BAB II

1K 82 11
                                    

"Karna kalian tidak masuk ke matkul saya, saya akan memberikan hukuman untuk kalian,” ucap pak Arga.

"Sekarang kamu, bersihkan toilet dosen dan siswa sampai bersih dan tidak ada kotoran,” tunjuknya pada Cahya.

"Dan kamu Anisa, karna kamu sudah biasa jadi langganan tidak mengikuti matkul saya kamu bikin laporan tentang matkul saya dari pertama mengajar sampai sekarang kamu mengerti?” ujar pak Arga.

"Baik pak, saya mengerti," jawab Anisa.

"Sekarang silahkan kerjakan, dan kamu Anisa saya beri waktu satu minggu untuk kamu mengerjakan laporan matkul itu!” tukas pak Arga kemudian meninggalkan mereka berdua.

"Gila tu dosen, gak punya otak apa ya masa gua disuruh bikin laporan dari hari pertama dia ngajar sampe sekarang,” cerocos Anisa dengan kesalnya.

"Udah deh terima aja daripada ditambah yang lebih-lebih lu mau?” tanya Cahya.

"Kagak mau lah yakali,” jawab Anisa.

Selang beberapa menit kemudian ...

"Akhirnya selesai juga ngebersihin toilet,” ucap Cahya.

"Lu blum selesai Nis?” tanyanya.

"Belum, lu kira gampang apa bikin laporan kek gini untung gua orangnya gampang ngerti kalo masalah pembelajaran ya walaupun dalam mentaati aturan nol persen,” ujar Anisa cengengesan.

"Bentar lagi masuk nih yo lah ke kelas daripada nambah hukuman dari dosen lain,” ajak Cahya yang tidak mau kena hukuman lagi.

"Ya udah bentar, gua mau beresin dulu leptop,” ucap Anisa.

Setelah itu mereka masuk ke kelas dan mengikuti matkul dengan mendengarkan apa yang dosen terangkan dengan seksama hingga jam pulang pun berbunyi.

"Baik, karna bel sudah berbunyi sekian dari matkul saya hari ini dan dilanjut  minggu depan dan jangan lupa dengan tugas yang saya berikan hari ini untuk dikerjakan,” pamit dosen itu yang bernama pak Tomi.

"Baik pak terima kasih dan sampai jumpa kembali,” ucap  mahasiswa/siswi serentak.

Dosen my HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang