pembicaraannya.

"Ayah, bagaimana jika Anisa tidak ingin dijodohkan dengan nak Arga. Ibu takut Anisa tidak bisa menerimanya," ucap Aisyah dengan wajah cemasnya.

"Tenang saja bu, ayah yakin Anisa pasti bisa menerimanya," ujar Agam sambil mengelus pucuk kepala sang istri.

"APA! jadi Ayah dan ibu ingin menjodohkan aku dengan pak Arga. Dosen Anisa?" teriak Anisa.

"Iya nak, ini demi kebaikan kamu," ucap Agam.

"Ayah, Aku tidak ingin dijodohkan dengan dosen itu," ucap Anisa.

"Cukup nak, keputusan Ayah sudah bulat untuk menjodohkan kamu dengan nak Arga" ujar ayah.

Aku menaiki anak tangga satu persatu dengan perasaan yang kesal karna keputusannya tidak diterima oleh Ayahnya.

Kamar

"Kenapa si gini amat hidup gua, dijodoh jodohin segala lagi," ucap Anisa dengan prasaan kesalnya.

"Arghh, bisa bisa gila gua mikirin ini trus," ucapnya prustasi.

"Dh lah,mending gua mandi supaya otak gua lebih fres," ucapnya sambil memasuki kamar mandi.

_________________________________________

Hay guys kembali lagi ke Dosen My husband😍

Gimana nih ceritanya?seru gak nih?

Maaf ya guys lama up nya hhe😌

Thor gak akan pernah bosan bosannya untuk ngasih tau jangan lupa vote and koment nya ya man teman🤗

See you next bab😉👉👉

Dosen my HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang