Malampun tiba, setelah mereka semua selesai makan malam bersama mereka langsung bergegas menuju ruang tv karna malam ini sesuai kesepakatan mereka akan menonton film horor, yang lain kelihatan tenang tetapi berbeda dengan Anala yang jantung nya berdegup kencang padahal film nya belum dimulai.
"Nonton film horor yang mana nih ?" Tanya Shaka pada yang lain sambil mengotak atik remot.
"hum.. ah aku tau sini aku yang ketik" Anaya meraih remot yang berada ditangan Shaka lalu segera mencari film yang ia tau.
"Buset serius film ini ?" Tanya Galen.
"E-emang kenapa sama film nya ?" Tanya Anala penasaran karna ia takut kalau film ini sangat menakutkan.
"Ini film banyak jumpscare nya asli" jawab Galen membuat Anala langsung menelan ludah kasar.
"Gapapa, kan semua nya pada berani iya kan Nal ?.." Anaya tersenyum jahil pada adiknya itu.
"H-hah ? Iya setel aja film nya" Anala pura pura terkekeh untuk menutup rasa takutnya.
Film pun akhirnya dimulai, mereka semua fokus pada film sambil sesekali memakan cemilan yang memang sengaja mereka bawa, sedangkan Anala sudah menyiapkan boneka miliknya untuk menutupi matanya bila mana ada adegan mengejutkan dari film tersebut dan saat semua nya fokus tiba tiba saja ada adegan yang menunjukkan wajah hantu yang terlihat jelas dengan wajah penuh darah reflek Anala langsung memeluk Keenan disampingnya.
"Aaa.." jerit Anala pelan agar yang lain tak mendengar sambil memeluk Keenan erat karna takut, sedangkan Keenan sedikit terkejut dengan reaksi Anala yang tiba tiba memeluknya sambil menjerit.
Keenan membiarkan Anala memeluknya dan ia pun merangkul tubuh gadis itu sambil berbisik, "it's okay, jangan takut ada aku.."
"Serem bgt film nya.." Anala menenggelamkan kepalanya pada dada bidang laki laki itu sedangkan sebelah tangannya lagi memeluk boneka miliknya dengan erat membuat Keenan yang melihat hal itu merasa gemas pada pacarnya tersebut.
"Tuhkan Nala takut" ucap Anaya sambil menunjuk kearah Anala yang tengah menutupi wajahnya.
"Buset malah pelukan" ujar Galen.
"Ternyata Nala emang takut ya ?" Bella terkekeh.
"E-engga ! gue ga takut, gue cuma ngantuk.." ucap Anala gugup.
"Udah ngaku aja dah, muak gue liat perbucinan ini" Marvin menggelengkan kepalanya.
"Aku juga pengen dipeluk gitu" pinta Aretha dan tanpa basa basi ia langsung bersandar pada dada bidang Marvin dan menarik tangan laki laki itu agar memeluknya.
"Ini lagi makin makin" Bella menepuk dahinya.
"Ini kita mau nonton horor atau adu bucin sih anying ? gue juga kan mau jadinya" ucap Galen dengan nada sok dramatis.
"Menghadeh.." Anaya menghela nafas lalu menatap Shaka, "jadinya ini lanjutin film nya atau gmn ?" Tanya Anaya.
"Lanjutin aja, sayang udah setengah jalan" Shaka tersenyum dan diangguki oleh Anaya.
Film kembali dilanjutkan, Anala sesekali menonton apabila tidak ada jumpscare dengan terus memeluk Keenan, disampingnya juga Marvin dan Aretha tak kalah romantis ditengah tengah film Aretha sesekali mencium pipi pacarnya itu membuat ketiga laki laki lain iri hingga akhirnya film pun selesai pada pukul 11 malam, mereka tak berencana untuk kembali kekamar masing masing justru mereka memutuskan untuk tidur diruang tv karna pada akhirnya para gadis tak berani untuk kembali kekamar.
"Kalian cowo cowo tidurnya disebelah sana, tapi jangan jauh jauh" ucap Bella seraya membawa selimut ditangannya.
"Iya bawel" ejek Keenan dan mendapat tatapan tajam dari Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]
Romance"mau lo apaan sih ?!" tanya Anaya dengan kesal. "Mau lo jadi milik gue." jawabnya. "lo ngapain sih ? ganggu tau ga ?!" Anala menatap tajam. "Berusaha dapetin hati lo." Jawabnya sembari tersenyum miring. Bagaimana jadinya jika 2 bersaudara Anaya dan...