70. Rumah yang ramai

427 34 0
                                    

Keenan dan Anala tak langsung pulang kerumah tapi mereka singgah lebih dulu disebuah taman, Keenan dan Anala duduk disebuah ayunan begitu juga Keenan yang duduk di ayunan samping Anala.

Anala mengayunkan ayunannya, ia tampak senang rambut merahnya yang diterpa angin membuat kecantikannya semakin terpancar membuat Keenan yang sedari tadi menatap Anala benar benar terpesona dibuatnya.

"Jangan diem aja, gerakin dong ayunannya" ucap Anala disela sela tawa nya.

"Nanti aja, kalau aku gerakin ayunan ini nanti aku gabisa liat pemandangan" balas Keenan tersenyum.

"pemandangan apa??" Tanya Anala yang perlahan memberhentikan ayunannya.

"kamu, pemandangan yang aku maksud itu kamu.. liat kamu main ayunan kaya tadi sambil ketawa gitu bener bener hal yang aku suka apalagi rambut merah kamu ini tadi keterpa angin jadi bikin kamu tambah cantik" jelas Keenan, wajah Anala memerah padam.

"cukup cukup, aku masih ga terbiasa sama kebiasaan kamu yang selalu detail ngejelasin hal kaya tadi.." Anala memejamkan matanya malu, Keenan terkekeh.

"Ayo ah pulang, dirumah pasti udah rame bgt" sambung Anala yang turun dari ayunan dan berjalan duluan.

Keenan tertawa kecil kemudian ikut menyusul Anala yang sudah berjalan lebih dulu menuju mobil.

sekitar beberapa menit kemudian Keenan dan Anala sudah sampai di kediaman gadis itu, disana lumayan banyak mobil terparkir.

"Kita pulang" ucap Anala yang masuk lebih dulu diikuti Keenan dari belakang.

"Akhirnya kalian pulang juga" ucap Tania tersenyum menyambut mereka berdua.

Keenan dan Anala tersenyum canggung, mereka tak menyangka akan seramai itu, Keenan dan Anala saling pandang kemudian saling tersenyum.

"duduk duduk" ucap Yona, akhirnya keduanya duduk ditempat yang kosong.

"Ini yang lain kemana deh? Kok mereka gaada?" Bisik Anala pada Keenan.

"Ngga tau deh, bentar aku chat" bisik Keenan, kemudian ia mengeluarkan ponselnya.

Keenan mengirim pesan pada Shaka, menanyakan keberadaan laki laki itu beserta yang lain.

"Kalian kapan nyusul nikah?" Tanya Welina, bunda Marvin sembari tersenyum menatap keduanya.

"Baru pulang kuliah masa udah ditanya gitu" kekeh Yona.

"Kapan kapan deh tante, nunggu Anala nya siap dulu" jawab Keenan tersenyum, Anala langsung menepuk pundak laki laki itu.

"Dih dari awal kamu lamar aku trus aku terima itu artinya aku udah siap, gajelas nih" seru Anala, ia seakan lupa kalau disana mereka tak berdua.

Anala reflek menutup mulutnya, wajahnya memerah karna malu berbeda dengan Keenan yang tertawa kecil melihat hal itu.

"Ohh gitu? Yaudah mau kapan? Biar bunda yang urus acara nya, jadi kalian tinggal terima jadi aja nanti" ucap Yona tersenyum.

"Sekalian gaun sama jasnya nanti tante yang siapin dari butik tante" sahut Iris.

Para ibu ibu sontak langsung heboh mempertimbangkan hal itu, Keenan dan Anala kembali saling pandang sembari menghela nafas.

"Jadi mereka dimana?" Bisik Anala.

"Ditaman katanya, mau kesana?" Tanya Keenan, Anala mengangguk.

Mereka perlahan bangkit.

"Kita ke taman belakang dulu ya, permisi" Keenan kemudian menggenggam tangan Anala untuk ia tarik.

Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang