"Anala, bangun ayo sekolah" ucap Anaya yang sedari tadi mengetuk pintu.
"Berisik, gue udah bangun" Anala membuka pintu lalu melewati Anaya begitu saja.
"Nala ! Lo kenapa sih ?" Tanya Anaya kesal menyusul Anala.
"Gaada apa apa, udah ih gue mau berangkat" Anala tak menghentikan langkahnya dan terus berjalan menuruni tangga.
"Ugh.. sabar Naya sabar dia adek lo jangan emosi.." Anaya menghela nafas kasar lalu kembali menyusul Anala, "berangkat sama siapa ?" sambung Anaya bertanya pada adiknya.
"Sendiri" jawab Anala singkat sedangkan Anaya hanya menatap Anala khawatir.
"Bareng aja sama gue ya ?" Ajak Anaya pada Anala.
"Ngga usah, lo kan berangkat bareng Shaka" Anala membuka gerbang untuk mencari taksi dan Anaya mengalah dan membiarkan Anala berangkat sendiri.
Baru saja Anala akan melangkah keluar dari gerbang sudah ada 2 orang disana yang baru datang untuk menjemput Anala, mereka adalah Keenan dan Jeffrey..
"Lo ngapain disini ?" Tanya Keenan datar pada Jeffrey.
"Mau jemput Anala lah" jawab Jeffrey santai.
"Pergi" ucap Anala tiba tiba membuat kedua laki laki tersebut terkejut.
"Tuh lo disuruh pergi" Jeffrey tersenyum meremehkan.
"Yang gue maksud itu lo" ucap Anala membuat Jeffrey yang mendengar hal itu terkejut sedangkan Keenan hanya menatap mereka berdua.
"Ga ! Gue ga bakal pergi karna gue yang bakal anterin lo kesekolah, gue udah pindah disekolah yang sama kaya lo" Jeffrey menatap Anala dan baru saja tangannya akan menarik lengan gadis itu Keenan langsung menahan nya.
"Jangan sentuh pacar gue brengsek" ucap Keenan penuh penekanan menatap tajam kearah Jeffrey dan hampir saja melayangkan pukulan kewajah mantan pacar Anala tersebut.
"Keenan stop ! ayo pergi" Anala menarik lengan Keenan untuk segera naik kemotor Keenan.
"Urusan kita belum selesai !" Keenan menoleh lalu menaiki motor nya diikuti oleh Anala.
"Gue akan ambil apa yang seharusnya jadi milik gue !" Jeffrey berteriak kepada Keenan yang sudah memacu motornya meninggalkan pria itu.
Diperjalanan tak ada percakapan sama sekali, Anala hanya menunduk sambil meremas jaket Keenan sedangkan Keenan yang merasakan jari Anala meremas jaket miliknya segera menepikan motornya lalu duduk miring agar bisa menoleh kearah wajah cantik Anala..
"Nala, are u okay ?" Tanya Keenan khawatir karna sedari tadi Anala hanya terdiam dan masih dengan posisi menunduk lalu menggeleng pelan.
"Keenan.. maaf soal kemarin aku masuk kerumah tanpa bilang apapun kekamu.. hiks" air mata Anala mulai turun membasahi pipi mulusnya membuat Keenan yang melihat itu merasakan sakit karna melihat gadis yang dia cintai menangis seperti ini.
"Hey, gapapa aku ngerti kamu marah soal masa lalu aku jadi jangan nangis okay ? Aku mau kamu selalu senyum, Anala" Keenan tersenyum kecil lalu mengusap bekas air mata Anala.
"Ngga Keenan.. aku seenaknya marah soal masa lalu kamu padahal aku cuma orang baru buat kamu bahkan tadi aku sempet kepikiran buat pergi bareng Jeffrey, maaff Keenan.." Anala tak berani memandang wajah Keenan ia hanya menunduk dan menatap jari nya.
"Anala.. aku ga marah sama sekali sama kamu, rasa sayang aku lebih besar daripada rasa marah aku kekamu jadi berhenti nangis, okay ?" Keenan mengangkat wajah Anala agar menatap dirinya lalu tersenyum pada gadis itu sambil kembali menghapus air mata Anala.
"huum.." Anala mengangguk kecil membuat Keenan merasa gemas melihat pacar nya tersebut dan setelah itu langsung menarik tubuh Anala kedalam dekapannya.
"Aku janji untuk ga nyakitin kamu, Anala.. aku gaakan mengulang kesalahan yang sama kekamu" Keenan mengusap surai hitam milik Anala.
"Iya Keenan, i love you.." Anala tersenyum kecil lalu membenamkan wajahnya didada bidang milik Keenan.
"I love you more, Anala Kayena Sanjaya" Keenan mencium pucuk kepala gadis tersebut sambil tersenyum dan tanpa mereka sadari Jeffrey melihat kejadian itu dan saat ini sedang menahan amarahnya sambil mengepalkan tangannya.
"Gue akan dapetin lo lagi, Anala.. bagaimanapun caranya !" Batin Jeffrey yang langsung kembali memacu motornya agar Keenan dan Anala tak mengetahui keberadaannya disana.
—
"Kamu masuk duluan sana, aku parkir motor dulu" ucap Keenan pada Anala yang sudah turun dari motornya, yup saat ini mereka sudah sampai di parkiran sekolah.
"Ngga, aku mau masuk bareng kamu" Anala menggeleng pelan lalu tersenyum pada Keenan.
"Yaudah tunggu sebentar ya" Keenan terkekeh dan Anala langsung menganggukkan kepalanya.
"Hai sayang" sapa Jeffrey sambil tersenyum pada Anala yang baru saja sampai diparkiran dan hendak memarkirkan motornya membuat Keenan yang mendengar itu langsung menatap tajam kearah Jeffrey.
"Apaan sih, kita udah gaada hubungan apa apa sama lo !" Bentak Anala kesal pada Jeffrey yang tak henti henti mengejar dirinya.
"Jangan marah marah dong, nanti cantik nya ilang lho" goda Jeffrey sambil menyentuh dagu Anala sengaja agar membuat Keenan kesal dan baru saja ia ingin melanjutkan perkataannya, bogem dari Keenan lebih dulu mengenai wajah Jeffrey.
"GUE PERINGATIN SEKALI LAGI BANGSAT ! JANGAN BERANI BERANI LO NYENTUH ANALA !" kalap Keenan yang terus memukuli Jeffrey dengan nafas nya memburu.
"Keenan udah ! Keenan !" Anala buru buru melangkah menuju ke arah Keenan dan Jeffrey untuk melerai tetapi baru saja berjalan mendekat wajah Anala terkena bogeman dari Jeffrey yang sedang memberontak dari Keenan dan membuat gadis itu terjatuh kebelakang.
"aww.." Anala meringis kesakitan seraya memegang ujung bibir nya yang terkena bogeman mentah dari Jeffrey mengeluarkan darah sedangkan Keenan yang mendengar suara ringisan Anala buru berbalik dan mendapati gadis itu tengah terduduk sambil memegang bagian ujung bibirnya.
"Anala ! kamu gapapa kan ?!" Tanya Keenan khawatir seraya menghampiri gadis dibelakang nya tersebut sedangkan Jeffrey juga buru buru bangkit dan ikut menghampiri Anala meski ia masih merasa nyeri akibat pukulan Keenan.
"JAUH JAUH LO SIALAN !" teriak Keenan dengan tatapan tajam membuat Jeffrey menghentikan langkahnya.
"Keenan.. sakit" mata Anala berkaca kaca karna rasa sakit yang ia rasakan dan buru buru Keenan mengambil sapu tangannya untuk menghentikan pendarahan pada sudut bibir Anala.
"Tahan sebentar ya" ucap Keenan yang menempelkan sapu tangan miliknya pada bibir Anala.
Keenan terus menekan sapu tangan miliknya pada sudut bibir Anala agar pendarahan tersebut berhenti lalu membantu Anala untuk berdiri menuju UKS agar bibir Anala bisa diobati, sedangkan Jeffrey hanya diam menahan rasa emosi nya pada Keenan sambil menatap punggung Keenan dan Anala yang semakin menjauh ia berpikir jika Keenan tak memukuli nya pasti Anala tidak akan terkena pukulan darinya dan Keenan menoleh sekilas kearah belakang dan melihat Jeffrey yang tengah menatap nya tajam tapi itu tak membuat Keenan takut sedikitpun malah ia kembali fokus untuk mengantarkan Anala..
"Tunggu pembalasan gue, Keenan" Jeffrey tersenyum meremehkan.
—
Jangan lupa kasih vote yaa, terimakasih buat yang udah ngasih vote semoga suka bab kali inii dan Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin untuk kalian yang beragama Islam !
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Flag Boy's - Jenrina x Jaeminjeong [END]
Romance"mau lo apaan sih ?!" tanya Anaya dengan kesal. "Mau lo jadi milik gue." jawabnya. "lo ngapain sih ? ganggu tau ga ?!" Anala menatap tajam. "Berusaha dapetin hati lo." Jawabnya sembari tersenyum miring. Bagaimana jadinya jika 2 bersaudara Anaya dan...