Bab XIX

549 34 8
                                    

Happy Reading

***

Jangan lupa vote and koment sebelum membaca😍😉

========================================

Selang beberapa jam akhirnya menunjukan sore hari, dua jam sudah tante Dewi dengan Anisa mengobrol ria bersama kedua temannya juga.

"Nis, tante mau izin pulang ya, sudah sore juga," pamit tante Dewi.

"Owala, iya tan kalo gitu makasih ya udah nyempetin dateng kerumah Nisa," ucap Anisa sambil tersenyum manis.

"Sama-sama, oyaa Hira kamu mau nanti pulangnya atau bareng sama tante sekarang?" tanya tante Dewi sambil melirik Hira yang sedang pokus melihat Ponsel yang sedang dimainkannya.

"Nanti aja tan, Hira masih mau main sama Anisa hehe," ujar Hira sambil cengengesan.

"Yaudah kalo gitu, Assalamu'alaikum," salam tante Dewi sambil beranjak keluar rumah.

"Waalaikumsalam, Hati-hati tan," sahut Anisa sambil melambaikan tangannya.

"Gue gak nyangka bentar lagi lu bakal sepupuan sama gue," ungkap Hira tersenyum tipis sambil menepuk-nepuk pundak Anisa yang sedang membereskan cemilan dan minumannya.

"Apa si, gak jelas banget, udah deh mendingan kalian bantuin gue sini! daripada liatin gue yang lagi ngeberesin mending bantuin kan gak ada kerjaan banget lu pada," jawab Anisa dengan sewotnya.

"Iya-iya, gue mau ngepel aja deh males klo nyapu," ucap Cahya.

"Yaudah, gue yang nyapunya," sahut Hira.

"Gitu kek, daritadi emang ya harus dikasih tau klo gk dikasih tau pasti kalian diem trus tu, gak peka amat jadi cewek," ungkap Anisa sambil memutar bola matanya malas.

"Hhe, maafkan kami,"

Dikediaman Rumah Arga

"Arga, ibu baru tau loh kalo Anisa ternyata teman lamanya Hira," ucap Ibu Arga sambil menyuapi makanannya kedalam mulut.

"Oh gitu, trus gimana bu?" tanyanya.

"Kamu itu ya, kok biasa aja, Ibu lagi cerita loh masa kamu gak kaget," ungkap Ibu Arga

"Ya, Arga harus gimana bu, Salto? loncat-loncat kek anak kecil? atau-"

"Udah-udah, kamu ini, emang ya cowok itu semuanya sama aja kalo diajak cerita merembet kemana-mana," ujar Ibunya lalu bergegas pergi untuk mencuci piring karna makan sudah selesai.

"Hilih ibu, gitu aja ngambek kek anak kecil," tangkas Arga membawa piring sambil bergegas ke tempat dimana ibunya sedang mencuci piring.

"Kamu ini, ibu lagi serius loh," ujar Ibunya sambil melirik Arga.

"Iya bu, maaf hehe,"

"Yaudah kamu kekamar aja, biar ibu yang beresin dan cucinya," ungkap Ibunya.

"Iya bu, Arga pamit kekamar," ujar Arga sambil bergegas keatas menaiki anak tangga satu persatu.

Dosen my HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang