Beberapa menit kemudian akhirnya Shaka dan Anaya juga Disa turun dari biang lala untuk segera pergi ke pusat bantuan untuk mencari orang tua gadis kecil tersebut.
"Kita tunggu mama kamu sebentar ya, pasti dia kesini habis denger pengumuman tadi" ucap Anaya tersenyum lembut pada Disa.
"Iya kakak" Disa mengangguk dan ikut tersenyum.
Mereka menunggu sekitar 20 menit kemudian ada seorang wanita yang masuk kedalam ruang tunggu pusat bantuan, wanita itu tampak celingak-celinguk seperti mencari seseorang saat ia menatap kearah Shaka, Anaya dan Disa wanita itu langsung berlari menghampiri Disa dan langsung memeluk gadis itu.
"Disa sayang.. maafin mama lalai jaga kamu" ucap sang wanita yang ternyata adalah ibu dari Disa.
"huaaa.. mama maafin Disa seharusnya disa ngga lepas tangan mama" gadis kecil itu pun akhirnya menangis dipelukan ibunya.
"Iya sayang, maafin mama juga" ibu itu mengelus surai rambut anaknya tersebut lalu bangkit menatap Shaka dan Anaya.
"Terimakasih sudah jaga anak saya, saya benar benar berterimakasih.." ibu itu membungkuk berterimakasih kepada Shaka dan Anaya.
"Gapapa bu ga masalah, jangan bungkuk gt bu gapapa" ucap Shaka tersenyum tipis pada ibu tersebut begitu juga Anaya.
"Sekali lagi saya terimakasih, semoga hubungan pernikahan kalian selalu bahagia" ucap ibu tersebut lalu pamit.
"tapi bu kami berdua-" ucapan Anaya terpotong.
"Dadah kakak! makasih ya" Disa tersenyum sembari melambaikan tangannya setelah itu pergi dengan ibunya.
"ya ampun bisa bisanya kita disangka udah nikah" Anaya menepuk keningnya sembari tersenyum pasrah.
"Kayanya kita emang udah cocok buat nikah ga sih?" Goda Shaka terkekeh.
"Mata mu, kita aja masih kelas 12" Anaya menggelengkan kepalanya.
"Kalau aku lamar kamu saat lulus nanti kamu mau ga?" Tanya Shaka menatap Anaya dengan senyumannya.
Anaya terkejut mendengar ucapan Shaka, ia diam sejenak sembari ikut menatap Shaka tiba tiba ia tersenyum tipis.
"Of course, Shaka.. bahkan mau selama apapun kamu buat lamar aku nanti aku akan selalu tunggu" Anaya mengangguk lalu memeluk Shaka erat.
"Aku ga akan buat kamu nunggu, Nay" Shaka pun ikut melingkarkan kedua tangannya dipunggung gadis itu dan diangguki oleh Anaya.
-
"Keenan ! Kamu lama bgt deh" ucap Anala melihat Keenan yang tampak lelah.
"Bentar kaki aku lemes bgt, kita udah naik rollercoaster 5× Nal.." ucap Keenan lemas.
"emang iya ya? yauda deh istirahat dulu disini" Anala duduk disalah satu kursi disusul Keenan yang langsung meletakkan kepalanya dipaha Anala.
"maaf aku jadi bikin kamu kecapean kaya gini" Anala mengusap keringat didahi Keenan dengan sapu tangan nya dengan pelan.
"Gapapa asal kamu seneng ga masalah" Keenan tersenyum pada Anala, gadis itu tak membalas ucapan Keenan kini ia fokus mengelus rambut Keenan.
"Nal, kamu kenapa cantik bgt sih? Aku jadi pengen jadiin kamu milik aku seutuhnya" ucap Keenan membuat tangan Anala berhenti kemudian menatap Keenan.
"Belajar dulu yang bener, jangan pikirin itu dulu" balas Anala yang tau apa maksud perkataan Keenan.
"Aku udah belajar dengan bener kok, buktinya nilai aku selalu bagus" ucap Keenan kemudian menenggelamkan wajahnya ke perut Anala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]
Romance"mau lo apaan sih ?!" tanya Anaya dengan kesal. "Mau lo jadi milik gue." jawabnya. "lo ngapain sih ? ganggu tau ga ?!" Anala menatap tajam. "Berusaha dapetin hati lo." Jawabnya sembari tersenyum miring. Bagaimana jadinya jika 2 bersaudara Anaya dan...