"Ne, Jinbei. Jika kami menyingkirkan mereka, apakah manusia ikan akan tetap membenci semua manusia?"
Pertanyaan Luffy cukup membuat Jinbei terbelalak. Shirahosi keluar dari istana dan berteriak, "Luffy sama. Balaskan sakit hatiku kepadanya!!!" gadis duyung itu menangis. Sekian lama dalam hidupnya dia mencoba memaafkan Hody, namun saat ini semua amarahnya sudah berada dipuncak kesabaran. Ketiga saudara laki-lakinya kini berada di samping Shirahosi. Menatap Luffy dan mengangguk.
"Dia tidak bisa kumaafkan. Aku sudah mencoba untuk diam dan tidak memberitahu siapa pun bahwa dia yang telah membunuh ibu ku. Tapi melihatnya menyakiti semua penduduk, ku rasa dia sudah melewati batas." Shirahosi menunjuk wajah Hody. Semua penduduk Pulau Manusia Ikan hampir tidak percaya dengan kesaksiannya. "Aku mohon," mata itu tersirat amarah yang luar biasa. "Habisi dia, Luffy sama."
"Jadi selama ini kita salah menuduh manusia."
"Hody yang melakukannya?"
"Putri Shirahosi sudah mengetahuinya sejak lama."
Bisik-bisik beberapa penduduk setelah mendengar semua kebenaran yang selama ini tersimpan. Luffy paham dan mengangguk. Hody masih angkuh dengan tawanya, "Rupanya kejahatan ku sudah terbongkar. Untuk apa manusia ikan harus percaya kepada manusia? Mereka tidak berguna dan tidak bisa apa-apa. Aku meneruskan dendam Arlong meski manusia tidak pernah melakukan apa pun kepada ku. Kerajaan Ryugu akan kami kuasai dan membentuk kekuatan kami sendiri. Kami akan mengalahkan Shirohige tua itu dan mengambil alih semua kekuasaan pulau ini. Manusia hina seperti dirinya tidak pantas melindungi pulau ini. Sia-sia saja."
"Jangan bicara terlalu banyak ketika setengah prajurit mu tumbang," Luffy datar melayangkan kalimatnya.
"Kami mendukung mu, Mugiwara!" teriak penduduk di sana. Anak-anak terlebih lagi bersorak meminta Luffy mengalahkan Hody. Luffy tersenyum miring, Hody berdecih tidak suka. Kembali tangannya mengambil pil steroid yang cukup banyak.
"Kapten, perlu kubereskan?"
Luffy menahan Shiryu dan menatap matanya. Shiryu paham dengan tatapan itu. Kemarahan. Tatapan yang dia temukan ketika Luffy mengancurkan Impel Down. Sementara Jinbei sudah mengeratkan tinju.
"Jinbei, jangan mengotori tangan mu. Aku yang akan membereskannya. Tidak ada yang boleh menghina Oyaji serendah itu."
Hody tersenyum remeh. Para pengikutnya angkuh meski mereka sudah melihat kekuatan Luffy. Hody menelan pil steroid yang berada di tanganya. Badannya berubah lebih besar, otot-ototnya berisi dan keras. Para pengikutnya melakukan hal yang sama.
"Bukankah itu pil steroid?" seorang petinggi istana mengenali obat-obatan itu. Pihak istana sudah melarang penggunaannya karena belum pasti efek setelahnya. Bahkan pil itu sudah diletakkan ditempat yang aman. Tapi bagaimana mereka bisa mmendapatkannya?
****
Sementara disuatu tempat, Kid menerima tamu tak diundang. Entah bagaimana mereka menemukan keberadaanya. Pria merah dengan tempramental melebihi tempramental Ace itu menatap mereka curiga.
"Dua generasi terburuk. Kami tidak ingat memiliki urusan dengan kalian."
Hawkins berdecih, "Seperti dirimu bukan generasi terburuk saja." Memainkan kartu di tangannya sedangkan Apoo sibuk memakan kudapan yang disediakan koki kapal Kid.
"Mereka ingin menjalin aliansi bersama kita, Kid."
Kid melipat tangan, "Sayangnya aku tidak tertarik dengan aliansi apa pun. Killer, seharusnya kau mengusir mereka."
Apoo menelan makanannya, "Kamu belum tahu, 'kan, alasan kenapa kami ingin beraliansi? Jangan menolak kami terlalu cepat."
Setelah perang hampir dua bulan lalu, Hawkins dan Apoo berencana untuk menjalin aliansi dengannya. Mengetahui kekuatan di belakangnya, Kid pasti menjadi aliansi yang berguna. Namun sayang sekali, Apoo adalah bawahan Kaido. Mungkin saja dia mencari informasi penting atau celah untuk membantu Yonkou itu.