Bab XXV

328 16 3
                                    

~Happy Reading~

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komentnya ya😉

Jika ada typo, salah dalam cara penulisannya jangan sungkan untuk mengkritiknya, dan jika ada alur cerita yang tidak sengaja sama, itu hanya kebetulan saja karena ini asli murni dari karangan saya.

☡ Plagiat jauh-jauh deh☡

😚Selamat membaca dan semoga suka😍

=========================================

Setibanya Arga di dalam mobil, kini ia langsung menancapkan gasnya untuk menjalankan mobilnya. Dan di dalam mobil, hanya ada keheningan, tidak ada yang mengeluarkan suara. Baik dari Arga maupun Anisa sendiri, karena mereka sama-sama canggung dan berperang di dalam pikirannya masing-masing.

Ketika Anisa yang sedang sibuk menatap jalan dan pepohonan yang ada di luar lewat jendela kaca mobilnya, Arga berucap, "Anisa, saya ingin bertanya kepada kamu."

Anisa yang mendengar Arga berbicara kini menoleh dan menjawab, "Mau tanya apa pak?"

"Nanti ketika kita lamaran, saya akan mengundang beberapa teman saya, apa kamu tidak akan keberatan?" tanya Arga sambil melirik Anisa yang sedang menatapnya.

"Tidak apa-apa pak, hanya saya harap, semua mahasiswa dan mahasiswi tidak ada yang tahu tentang lamaran ini, kecuali teman saya, Cahya," ucap Anisa.

"Baik, kalau begitu jika itu yang kamu mau," imbuh Arga dan langsung kembali pokus ke depan untuk mengendarai mobilnya.

Beberapa menit kemudian, kini Arga sudah berada di pekarangan milik rumah Anisa, dan baru saja Anisa keluar dan selangkah ingin masuk ke rumah, sudah di serbu oleh pelukan dari Cahya yang tiba-tiba.

"Oi Anisa, lu kemana aja? Gue kangen," ucapnya dan langsung berhamburan ke pelukannya Anisa.

"Eh, lu kok ada di sini? Katanya lu mau jalan-jalan sama nyokap bokap lu keluar negeri," ujar Anisa sambil menatap Cahya yang tersenyum.

"Gue, jadi kok jalan-jalan, cuman nanti setelah lu selesai lamaran," jawabnya dan tersenyum.

"Lah, kok setelah gue selesai lamaran?" tanyanya bingung.

"Ya, masa sahabatnya lamaran gue gak ada si,"  gerutu Cahya sambil memegang lengan Anisa.

Arga yang sedaritadi berdiri di hadapan mereka pun berdehem, " Khem, jadi kalian tetap akan berdiri di sini, sampai kapan?"

Anisa yang mendengar deheman dari dosennya kini berucap, " Eh, masih ada bapak toh, dikira udah pulang."

"Iya." Arga yang mendengarnya hanya menjawab singkat.

Setelah Anisa mendengar jawaban singkat yang Arga ucapkan, kini Anisa langsung membuka pintu rumah dan tidak lupa mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum," salam Anisa sambil membukakan pintu dan mempersilahkan teman dan dosennya masuk.

"Waalaikumsalam, udah pulang Nis," ucap Sang Ibu kepada anaknya sambil melirik teman dan dosennya sekaligus calon mantunya.

Dosen my HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang