Bab IV

924 76 3
                                    

Di perjalanan menuju campus.

"Nis, nanti pulang campus mampir ke cafe yok," ajak Cahya.

"In syaa Allah," ucap Anisa.

Setelah itu hanya ada keheningan didalam perjalanan hingga tiba di campus.

"Ya, lu duluan aja ke kelasnya gua mau ke kantin bentar," ucap Anisa.

"Ya udah deh."

Setibanya di kantin Anisa nampak sedang duduk sambil melirik jam tangan.

"Masih ada waktu nih buat baca novel di perpus," batinnya

Perpustakaan

"Wah, bagus bagus ini judulnya kalo gini gua pasti betah di perpustakaan," ucapnya dengan senang.

"ANISA," teriak orang itu.

Anisa yang sedang membaca novel kini menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.

"Ck apaan si lu, ini tuh perpustakaan jadi jangan teriak teriak gendang telinga gua masih berfungsi," ucap Anisa dengan sewotnya.

"Hhe jangan sewot gitu, maaf lah gak sengaja," ujar orang itu.

"Mau lu apa si, gua males ngeladenin lu dan gua gak mau sampe Dita tau kalo lu gangguin gua," ucap Anisa sambil meninggalkan Ares.

Oyaa btw Ares itu mantannya Anisa jadi wajar kalo Anisa bersikap seperti itu.

"Males banget ketemu tu orang kenapa si harus kuliah disini juga," ucap Anisa.

"Hey, kalo ngomong tu jangan sendirian takut dikira kesambet," ujar pak Arga yang melihat Anisa nyerocos sendiri.

"Apaan si pak, gak usah ikut campur deh," ucap Anisa lalu pergi meninggalkan Arga.

"Awas aja ya kamu, saya tidak akan tinggal diam," ujar Arga kemudian berlalu pergi.

Jam matkul pun dimulai kini mahasiswa/siswi sedang menunggu dosen yang akan mengajarnya hari ini.

"Selamat pagi anak-anak, pak Ahmad belum bisa hadir dikarenakan sedang sakit dan saya yang menggantikan mengajarnya hari ini," ucap Arga.

Dua jam matkul pun telah selesai dan kini mahasiswa/siswi diperbolehkan untuk pulang dikarenakan tidak ada lagi jam kuliah.

RUMAH

"Assalamu'alaikum. ibu, anakmu pulang," teriak Anisa.

"Waalaikumsalam Anisa bisa gak sih kalo pulang tu gak usah teriak teriak nanti tetangga marah-marah karna mendengar suara kamu yang nyaring itu," gerutu ibunya dengan tatapan kesalnya.

"Iya ibu maaf, Anisa mau ke kamar dulu," ucap Anisa dan bergegas menaiki anak tangga.

"Inget Anisa jangan tidur nanti malam kita akan makan malam diluar," teriak ibunya.

Kini menunjukan pukul 17:30

"Anisa, cepat siap siap sebentar lagi kita akan berangkat," ucap Ayahnya.

"iya Ayah, Anisa sedang  siap-siap sebentar," ujar Anisa.

"Kenapa si Anisa harus ikut? bukannya biasanya juga kalo Anisa tidak ikut tidak papa," ucapnya lagi.

"Gak usah banyak tanya nanti juga kamu akan tau," ucap ibunya Anisa.

Dikediaman Arga

"Arga, inget ya hari ini kamu harus ikut makan malam bersama kita karna kamu akan ketemu sama calon istri kamu," ucap Ayahnya.

"Iya Ayah, tapi Arga mau ke kantor terlebih dahulu mungkin agak telat," ujar Arga.

Keluarga Akbar dan Agam kini sudah berkumpul disebuah restoran terkenal.

"Anisa, cepat salim kepada om tante," ucap Ibunya.

"Hai Tante, apa kabar!" sapa Anisa sambil melambaikan tangannya.

"Alhamdulilah baik. Kamu sangat cantik sekali Nak," ucap Ibu Arga.

"Hhe bisa aja tante," ucap Anisa.

"Ya sudah, mari makan nampaknya sudah pada lapar nih. mohon maaf anak saya sedang di kantor mungkin sebentar lagi sampai," ucap pak Akbar panjang lebar.

Dua puluh menit kemudian ...

"Mohon maaf semuanya saya terlambat," ucap Arga sambil membenarkan kerahnya yang sedikit tidak rapi.

"LOH KOK BAPAK?" teriak Anisa sambil menunjuk pak Arga yang sedang kebingungan.

Hai guys jangan lupa vote and koment sebanyak banyak nya😍🤗

Dosen my HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang