5

1.4K 107 10
                                    

MAAF UNTUK TYPO DAN EYD YANG BERANTAKAN


Moby Dick berlabuh disebuah pulau. Pulau itu dipenuhi oleh hamparan salju. Mungkin itu adalah pulau musim dingin tidak berpenghuni.

"Salju. Salju". Luffy sudah tidak sabar ingin menjelajahi pulau tersebut. Luffy meminta Vista untuk menurunkan tangga tali agar bisa segera turun dari kapal. Tapi Vista menyuruhnya untuk meminta izin kepada oyajinya terlebih dahulu.

"Tunggu dulu, Luffy. Oyaji belum memperbolehkan mu untuk turun dari kapal".

Luffy menatap Vista dengan mata polosnya lalu berlari menuju sang Oyaji.

"Oyaji. Boleh?".

Shirohige menatap wajah anak bungsunya itu lalu mengangguk.

"Pergilah bersama salah satu Nicchan mu, Luffy. Oyaji akan menunggu kalian di sini".

"Ay, ay, kapten". Luffy dengan pose hormat membuat semua orang tertawa.

"Gurarara. Ace, Sabo, jaga adik kalian baik-baik. Mungkin dia akan menemukan sesuatu yang menarik".

Ace maupun Sabo siap menuruti perintah Shirohige. Lagi pula mereka tidak akan membiarkan sesuatu terjadi kepada adik kecilnya itu. Marco memperingati mereka berdua supaya tidak lengah. Mengingat Luffy yang sangat aktif. Dan dua brocon itu tentu akan menuruti semua keinginan Luffy. Marco tentu tidak ingin mereka terlewat batas dan membiarkan Luffy pergi kemana dia mau.

"Ingat. Jangan biarkan Luffy makan sembarangan karena ini adalah pulau tidak berpenghuni. Kalian berdua jangan sampai tergoda oleh tatapan mautnya itu". Marco menunjuk Luffy di sebelahnya, tapi Luffy sudah menghilang.

"EEHH LUFFYYYYYYYYY". Marco memegang kepalanya yang tiba-tiba saja pusing. Anak itu benar-benar. Lengah sedikit saja dia sudah menghilang.

"Matte, Luffy"

Ace dan Sabo segera turun dari kapal menyusul Luffy. Dan Shirohige hanya tertawa saja sembari meneguk sakenya.

*

*

*

Luffy berlari ke sana ke mari. Ace dan Sabo mengejarnya supaya Luffy tidak hilang. Hingga Luffy melihat buah aneh dipinggir pantai terbawa ombak. Bentuknya bulat, berpola pusaran keriting berbentuk huruf 's', dan berwarna violet. Luffy memungut buah itu dan melihatnya lebih seksama.

"Apa ini? Bentuknya aneh". Luffy berbicara sendiri. Luffy hendak memakannya tapi mata bulatnya melihat sesuatu yang tidak jauh dari tempatnya sekarang. Luffy memasukkan buah aneh itu ke saku celananya dan mendekati apa yang dia lihat.

"Eh? Siapa dia. Kenapa dia tidur di pinggir pantai?".

Rupanya itu adalah seorang anak yang pingsan. Luffy mengira anak itu sedang tidur.

"Kenapa kamu tidur di sini? Niichan, bangun".

"Luffy. Di sana kamu rupanya".

Ace dan Sabo datang di belakangnya. Luffy menoleh melihat mereka berdua.

"Ace, Sabo".

"Kamu tidak memanggil ku niichan, Luffy?". Sabo protes karena Luffy tidak memanggilnya niichan seperti biasanya. Dan Luffy hanya tersenyum lima jari.

"Ada orang". Luffy menunjuk seorang anak yang dia temukan pingsan.

"Oi, Luffy. Apa dia mati?"

BUG!!

"Baka. Jangan bicara sembarangan". Sabo memukul kepala Ace dan segera mendekati anak tersebut.

"Dia pingsan. Sebaiknya kita bawa dia ke kapal. Biar Marco memeriksa keadaannya".

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang