29

720 71 13
                                    

Angin berhembus di atas laut, mengirim energi membentuk riak-riak dan membuat air laut bergelombang. Ombak pun tercipa menghempas apa pun yang menghalanginya. Kapal Sunny terlihat mendekati Pulau Sabaody setelah tiga hari berlayar. Franky menghubungi Duval mencari informasi tempat yang aman untuk berlabuh dan menyembunyikan kapal. Di seberang sana Duval menjawab dan berbicara. "Di Grove 49, bagian pulau arah selatan. Kupikir itu tempat yang paling aman."

"Baiklah, tunggu kami di sana."

Franky selesai dengan pembicaraannya lalu memutar kapal ke arah berlawanan dan menuju selatan. Mereka tiba di waktu tengah hari. Tidak ada yang berubah dengan pulau ini, tetap sama seperti awal mereka datang. Hanya saja rumah pelelangan bangkrut karena ulah mereka hampir dua bulan lalu.

"Kapten, akhirnya kita bertemu lagi." Duval menyambut mereka dengan hangat. Grove 49 adalah tempat yag jarang terjamah. Tempat yang cukup aman untuk menyembunyikan kapal.

Bar Shakky adalah tujuan mereka. Luffy berharap Rayleigh juga ada di sana saat ini. Atau mungkin pak tua itu masih menggeluti pekerjaan sampingannya, tapi rumah pelelangan manusia sudah tutup. Bar itu terbuka lebar, wajah tua dengan senyum menenangkan adalah hal pertama meyambut kedatangan mereka.

"Akhirnya kalian tiba juga. Lama sekali, apa kalian tersesat?"

"Yah, kami tersesat karena Zoro menggantikanku sebagai Navigator."

Perempatan tercetak di kening Zoro. Sementara Usop dan Sanji tertawa nista. Shakky terbahak di tempatnya sembari tangannya bekerja menyiapkan makanan dan minuman untuk para tamu spesialnya itu.

"Luffy chan, banyak daging di kulkas." Shakky menunjuk kulkas dengan dagu. Tidak butuh waktu lama Luffy sudah melesat membuka lemari pendingin. "Waaahhh, niku."


*****


Rayleigh bersama Franky menuju grove 49 untuk melapisi kapal. sementara yang lain menunggu di bar. Mereka memutuskan untuk tetap berada di sana hingga kapal selesai dilapisi. Kali ini Luffy dan yang lain tidak ingin melakukan keributan. Meski pada akhirnya itu tidak bisa dihindari. Satu jam kemusian Rayleigh kembali. Dia sudah selesai dengan pekerjaannya. Setelah berpamitan kepada Rayleigh dan Shakky, Bajak Laut Topi Jerami menuju kapal. "Arigato, Rayleigh. Aku pasti bisa menjadi sepertinya." Luffy mengucapkan kalimat yang membuat pria tua itu melebarkan senyum.

"Kau murid menyebalkan, jangan lupa berkunjung setelah menjadi raja bajak laut." Rayleigh mengelus kepala bocah itu, Luffy tertawa kecil.

Rayleigh sudah menjelaskan bagaimana kerja gelembung yang melapisi kapal mereka. Meski Zoro dan Luffy mengangguk paham, Nami dan yang lain sudah mewanti-wanti agar dua orang bodoh itu tidak melakukan hal ceroboh.

Kru Mugiwara berlari meghindari prajurit. Rupanya angkatan laut mengendus keberadaan mereka.Puluhan prajurit dikerahkan untuk menangkap semua kru Mugiwara.

"Mugiwara!!!" Seorang kapten angkatan laut dan beberapa bawahannya menghadang Luffy. Penampilanya terlihat kuat dan tangguh.

"Gawat, aku akan tertangkap."

Kapten angkatan laut tertawa. "Ku pastikan kepalamu akan kubawa ke markas besar," ucapnya percaya diri.

Sementara yang lain sudah terkepung. Tidak ada jalan lain selain melawan mereka. Luffy bertarung dengan tangan kosong. Kapten angkatan laut gesit menghindar dengan soru, berpindah ke sana ke mari seolah memamerkan kekuatannya.

Bugghh!!!

Luffy terlempar akibat tinju oleh musuh. Darah segar keluar dari mulut, Luffy mengelapnya kasar dan menyeringai. Semua bawahan lemah sudah Luffy bereskan dengan satu serangan.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang