Bab XXII

393 23 2
                                    

Assalamu'alaikum guys, kembali lagi di ceritaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamu'alaikum guys, kembali lagi di ceritaku.

•Dosen my husband•

Gimana? Penasaran tidak?

~Sebelum membaca tinggalkan jejak ya teman-teman dengan cara vote dan komentnya~
================================

Setelah sarapan, kini Anisa bersiap-siap untuk pergi ke campus, tidak lupa dengan menyalami Ayah-Ibunya.

"Ayah-Ibu, Anisa pergi ke campus dulu ya, doakan Anisa semoga diberi kelancaran pada saat ujian dan semoga dapat nilai yang memuaskan," ucap Anisa sambil menyalami kedua orang tuanya.

"Aamiin, kami selalu doakan yang terbaik buat kamu nak." Ayahnya menatap dengan penuh sayang dan mengelus pucuk kepala Anisa.

"Iya nak, apapun yang kamu peroleh, ibu harap itu adalah hasil kerja kerasmu, sebesar apapun nilai yang kamu peroleh, tapi dengan cara menyontek itu tidak benar nak," nasihat Ibunya tersenyum sambil mencubit gemas pipi tembemnya Anisa.

"Iya, ibu-ayah, Anisa akan mendengar nasihat ibu dan ayah, tenang saja, yasudah Anisa berangkat ya, Assalamu'alaikum," salam Anisa sambil menatap kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam, hati-hati di jalan nak," imbuh sang Ibu sambil melambaikan tangannya.

Anisa langsung saja menjalankan sepeda motor yang akan di bawanya ke campus, tidak lupa membaca do'a terlebih dahulu sebelum menjalankan sepeda motor tersebut.

Hanya butuh tiga puluh menit Anisa berkendara karena jarak dari rumah ke sekolah lumayan dekat dan sesampainya di campus, kini Anisa langsung saja berhamburan ke pelukannya Cahya, namun dia juga di kejutkan dengan adanya Hira di samping Cahya.

"Aaa, Cahya kangen deh," ungkap Anisa sambil meluk Cahya.

"Gue, gak di peluk nih?" tanya Hira sambil cemberut.

"Eh, kok ada Hira, lu pindah kuliah ke sini?" tanya Anisa dan langsung memeluk menghampiri Hira.

"Iya, gue males harus ke luar negri lagi, enakan disini, jadinya gue minta ke bang Arga buat ya pindahin gue ke campus ini, ditambah biar gue sering main bareng kalian," seloroh Hira sambil tersenyum manis.

"Alhamdulilah, kalo kamu gak ke luar negri lagi, aku malahan seneng banget," imbuh Anisa sambil menatap Hira.

"Guys, sekarang kita ke kelas yok? Sekarang udah waktunya jam masuk nih," ucap Cahya mengajak teman-temannya ke kelas.

"Kalian duluan aja, aku nanti ke kelas bareng dosen, kan ceritanya aku mahasiswi baru," cakap Hira kepada kedua temannya.

"Yasudah, kalau begitu kami duluan ya," lontar Anisa dan langsung bergegas pergi bersama Cahya.

♧♧♧

"Assalamu'alaikum, semua," sapa Dosen yang bernama Pak Dikta.

"Waalaikumsalam pak," ucap serentak.

"Kita kedatangan mahasiswi baru, Hira silahkan memperkenalkan diri," ujar sang dosen yang bernama Pak Dikta.

"Baik pak, terima kasih," ucap Hira sambil menatap sekilas pak Dikta.

"Assalamu'alaikum semua, perkenalkan namaku Kavhira Dewi Anandita, kalian bisa memanggilku dengan nama Hira atau Dita, aku pindahan dari campus America Overtunity, aku tinggal tidak jauh dari campus ini, salam kenal semuanya semoga kita bisa menjadi teman baik," ujar Hira sambil tersenyum manis kepada mereka.

"Karena perkenalan sudah, Hira kamu bisa duduk di tempat yang berada di samping Syifa, Syifa coba kamu berdiri," imbuh Pak Dikta sambil memanggil Syifa untuk berdiri.

"Baik pak, terima kasih," ucap Hira dan bergegas ke tempat duduk yang disamping Syifa.

"Baik, karena jam sudah menunjukan pukul 07:30, sebelum ujian ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu, untuk meminta kelancaran selama ujian berlangsung, dan Hira apa kamu yakin mau ikut ujian?" tanya pak Dikta menatap Hira.

"Yakin pak, karena materi perkuliahan disini sama dengan mata perkuliahan di campus saya dulu, walaupun mungkin ada yang berbeda sedikit," ungkap Hira sambil menatap pak Dikta.

Memang benar, mata perkuliahan di campus Anisa dan campus Hira dulu ada persamaan materi perkuliahannya karena materi campus yang campus Anisa pelajari itu berasal dari campus Hira, walaupun materi ada yang sedikit berbeda.

Setelah jawaban Hira yang di lontarkan kepada pak Dikta itu meyakinkannya, kini semua langsung saja menatap ujian yang ada di depannya, ujian kali ini sangat berbeda di ujian yang tahun lalu, karena ujian tahun lalu memakai kertas dan pulpen saja, tapi ujian tahun sekarang dengan handpone, zaman sekarang semakin canggih ternyata.

Semua mahasiswa dan mahasiswi nampaknya khusyuk mengerjakan ujiannya, dan mungkin yang sedikit menyontek hanya beberapa di karenakan pak Dikta sangatlah berprinsip, jika ketauan ada yang nyontek maka tidak segan-segan akan mengeluarkan orang itu juga dan mengerjakan ujian yang kedua kali, sangat kejam mungkin di dengarnya namun itulah prinsip Pak Dikta.

Satu jam sudah ujian telah di selenggarakan, dan tidak ada ujian jam selanjutnya, dan kini Anisa, Cahaya, dan Hira sudah berada di kantin untuk membeli makanan.

"Hira, lu mau pesen apa? Biar aku yang pesenin sekalian," tanya Anisa sambil menatap Hira.

"Aku, mau mie goreng sama ice teh aja," imbuh Hira sambil melirik Anisa.

"Gue gak di tanya?" tanya Cahya dengan cemberutnya.

"Yaudah apa?" tanya Anisa.

"Samain aja sama Hira," Ungkap Cahya.

"Yaudah, kalian tunggu aku mau kesana dulu," ucap Anisa lalu bergegas pergi.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi karena Hira sangat canggung terhadap Cahya, beda dengan Anisa dia sampai cerewet yang benar-benar cerewet karena Anisa teman baik dari dulu, Cahya? Dia hanya teman seangkatan SMP nya dulu namun beda kelas.
===============================

Gimana ceritanya? Seru tidak?

Oyaa guys jika ada typo atau penulisan yang kurang bisa kalian kritik dan sarannya ya😉

Segitu dulu, dari cerita hari ini

See you next part😉👉

Dosen my HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang