Bab V

884 74 5
                                    

Happy Reading

-----------------------vvv-----------------------

"LOH KOK BAPAK?" teriak Anisa sambil menunjuk pak Arga yang sedang kebingungan.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Ibu Arga.

"Dia dosen Anisa di campus tante," ucap Anisa.

"Owalah begitu nak," ujar ibu Arga tersenyum manis.

"Ibu, apa Arga boleh berbicara sebentar sama ibu?" tanya Arga sambil menoleh kepada ibunya.

"Boleh, sebentar ya pak, jeng Putri, Anisa.
Tante mau keluar sebentar," ucap Ibu Arga kemudian bergegas keluar.

"Ibu, apakah Anisa yang akan dijodohkan denganku?" tanya Arga dengan tatapan tanda tanya.

"Memangnya kenapa nak, Anisa cantik penurut dan mungkin dia bisa menjadi istri yang baik untuk kamu kelak," ucap Ibu Arga.

"Bu, Apa Anisa sudah tau tentang perjodohan ini?" tanya Arga penasaran.

"Sepertinya belum nak," ucap ibu Arga.

"Kalo Arga boleh beri saran, Arga ingin Anisa tidak diberitahu dulu. Dikarenakan sebentar lagi dia akan ujian takutnya jika diberitahu sekarang akan merusak konsentrasi belajarnya," ujar Arga panjang lebar.

"Benar, ya sudah ibu akan berbicara dengan keluarganya terlebih dahulu," ucap Ibu Arga dan langsung bergegas masuk ke tempat biasa yang keluarga Agam dan keluarganya tempati.

"Loh, Anisa kemana jeng?" tanya Ibu Arga.

"Sedang ke toilet sebentar," ucap Ibu Anisa.

"Mohon maaf sebelumnya, soal perjodohan ini apakah nanti saja dibicarakannya setelah Anisa selesai Ujian? Menyangkut dengan Anisa yang sebentar lagi ujian takutnya akan berdampak buruk untuk konsetrasi saat ujiannya," ujar Ibu Arga panjang lebar.

"Saya setuju bu," ucap Ibu Anisa.

"Ya sudah kalo begitu, terima kasih bu atas kesepakatannya." Ibu Arga bernafas lega dan tersenyum.

Jam pun sudah menunjukan pukul 21:30 dan kini keluarga Akbar dan Agam berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing.

"Gam, saya dan keluarga berterima kasih atas pertemuan hari ini," ucap Ayah Arga.

"Sama-sama, dan lain kali kita berjumpa lagi ya," ujar Ayah Anisa tersenyum manis sambil berjabat tangan.

Keluarga agam dan akbar kemudian langsung masuk kedalam mobilnya masing-masing sampai rumah dengan selamat.

Dikediaman rumah Anisa

"Fuih, akhirnya sampe juga rumah ni," batin Anisa.

"Anisa, cepat istirahat mandi dan langsung tidur gak boleh nonton drakor-drakor sampai malam inget nanti besok kamu ke campus lagi," ucap ibu Anisa.

"Iya ibu, bawel bgt si," ujar Anisa sambil bergegas menaiki anak tangga.

"Ayah, anak kita sudah besar ya tidak terasa," ucap Ibu Anisa sambil tersenyum kepada suaminya

"Iya bu, sudah sekarang kita ke kamar dan istirahat," ujar Ayah Anisa.

Rumah Arga

"Mimpi apa gua semalem sampe sampe calon istri gua ternyata mahasiswi tempat gua mengajar," ucap Arga sambil melihat langit langit.

"Tapi ternyata sebobrok bokrok nya dia, segalak galaknya dia. Dia cantik juga cuman ya sifatnya harus dirubah," ucap Arga tersenyum tipis membayangkan Anisa.

"Aish, gua mikirin apaan coba. Gak gua gak boleh suka sama mahasiswi sendiri, eh tapi nanti jadi istri dh lah mending gua tidur," ucap Arga sambil memejamkan matanya yang sudah lelah.

Hay guys kembali lagi dengan akuu hhaa,kangen gak?kangen gak?kangen dong ...
Sama ceritanya lah yakali sama orangnya,tapi kalo sama orangnya juga gak pp sii wkwk.
Jangan lupa vote and koment sebanyak banyaknya ya.
Jangan jadi pembaca tak terlihat yaa.
See you next Bab👉👉

Dosen my HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang