Bab XXIX

319 24 77
                                    

~Happy Reading~

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komennya.

Tandai jika ada typo, dan mohon untuk mengkritik dan sarannya jika ada kepenulisan yang salah.

Plagiat jauh-jauh

Selamat membaca dan semoga suka

***

Dimobil hanya ada keheningan, Anisa yang sedang sibuk menyetir sambil mendengarkan musik, dan Lufi yang sedang memainkan ponselnya.

Keheningan itu tetap berlanjut hingga beberapa saat, tiba di depan kediaman rumah teman auntinya.

"Sudah sampai teu," ucap Anisa sambil menoleh ke auntinya.

Lufi yang mendengarnya kini berucap, "Makasih ya."

"Sama-sama te, nanti kalau mau pulang chat aja, biar nanti Nisa jemput," ungkap Anisa tersenyum.

"Siap, yasudah, ateu pergi dulu ya, hati-hati di jalan, assalamualaikum," imbuh Lufi dan keluar dari mobil.

Setelah Anisa mengantarkan ateunya, kini ia langsung menancapkan gasnya diatas rata-rata untuk pergi kerumah Cahya.

"Pasti Caya, bakal ngedumel nih, gue lama banget ngejemputnya," batinnya.

Dan ketika Anisa sedang fokus menyetir, tiba-tiba ada notifikasi dari handponenya dan menampilkan nama yang tertera siapa lagi kalau bukan Cahya.

"Tuh kan, baru aja gue omongin, dia langsung chat." Anisa yang mendengar nada notifikasi pun langsung mengambil handponenya.

Cahya
Online

Lu dimana Nis?

Me :
Di jalan, bentar lagi nyampe

Owh yaudah, jangan lama.

Me :
Iya.
Red.

Setelah membalas pesan Cahya, kini Anisa langsung menancapkan gasnya dengan kecepatan di atas rata-rata hingga beberapa menit sampai di halaman rumahnya Cahya.

"Lu lama banget, untung gue gak karatan," gerutu Cahya sambil melirik sekilas Anisa yang baru keluar dari dalam mobil.

Anisa yang mendengarnya kini menoleh dan berucap, "Maaf, gue abis nganterin tante gue kerumah temennya."

"Owh, yaudah. Langsung pergi aja, takut kesiangan," ucap Cahya sambil memasuki mobil.

***

Beberapa saat kemudian, Anisa dan Cahya kini tiba di toko gramedia, Anisa yang keluar mobil dan melihat gedung hanya biasa saja. Namun, Cahya yang melihatnya terkagum-kagum sambil berucap.

"Ya allah, pengen deh jadi owner pemilik gedung gramedia," seloroh Cahya tersenyum manis.

"Berdoa aja dulu, siapa tahu terkabul," celetuk Anisa sambil melirik sekilas Cahya.

"Iya," imbuh Cahya.

"Yaudah masuk yuk," ajak Anisa.

Dosen my HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang