Malam tiba kini sudah pukul 8 malam, Keenan dan yang lain masih setia berjaga untuk melindungi pada gadis, pintu dan jendela pun sudah dikunci.
PRANGG !
"AAAAAAA" teriakan para gadis terdengar
Bunyi sesuatu yang pecah kembali terdengar juga suara teriakan dari lantai atas dimana kamar pada gadis berada, membuat keempat laki laki itu langsung terkejut dan dengan cepat menuju lantai atas.
"Shaka Marvin, cek kamar cewe lo berdua gue sama Keenan juga bakal cek" ucap Galen jelas dan dengan segera mereka mengetuk pintu kamar itu.
"Anala Bella, buka pintu nya ini gue sama Keenan" ucap Galen mengetuk pintu tetapi tak ada jawaban hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mendobrak pintu tersebut.
BRAKK
Pintu terbuka lebar, memperlihatkan Anala juga Bella yang tengah disandera oleh 3 orang sembari memegang sebuah pisau.
"Jangan bergerak atau nyawa kedua gadis ini tidak akan selamat" ucap salah satu orang tersebut yang menggunakan topeng agar wajah mereka tak diketahui.
Keenan mengepalkan tangannya, ia melihat pakaian Anala tampak terbuka dan tentu saja itu ulah ketiga penjahat tersebut, Keenan seakan akan kembali kalap oleh emosinya.
"LEPASIN MEREKA SIALAN!" Teriak Keenan penuh amarah, ia tak suka jika seseorang melakukan hal seperti itu pada Anala apalagi menyentuh gadisnya.
"Jangan mendekat atau saya tusuk leher gadis ini !" ucap penjahat yang menyandera Anala ketika ia melihat Keenan berjalan mendekat sembari mendekatkan pisau yang dipegangnya ke leher Anala membuat Keenan berhenti melangkah.
"Kalian sebenarnya siapa dan kenapa ngelakuin ini?" Tanya Galen tenang, berusaha agar tak panik.
"Kami adalah kelompok yang namanya tidak boleh disebutkan sembarangan dan kamu melakukan ini karna laki laki ini melukai anggota kami" jelasnya sembari menunjuk Keenan menggunakan pisau ditangannya.
Mulut para gadis disumpal dengan kain agar tak berteriak, situasi Shaka juga Marvin tak jauh berbeda dengan Keenan dan Galen.. pakaian Anaya juga banyak yang terbuka karna para penjahat tadi sedangkan Aretha dan Bella hanya diikat dan mulutnya disumpal oleh kain.
"Sebaiknya kalian diam disana dan melihat apa yang akan kami lakukan pada gadis gadis ini" ucap penjahat tersebut lalu mendorong Anala hingga terbaring lalu mulai menyentuh seluruh tubuh Anala.
Keenan yang sedari tadi menahan diri akhirnya segera berlari dan membogem wajah mereka satu persatu saat lengah karna sibuk menyentuh Anala.
"Galen ! Buka iketan Bella sama Anala, biar gue yang urus orang orang ini" teriak Keenan dan diangguki oleh Galen yang sempat terkejut.
Galen segera membuka ikatan pada lengan Bella terlebih dahulu dengan cepat lalu melepaskan sumpalan yang berada di mulut gadis itu.
"Galen !" Bella segera bangkit memeluk Galen dengan tubuh bergetar.
"Tenang aku disini, sekarang kamu tunggu disana sebentar aku akan buka iketan Anala dulu okey?" Galen melepaskan pelukan tersebut lalu mengelus pucuk kepala Bella sebelum gadis itu mengangguk.
"Sialan !" Ucap salah satu penjahat tersebut, mereka bertiga terpojok padahal Keenan hanya seorang diri melawan mereka.
"Woi jaga cewe itu !" Ucapnya menunjuk Anala yang masih terbaring dengan air mata membasahi pipinya.
Galen yang hendak mendekati Anala langsung berhenti saat salah satu penjahat tersebut mendekat dengan membawa pisau ditangannya, tetapi sebelum penjahat itu sampai pada Anala.. Keenan lebih dulu memukul penjahat itu hingga pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]
Romance"mau lo apaan sih ?!" tanya Anaya dengan kesal. "Mau lo jadi milik gue." jawabnya. "lo ngapain sih ? ganggu tau ga ?!" Anala menatap tajam. "Berusaha dapetin hati lo." Jawabnya sembari tersenyum miring. Bagaimana jadinya jika 2 bersaudara Anaya dan...