Bab XIII

584 41 9
                                    

Happy Reading

♤♤♤

_________________________________________

Malam itu nampaknya Kavhira sedang mencari sesuatu barang yang belum ketemu.

"Ra, lu lagi ngapain si daritadi gua liat mondar mandir kek lagi nyari sesuatu," ucap Arga.

"Iya nih, gua lagi nyari sepatu soalnya mau maen sama temen lama gua," ujar Kavhira sambil terus mencari sepatunya.

"Sepatu lu banyak, kenapa harus nyari yang gak ada si," ketus Arga.

"Terserah gua lah ya, pokoknya gua pengen tampil perfect hari ini pas ketemu temen lama gua," imbuhnya dan berlalu pergi.

"Nah ketemu, bang anterin dong, Abang kan baik nih," ungkap Kavhira sambil memohon kepada Arga supaya mau mengantarkan ke cafe tempat Hira dan  teman lamanya bertemu.

"Ck, giliran gini ae lu manggil gua abang," ujar Arga sambil memutar bola matanya malas.

"Hhe, ayok bang bentaran doang kok," ucap Kavhira sambil menggegam pergelangan tangan Arga supaya luluh.

"Yaudah iya, ayok," ujar Arga pergi dan berlalu ke garasi untuk memarkirkan mobilnya.

Flasback of

Me
Assalamu'alaikum Nis,ini gue Hira temen lama lu dulu.

Anisa
Waalaikumsalam,hah? yang bener ini hira temen lama gua dulu?

Me
Iya bener aellah gak percayaan,nanti malem ketemuan yok gas ketemuan di cafe deket sekolah kita dulu.

Anisa
Yok lah gas,jamber nih?

Me
19:30 ya,gpp kemaleman jga hha

Anisa
Okey👌

Setelah percakapan di chat itu selesai kini kavhira langsung bergegas siap siap untuk melaksanakan ritual mandinya karna jam sudah menunjukan 16:30.

_________________________________________

"Abang tungguin disini ya, aku mau ketemu temen aku dulu," ucap Kavhira dan langsung bergegas keluar untuk menemui temannya yang sudah menunggu di cafe.

"Iyaa bawel."

"Hai Nis, maaf lama ya nunggunya," sapa Hira sambil mendudukan bokongnya ke tempat yang sudah di sediakan di cafe.

"Iya gak pp, btw lu kesini sama siapa?" tanya Anisa.

"Abang sepupu gua, tu ada di mobil warna item sana," ungkap Hira sambil menunjuk ke satu mobil diparkiran sana yang berwarna hitam pekat mengkilat.

"Kok gua kek pernah liat tu mobil ya," ujar Anisa.

"Emang? dimana?" tanyanya Hira.

"Khem mungkin ada yang sama mobilnya, udah lah lupain hhe," ucap Anisa.

"Ya udah kalo gitu," ujar hira.

"Mohon maaf mbak," panggil Anisa sambil melambaikan tangannya.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya mbak pelayan.

"Saya mau es teh manis satu, dan stik gorengnya satu," ucap Anisa.

"Baik, kalo mbak?" tanya pelayan cafe sambil menunjuk hira.

"Samain aja mbak," ujar Hira sambil tersenyum manis.

"Baik kalo begitu saya permisi dan mohon untuk menunggu," pamit pelayan cafe itu.

"Nis, kapan kapan maen lah kerumahku," ucap Hira.

"Iya, nanti gua maen deh kerumah lu," ujar Anisa sambil tersenyum.

"Gimana kuliah lu, lancar?"  tanya Hira kepada Anisa yang sedang mengotak ngatik hpnya.

"Alhamdulilah lancar, gimana kalo lu?"  tanya Anisa.

"Lancar juga."

"Oyaa, lu pasti udah punya cowok lah ya haha," ucap Hira sambil cengengesan.

"Masa iya sampe sekarang masih ngejomblo buahhaa," ungkapnya lagi sambil tertawa terbahak bahak.

"Ish, paan si gak jelas banget," ketus Anisa.

"Gimana gua mau punya pacar, gua aja kalo keluar rumah suka dimata matain sama abang, apalagi gua nanti bakal dinikahin sama anak temennya ayah, sekaligus dosen gua di sekolah lagi," monolognya.

"Nis, kenapa ngelamun?" tanya Hira

"Nggak papa kok, ayok makan," ajak Anisa karna makanan sudah sampai tempat.

"Lu, kapan ujian?" tanya Hira sambil terus mengunyah makanan yang dipesannya tadi.

"Semingguan lagi," jawab Anisa dengan santainya.

"Lah, lu santai amat bentar lagi ujian woy," ucap Hira.

"Aelah, mau ujian kek, mau kuliah seperti biasa kek, gua mah dh b aja," imbuh Anisa sambil memasukan makanannya kedalam mulut.

"Yaudah iya, abisin makanannya awas aja kagak abis, gua dh bayar mahal mahal kagak diabisin," tutur Hira sambil meminum pesanannya.


"Iyaa, udah yok pulang takut abangku nyariin," ungkap Anisa sambil melirik jam yang ada dipergelangan tangannya.

"Iya, ya udah ayok."

"Mbak, ini billnya kembaliannya buat mbak aja itung itung rezeki buat mbaknya," ucap Hira sambil tersenyum manis.

"Baik, makasih mbak sebelumnya," ujar pelayan cafe itu.

"Tumben lu baik," ungkap Anisa sambil melirik Hira.

"Gua mah emang baik, lu nya aja yang baru sadar," ucap Hira dan berlalu pergi.

"Aelah maen tinggal tinggal aja lu," kesal Anisa sambil trus mengejar ketertinggalannya dari Hira.

_________________________________________

Hay guys kembali lagi di
Dosen my husband😍

Gimana ceritanya hhe?seru gak nih wkwk

Maaf ya guys lama up nya,soalnya bingung mau bikin alur ceritanya kek gimana dan maaf kalo alurnya masih amburadul karna masih pemula hhe:)

Bantu suport terus ya teman🙂

And Jangan lupa vote,koment sebanyak banyaknyaa🤗

See you next part Bab😉👉👉👉

Dosen my HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang