13

985 75 2
                                    


Pertemuan Bajak Laut Mugiwara dengan Ace menjadi momen menyenangkan karena Ace ikut berlayar bersama mereka. Alasannya adalah Ace masih ingin berlama-lama bersama Luffy. Setelah Ace membereskan beberapa kapal Billions milik Crocodile dengan satu kali serangan tinju api yang membuat semua orang takjub, Luffy dan teman-temannya mengadakan pesta kecil, yaitu makan-makan bersama Ace. Ace sangat merindukan sifat kekanakan adiknya itu. Sabo pasti akan iri jika tahu ia bertemu dengan Luffy. Atau tidak, ia akan mengejek saudaranya yang lain yang juga sama dengannya.

Luffy menjelaskan kenapa dia ingin mengalahkan Crocodile si Shicibukai. Ace juga heran kenapa ada bajak laut yang singgah di suatu negara dan ingin merebut tahta raja dari negara itu. Setelah pesta, Ace pamit dan meninggalkan Luffy bersama teman-temannya.

Sebelum pergi, Ace memberikan Vivre Card miliknya kepada Luffy, "Simpan ini untuk berjaga-jaga jika kamu merindukanku," ucapan Ace ditanggapi tawa kecil oleh sang adik. Lalu Luffy memeluknya dan mengusap pelan punggung tegak itu. Rasanya masih sama, hangat. Hanya ukuran tangan yang mengelus punggung itu yang berubah, dan Ace menikmati usapan itu. Matanya terpejam dan bayangan ketika pertama kali Luffy melakukannya muncul di kepalanya, ia tersenyum. "Luffy..." rasanya Ace ingin tertidur di pelukan hangat sang adik.

"Hem?" Luffy bergumam karena Ace menyebut namanya. Ia masih mengelus punggung dengan tatto lambang Bajak Laut Kebanggaannya, Shirohige. Luffy seperti mengirim energi positif agar rasa rindu sang kakak menguap. Semua kru yang melihat interaksi mereka tidak mengatakan apa pun. Hanya senyum yang tersungging di sana.

"Jika terus seperti ini, rasanya berat untuk meninggalkanmu." Ace tertawa kecil lalu melepaskan diri dari Luffy. Ia memandangi wajah polos adiknya, lalu beralih memandang teman-temannya. "Wajar jika seorang kakak mengkhawatirkan adiknya, tapi tolong jaga dia untukku," pesan Ace kepada Zoro dan yang lain lalu dia pergi menggunakan sekoci kecil.

Perjalanan mereka terus berlanjut. Berjalan melewati padang pasir tandus dan bertemu binatang-binatang aneh yang berbahaya. Vivi mengatakan bahwa pasukan pemberontak yang ingin melengserkan raja dipimpin oleh sahabatnya sendiri. Ia adalah Kohza. Karena terpengaruh oleh hasutan orang-orang suruhan Crocodile, maka terbentuklah pasukan yang cukup besar untuk menantang Raja Cobra. Vivi ingin menghentikan mereka tanpa adanya pertikaian dan korban jiwa. Maka itu, Vivi menuju Yuba untuk bertemu langsung dengan Kohza. Luffy yang lelah karena terus berjalan tanpa arah, berhenti dan duduk di bawah sebuah pohon.

"Kita berhenti saja." Kalimat Luffy membuat bingung semua orang. "Ini membosankan," lanjutnya.

"Ada apa, Luffy. Bukankah kita akan membantu Vivi chan untuk menghentikan pemberontakan?" seru Sanji.

"Tidak. Ini benar-benar membosankan. Tidak ada gunanya melanjutkan perjalanan di padang tandus seperti ini."

Semua orang terkejut dengan sikap Luffy yang tiba-tiba seperti ini.

"Vivi, aku ingin menghajar si buaya itu. Meskipun kita menghentikan pemberontakan, itu tidak akan berpengaruh apa-apa untuk menghentikannya." Luffy menatap Vivi yang juga kini menatapnya. "Kami adalah bajak laut, jika kamu ingin pergi ke kota itu maka pergilah sendiri."

Vivi tidak mengatakan apapun. Terlalu terkejut dengan kalimat Luffy yang tidak ia duga sama sekali.

"Kadang kalimatnya benar walau agak menyakitkan," ucap Usop. Sanji yang tadi memarahi Luffy kini diam. Karena apa yang Luffy katakan memang benar. Sia-sia mereka berjalan jauh untuk menghentikan pemberontakan tapi rencana Crocodile tetap berjalan seperti kemauannya.

"Kau terlalu naif jika tidak ingin ada korban jiwa dalam perempuran. Antara penduduk bahkan kami," kalimat Luffy membuat Vivi semakin tidak bisa berkata apa pun. "Yang kau lawan adalah seorang Shicibukai yang akan melibatkan jutaan orang, dan kau ingin tidak ada korban jiwa dan semuanya baik-baik saja? Jangan se-naif itu, Vivi."

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang